Daftar Isi [Tampilkan]

Mengunjungi Kota Solo, belum afdol rasanya jika melewatkan wisata budaya Keraton Surakarta Hadiningrat. Ini adalah pengalaman pertamaku dan keluarga menginjakkan kaki di Surakarta sekaligus menjelajah museum keraton. Decak kagum dan haru menyelimuti tatkala melihat berbagai koleksi kerajaan dengan nuansa Jawa yang begitu kental.

 Berkunjung ke Museum Keraton Surakarta Hadiningrat Solo Nurul Sufitri Travel Blog

 

Keraton Surakarta adalah istana dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang didirikan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono II pada tahun 1744. Keraton ini merupakan pengganti Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan di tahun 1743. Hingga saat ini kompleks bangunan keraton masih berfungsi sebagai tempat tinggal susuhunan/ sunan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kasunanan.

Selain itu, keraton ini juga merupakan salah satu objek wisata di Surakarta atau kita lebih mengenalnya dengan sebutan Kota Solo. Mungkin masih banyak yang belum tahu bahwa Keraton Surakarta memiliki dua pecahan, yakni Keraton Yogyakarta Hadiningrat yang merupakan istana dari Kesultanan Yogyakarta, sehingga secara tradisional Dinasti Mataram diteruskan oleh dua kerajaan yaitu Kesunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

Wisata Budaya Keraton Surakarta Hadiningrat

Ada koleksi kerajaan apa saja di Museum Keraton Surakarta Hadiningrat? Pertanyaan ini terlintas di benakku sesaat sebelum menginjakkan kaki di keraton. Wisata perdana kami di Solo ini memang hanya dua hari satu malam. Jadi memang belum sempat mencari di Google tempat wisata yang harus dikunjungi saat berada di Solo.

Ternyata benda-benda bersejarah yang ada di museum ini banyak sekali. Ada replika pusaka keraton, gamelan, termasuk berbagai pemberian atau hadiah dari raja-raja Eropa. Ada kereta kencana, aneka senjata kuno zaman peperangan dahulu, patung dan masih banyak lagi.

Teman-teman mesti tahu nih, ternyata dari segi bangunannya keraton ini adalah salah satu contoh arsitektur Istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas. Di keraton ini ada wisata budaya juga lho, misalnya upacara adat, tarian sakral dan musik. Upacara Malam Satu Suro yang paling sering kita dengar dan ketahui dari televisi ya, selain itu ada Grebeg dan Sekaten.

Aku baru tahu juga kalau tempat ini dinamakan Kawasa dan Cagar Budaya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Wah, panjang ya namanya :D Selain tempat ini terbuka untuk umum, ada beberapa area yang tidak boleh dikunjungi wisatawan, seperti kediaman Raja Pakubuwono. Kita sebagai masyarakat umum hanya dapat mengunjungi museum yang berada di dalam keraton.

Berkunjung ke Museum Keraton Surakarta Hadiningrat Solo Nurul Sufitri Travel Blog
Keraton Surakarta Hadiningrat
 


Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional

Untuk dapat memasuki museum di Keraton Surakarta Hadiningrat, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp 15.000,-. per orang.  Jika ingin didampingi pemandu wisata (tidak wajib), biayanya adalah Rp 70.000,-. Parkir mobil pada waktu itu Rp 5.000,-

Jam operasional:

  • Senin - Kamis: 09.00-14.00 WIB.
  • Sabtu - Minggu: 09.00 - 15.00 WIB.
  • Jumat : Tutup.  

Bersyukur sekali waktu itu kami tiba di loket pas pukul 2 siang. Itu pun sudah tancap gas super kencang papanya anak-anak menyetir mobil dari Malang menuju Solo via tol. Area parkir kendaraan yang luas berada di sekitar Alun-alun. Jadi kami berjalan kaki menuju kawasan Keraton Surakarta ini menyusuri jalan dua arah yang tak terlalu besar dan melewati Pasar Klewer.

Kori Kamandungan Lor

Oh ya, aku sekeluarga sempat berfoto di depan Kori Kamandungan Lor yang merupakan pintu masuk utama  bangunan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Kori Kamandungan memiliki tiga pintu, yaitu Kori Kamandungan bagian kiri, bagian tengah, dan bagian kanan. Kori Kamandungan berbentuk Kupu Tarung dan dapur Semar Tinandu.

Di atas pintu Kamandungan terdapat pahatan senjata keris berwarangka Ladrang gaya Surakarta di antara lambang Kerajaan Surakarta. Kori Kamandungan Lor ini mempunyai ukuran yang besar. Hal ini untuk menunjukkan Kewibawaan Raja, Keagungan dan Kemegahan Keraton.

Berkunjung ke Museum Keraton Surakarta Hadiningrat Solo Nurul Sufitri Travel Blog
Kori Kamandungan Lor

Fungsi Kori Kamandungan

1. Pintu utama terdepan yang menghubungkan keraton dengan luar keraton, melalui ruang antara yaitu halaman Sri Manganti.
2. Pintu penghubung bangsal sisi barat dan sisi timur halaman Sri Manganti dengan halaman Kamandungan.
3. Tempat para abdi-dalem yang mandung (jaga, di luar dan di dalam), dan sekaligus sebagai tempat menghadapnya abdi dalem Jajar Mandung golongan Keparak.

Kembali ke Museum Kearton Surakarta Hadiningrat. Kami membeli 4 tiket masuk dan membayar 1 tiket pemandu wisatanya, sehinga total pembayaran sebesar Rp 130.000,-. Kami dipersilakan memasuki museum dan datanglah guide, seorang bapak mengenakan baju batik lengkap dengan blangkonnya. 

Koleksi Benda Bersejarah

Bersama Bapak Khumaidi sang pemandu wisata museum, kami memasuki ruang demi ruang yang memajang benda-benda antik dan kuno cagar budaya bukti sejarah masa Kasunanan Surakarta. Pak Khumaidi menjelaskan diorama dan benda-benda serta foto-foto Raja Surakarta dari Pakubowono (PB) V sampai PB XII. 

Terdapat 13 ruangan di museum ini yang memamerkan jenis koleksi yang berbeda. Ada foto-foto raja yang pernah berkuasa di Surakarta. Ada kursi peninggalan Pakubuwono IV, lemari kayu jati dengan ukiran indah. Ada juga koleksi lemari kaca, arca batu peninggalan purbakala. Patung kuda, ruang pengantin keraton, prosesi adat pernikahan Keraton Surakarta.  

 
Berkunjung ke Museum Keraton Surakarta Hadiningrat Solo Nurul Sufitri Travel Blog
Benda Koleksi Bersejarah

Kereta Kerajaan

Tampak dua kereta dari abad ke-18 di gedung museum. Kereta yang satu bernama Kyai Garuda buatan VOC tahun 1726. Kereta selanjutnya adalah Kyai Morosebo tahun 1770 yang dulunya dikendarai oleh PB III bergelar Sunan Suwarga yang memerintah sejak tahun 1749 sampai 1788.  

 
Berkunjung ke Museum Keraton Surakarta Hadiningrat Solo Nurul Sufitri Travel Blog
Kereta Kerajaan


Bertolak ke ruangan lainnya, kami dihadapkan pada kereta kuno yang dibungkus kain kuning. Kata Pak Khumaidi, ”Ini kereta jenazah Pakubuwono X yang wafat pada tahun 1939. Kereta jenazah tersebut dibuat di Den Haag, negeri kincir angin alias Belanda. Ada kereta lainnya yakni kereta jenazah keluarga Ratu Hemas, putri Hamengkubuwono VII yang juga permaisuri PB X”. 

Diorama, Alat Rumah Tangga dan Senjata

Di sini terdapat diorama yang menceritakan pertemuan Pangeran Diponegoro dan Pakubuwono VI. Pertemuan tersebut berlangsung saat meletusnya Perang Jawa (1825-1830). Di ruang ini juga terdapat sebuah payung bersusun tiga yang pernah digunakan dalam upacara khitanan Pakubuwono IV.

Museum ini memiliki berbagai koleksi senjata baik pusaka maupun yang digunakan para prajurit keraton. Busur panas dan anak-anak panah dengan sayap dari bulu angsa, mata panah dari besi beracun, pedang, keris dan sebagainya. Kami terpukau melihat nuansa Jawa yang begitu kental.

Sungguh hebat peradaban manusia di zaman dahulu dengan kondisi dan situasi yang belum modern, mampu membuat senjata dan benda-benda seni maupun pusaka. Koleksi topeng, alat kesenian, wayang kulit, klenengan, Topeng-topeng tersebut dugunakan dalam tari topeng yang mengambil cerita dari Panji Inukertapati, Asmarabangun dan Dewi Galuh Candrakirana dan Klana. 

 
Berkunjung ke Museum Keraton Surakarta Hadiningrat Solo Nurul Sufitri Travel Blog


 

 
Berkunjung ke Museum Keraton Surakarta Hadiningrat Solo Nurul Sufitri Travel Blog


Untuk urusan rumah tangga kerajaan pun tak kalah mengagumkan.“Ini adalah dandang yang digunakan hanya setiap 1 windu (8 tahun) pada perayaan kebesaran Kasunanan Surakarta”, kata Pak Khumaidi. Ruang perlengkapan rumah dan dapur alat menanak nasi yang digunakan tentara saat perang, keramik porselein kuno dan lain-lain. 

Taman, Pohon Beringin dan Sumur Sanga

Di tengah bangunan museum terdapat sebuah taman dengan beberapa patung malaikat.Ada juga sebuah kayu besar bernama Kayu Jati Kyai Dhanalaya. Dekat kayu ada sebuah sumber mata air tempat persemedian Pakubuwono IX. Pengunjung mencuci muka di tempat ini, berharap dapat keberkahan atau kemudaan.   

 
Berkunjung ke Museum Keraton Surakarta Hadiningrat Solo Nurul Sufitri Travel Blog
Taman, Pohon Beringin dan Sumur Sanga

Di antara gedung di sayap kanan dan kiri terdapat taman dengan pohon beringin yang cukup besar. Ada juga arca serta Lingga dan Yoni, lambang kesuburan agama Hindu. “Nah, kalau itu adalah Sumur Sanga atau Songo. Sekitar tahun 2005 pernah dijadikan lokasi untuk uji nyali. Sekarang sudah ramai, jadi aura mistisnya jauh berkurang”, katanya Pak Khumaidi. 

Sumur Sanga ini merupakan tempat bersemedi Pakubuwono IX semasa menjadi raja. Sumur ini dipercaya dapat membuat awet muda pengunjung museum. Sumur Sangat dipagari oleh bangunan dari kayu dengan ukuran 4x4 meter. Air sumur ditimba untuk mengisi gentong yang kosong jika ada pengunjung yang ingin mencuci mukanya.

Selesai menjelajahi museum, pada pintu keluar terdapat toko kecil yang menjual berbagai cinderamata yang fungsional maupun hiasan ruangan. Aku hanya membeli bahan-bahan herbal berupa wedang yang diseduh air panas ketika akan diminum. Kami juga berfoto bersama dengan Pak Khumaidi sebagai kenang-kenangan.

Teman-teman, itulah sedikit cerita pengalamanku sekeluarga mengunjungi Museum Keraton Surakarta Hadiningrat. Sebenarnya masih banyak yang ingin dibagikan, namun karena keterbatasan waktu, kiranya cukup sekian dahulu ya. Nantikan kisah seru selanjutnya momen haru dan takjub di Pura Mangkunegaran Solo. Terima kasih dan sampai jumpa!


70 comments:

  1. Ini tempat yg belum pernah aku datangin tiap mudik ke solo, Krn jujur ga tertarik 🤣. Mikirnya udah bakal bosen ga yaaa 😁. Mama mertua pernah ngajakin padahal, tapi aku malah sengaja cari alasan biar ga kesana.

    Tapi kalo udh baca reviewnya gini, jadi setidaknya ada bayangan nih mba, kalo suatu saat ke keraton bisa ngapain aja 😄. Rasanya aku juga bakal sewa guide lah biar dpt banyak info

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah huahahahah....! Ga ngebosenin kok, mbak Fan wkwkwkw :) Kalau aku sekeluarga memang demen main ke museum apalagi kerajaan gitu ya. Ditambah pemandu wisatanya yang asyik menjelaskan kisah masa lalu. Foto2nya juga seru, hihihi.

      Delete
  2. Perkongsian yang sangat menarik.
    Saya belum sampai ke daerah Solo. Mudah-mudahan suatu hari nanti akan sampai ke sana.

    ReplyDelete
  3. Mbak Nurul, kalau kediaman Raja Pakubuwono boleh dilihat paling dekat dari jarak berapa meter? Bangunannya masih bangunan lama juga?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bangunan lama. Wah, soal jaraknya ga tau, ga tanya hihihihi :D

      Delete
  4. Aku belum pernah ke sini mba... mudah-mudahan kalau ke Solo nanti mau ah diagendakan, juga bersama anak-anak ya. Dulu aku suka banget ke museum museum apapun deh pokoknya ... eh sekarang kayaknya ga pernah lagi hahahaha. thanks for sharing mba, nice post

    ReplyDelete
    Replies
    1. Agendakan aja mbak berkunjung ke museum keraton Solo. Anak2 pasti sukaaaa hehe. IYa, sama2.

      Delete
  5. Aku tuh tertarik dengan isi Keraton, membayangkan apa saja yang "terjadi" di dalamnya (((terjadiiii))) dan waktu baca Putri di wattpad karangan Tara itu .. terpuaskan sejenak rasa kepo ini!

    Cakep cakep loh Nurul fotonya, itu yang motret siapa? Kebayang waktu aku ke sana, ga ada y ang bantuin foto

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kejadian2 di masa lampau yang mengharu-biru dan penuh kisah sejarah. Makasiiiiih, guide yang fotoin.

      Delete
  6. Asyik juga ya berwisata ke keraton gini, apalagi kalau ada pemandunya. Bisa dapat cerita mengenai sejarah keraton dan riwayat benda-benda koleksi museumnya. Jadi sarana belajar sejarah juga buat anak-anak (dan orang tuanya juga)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asyik banget dong! Iya, wisata edukasi di museum menyenangkan banget.

      Delete
  7. Membaca artikel ini jadi pengobat kekecewaanku, saat ke solo aku nggak sempat mampir sini mbak
    Karena waktunya g pas, huhuhu
    Jadi pengen ke solo lagi, apalagi sekarang solo Surabaya bisa ditempuh dalam waktu singkat karena ada tol

    ReplyDelete
    Replies
    1. AKu pun terbatas waktunya di sana cuma dua hari 1 malam hihihihi. Kapan2 mesti ke Solo lagi kayaknya.

      Delete
  8. Aku selalu suka wisata Keraton. Karena selain banyak kisah yang amazing ((kan seperti di luar negeri, ada Raja, Ratu dan abdi dalem serta banyak keajaiban lainnya)), aku juga suka dengan kisah-kisah Jawa yang berfalsafah.
    Tapi kini masih adakah Kesultanan Solo?
    Beberapa waktu lalu masih ada gelar yang diberikan Sultan untuk masyarakat Indonesia yang menginspirasi sih yaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih ada. Iya menarik sekali untuk disimak kisah2 kerajaan di Indonesia ya :)

      Delete
  9. Wah seru jalan2nya sampai keraton Surakarta aja nih.
    AKu belum pernah masuk tapi sempat makan di resto seberangnya, penasaran jg dalamnya gmn ternyata seperti itu. Tiket masuknya lumayan miring ya mbak dan biaya guide-nya juga murah. Cuma bayar 70 ribu udah dapat banyak cerita soal peninggalan kerajaan Surakarta nih. Moga2 kapan bisa ke sana juga :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. HTM terjangkau. Banyak cerita klasik kerajaan yang menginspirasi generasi muda.

      Delete
  10. Hebatnya tetap menjaga dan merawat cagar budaya sehingga dapat di nikmati masyarakat luas.

    ReplyDelete
  11. Keratonnya terlihat bersih terawat, suasanya juga tampak tenang. Mbak Nurul juga dapat foto bagus-bagus.

    Mbak Nurul pinter destinasi trip keluarganya. Berapa lama mbak nyusun jadwal tripnya sampai mampir ke Solo dan jalan-jalan ke banyak tempat gini? Survey sendiri ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bersih dan nyaman dijelajah nih museum keratonnya :) Ta mb Rien. Ga pake nyusun2 jadwal, on the spot semua hahahahaha :D

      Delete
  12. Aku baru ngeliat dalamya nih mba...
    Museum Keraton Solo,museum khusus yang mengoleksi benda2 budaya peninggalan Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kemarin ke Sana cuma lewat depanya Aja... Jadi nambah insight

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, semoga kapan2 ada waktu untuk masuk ke dalam museum ikutan turnya ya mbak.

      Delete
  13. Aku bulan depan mau ngetrip ke Solo, pengen deh mampir ke museum ini dan destinasi yang mbak Nurul rekomendasikan. Dicatat duluuu...

    ReplyDelete
  14. Wah serunya cerita kunjungan ke Museum Keraton Surakarta Hadiningrat, Mbak :)
    Aku terakhir masuk museum itu pas zaman pake seragam putih abu-abu, hehe.. jadi udah agak lupa isinya. Tapi dulu tuh paling sering ke alun-alun dan keraton ya buat have fun aja sama temen2, jadi kurang merhatiin isi museumnya. Huhu. Sebagai cah Solo aku menyesal dulu gak puas-puasin tahu tentang semua isi keraton. Sekarang udah tinggal jauh dari sana, jadi kangen :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih banyak waktu untuk main ke Keraton Solo, kok. Pas liburan aja hehehe.

      Delete
  15. Aku sama suami suka banget ke museum kaya gini mbak, barang dan bangunannya antik2 hihi, yg jelas bisa tau sejarahnya, tapi kalau ke museum besar biasanya aku sewa guide mbak hahha, biar ada yg fotoin juga selain informasinya lebih jelas wkwkwk.

    Kalau ke Solo nanto museum ini pasti masuk list

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pokoknya paling enak sewa pemandu wisata aja pas kita berkunjung ke museum hehehe.

      Delete
  16. Rencananya mau ke Solo mbak.. semoga bisa mampir ke Keraton untuk ngenalin ke anak-anak lebih dalam lagi tentang pernak pernik Jawa 🤭. Mengagumkan sekali.

    ReplyDelete
  17. Setelah mampir Keraton Solo aku jadi pengen ke Keraton Jogja terus main di alun-alun mengitari pohon beringin hehe kangen pisan ke Jogja dan Solo lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga pernah berjalan lurus di antara 2 pohon beringin di Jogja.

      Delete
  18. uwooo seru deh kalau sekeluarga pada mau diajakin ke museum. nggak sedikit yang bilang atau menganggap ke museum tuh boring. kalo aku sih suka banget! jadi tahu gimana sejarah zaman dulu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Padahal menyenangkan sekali berkunjung ke museum2 ya, wisata edukasi yang menarik.

      Delete
  19. Mbak Nurul, lengkaap sekali ini info tentang Keraton Surakarta Hadiningrat Solo. Wisata sejarah begini suka benar akuu
    Entah sudah berapa kali kami singgah ke Solo tiap mudik, karena adik suami tinggal di kota ini. Tapi ya gitu deh, karena ada saudara, biasa datang silaturahmi, kalaupun nginep ya di rumah aja ngobrol sana-sini. Jadi aku malah belum ke sini hihi. Batal mulu huhuhu
    Dari cerita Mbak Nurul, beneran mesti datang ke museum keraton next mudik lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin di lain kesempatan mbak Dian dan keluarga bisa menyisihkan waktu liburannya mampir sebentar ke Keraton Surakarta ini.

      Delete
  20. wahhh seru banget sih kalau sudah berbicara mengenai sejarah dan tempat yang paling tepat untuk dikunjungi adalah museum. Semua informasi lengkap dan langsung dapet info ke akar akarnya. seneng bisa bertandang kesini bersama keluarga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali, bang :) Mengasyikkan jalan2 ke museum apalagi ini kerajaan hehehe :)

      Delete
  21. Kalau main ke Solo wajib nih datang ke tempat ini, selain tempatnya memang terjaga dan bernilai sejarah juga estetik dengan bagunan dan suasana yang keraton banget. Mbak nurul, di Kalimantan Barat juga ada loh keraton-keraton kayak Keraton Mempawah, Keraton Pontianak, Keraton Sambas, boleh nih kapan-kapan mampir juga ke tempatku bareng keluarga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh ya mbak Siti? Wah, semoga suatu hari nanti aku bisa bertandang ke museum2 di Kalimantan ya :)

      Delete
  22. Ih asyik banget kayanya. Ini salah satu destinasi wisata ku jugaa. Aku suka seneng kalau ngunjungin museum gini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asyik dooong. Kemon mba main ke keraton jugaaa (lagiii hehe) kapan2 :D

      Delete
  23. Keraton Surakarta memiliki diay pecahan, apa lagi Mbak selain Keraton Yogyakarta? Aku yang pernah malah Keraton Yogyakarta pas SMP dulu hehe. Auranya kental mistis banget jadi waktu itu malah fokus cari bule di Marioboro. Terakhir ke Keraton Cirebon tahun 2018 tapi enak di sana ga perlu nambah biaya buat guide. Apa karena rame-rame ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Keraton Yogyakarta Hadiningrat yang merupakan istana dari Kesultanan Yogyakarta. Tapi aku memang senangnya dipandu sama Adbi Dalem, mas. Nambah wawasan kalau ada guide-nya :)

      Delete
  24. Seruuu banget mbak! AKu dulu ga sempet masuk museumnya tapi sempat ke area Keraton Surakarta. Seru juga ya, nanti klo sama anak-anak kita masuk ke museumnya hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masuuuk dong, tanggung banget heheheh...Next time mbaaak.

      Delete
  25. Ihhh aku baru tau banget ada ini, kemaren di solo gak sempet kesini eihh sayang banget.. Pantes lalu lalang rame banget, kirain tempat biasa gitu.. Duh nyesel pake banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aih.... Kapan2 kalau main ke Solo, kudu mampir ke Keraton Surakarta yaaa mas :D

      Delete
  26. Padahal seriiiing banget ke Solo lhoooo... Bahkan sudah pernah beberapa kali ke Kraton Mangkunegaran, tapi kok ndilalah belum ada kesempatan berkunjung ke sini ya. Maturnuwun informasinya, Kaaak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sami2, mas. Mungkin bisa di lain kesempatan main ke keraton Solo ini ya.

      Delete
  27. Selalu mengesankan jika berkunjung ke museum. Banyak cerita sejarah dibaliknya. Aku tuh penasaran kenapa kereta kencananya ada nama Kyai nya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. IYa. Mesti ditanyain deh soal nama tersebut hehehehe :D

      Delete
  28. Waktu itu mampir kesini ternyata Keratonnya udah tutup. Datangnya kesorean huhuhuhu. Jadi cuma sampai halamannya deh. Kemarin ke Solo ngga sempet juga mampir kesana. Pengen banget deh apalagi lihat foto-fotonya mba Nurul.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh ya? Waaaah...mesti dimampirin lagi kapan2 mbak :)

      Delete
  29. Yang aku lihat dari foto-foto di sini adalah keluarga Teteh berempat nampak bergembira dan senang foto-foto di segala sudut keraton.

    ReplyDelete
  30. Kok ade ngebayangin tempat pohon beringin dan patung malaikat itu rada2 gimanaaa gitu ya. Ga bakal berani kali ade bagian itu kalau ke keraton surakarta.. Hahaha.. Penakut.

    ReplyDelete
  31. temanku ada yang tinggal di solo mbak selalu ngajakin ke sana biar diajak jalan-jalan ke keraton katanya. sayang nih sampai sekarang belum ada jalannya bisa sampai ke Solo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh ya? Agendain aja kapan2 liburan main ke Solo dan berwisata seruuuu mbak :)

      Delete
  32. Bagian keraton yang tidak boleh dimasuki pengunjung tuh berarti tempat tinggalnya sultan ya mbak? Iih kepo deh aku. Samaan nih kita mbak kalau pergi ke tempat wisata bersejarah seperti ini mending sekalian bayar pemandu wisata biar jalan-jalan lebih bermakna plus dapat ilmu, nggak cuma sekadar lihat-lihat dan muter-muter aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya begitu, Mbak Tya. Tempat Raja dan keluarga. AKu juga makin kepo, di sana masih kurang deh, haus wawasan sejarah menarik sekali. Betul, lebih enak dan bermanfaat pakai jasa guide.

      Delete
  33. Ibu Nurul mohon infonya apakah anak-anak dibawah 12 tahun boleh masuk?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya sudah boleh sekarang sih :) Yang penting didampingi orang dewasa/ orang tua yach.

      Delete
  34. Selasar sama halamannya mengingatkan sama keraton YOgya ya, aku belum pernah nih ke Solo. PAdahal pengen banget deh, sekalian kenal budayanya yang sangat halus

    ReplyDelete
  35. Ai juga suka loh lihat2 museum atau gallery sejarah gini, mau itu tg Indonesia kek atau budaya suatu daerah. Pernah dulu ke Vredeburg Jogja. Kalo ke Solo, enak ini ya main ke museum keraton Solo juga :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wisata edukasi kayak gini cocok buat keluarga. Nambah wawasan sejarah dan kebudayaan Indonesia khususnya Surakarta :)

      Delete

Terima kasih atas kunjungan teman-teman :) Semoga betah membaca kisah seru dan penuh memori di blogku ini. Silakan tinggalkan pesan, kesan maupun saran. FYI, seluruh komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu. Oh ya, komentar dengan link hidup tidak akan aku munculkan.