Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, gaya hidup, pola kerja, serta cara berkomunikasi sebagian besar manusia di seluruh dunia juga ikut berubah. Penggunaan aplikasi, media sosial, hingga website dengan domain unik sebagai bagian dari personal branding telah banyak dimanfaatkan. Namun tidak semua orang atau daerah tempat tinggal memiliki kesempatan yang sama dalam memanfaatkan teknologi digital sepenuhnya.
Lalu, apa saja penyebab dan dampak lebih lanjut dari adanya kesenjangan digital? Sebelum masuk ke pembahasan tersebut, mari kenali lebih dalam apa itu kesenjangan digital dan jenis-jenisnya.
Mengenal Kesenjangan Digital dan Jenis-jenisnya
Kesenjangan digital merujuk pada gap akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi modern antar individu maupun kelompok. Gap yang dimaksud mencakup perbedaan dalam ketersediaan internet yang terjangkau, keahlian, dan perangkat yang diperlukan untuk mengaksesnya.
Salah satu fenomena kesenjangan digital meliputi pembagian divisi antara negara maju dan berkembang, penataan daerah urban dan pedesaan, serta kelompok demografis seperti usia, gender, dan etnis. Adanya fenomena ini menggambarkan ketidakseimbangan dalam kemampuan memanfaatkan potensi teknologi yang dapat mempengaruhi akses terhadap informasi, peluang pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi.
Dari contoh di atas, terdapat 3 jenis kesenjangan digital, berupa:
1. Kesenjangan Penggunaan
Perbedaan dalam tingkat keterampilan individu dalam menggunakan internet, termasuk kesenjangan generasi dan pengaruh pendidikan, masuk pada golongan kesenjangan penggunaan. Mereka yang lebih muda dan memiliki pendidikan lebih tinggi cenderung memiliki keterampilan yang lebih baik dalam menggunakan internet.
2. Kesenjangan Akses
Jenis kesenjangan digital ini merujuk pada perbedaan signifikan sosial ekonomi yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk membeli perangkat yang diperlukan untuk mengakses internet seperti yang masih ada di banyak negara berkembang.
3. Kesenjangan Kualitas Pemanfaatan
Jenis ini mengacu pada gap dalam memanfaatkan internet untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan individu maupun kelompok, yang mencerminkan ketidakseimbangan dalam kemampuan individu untuk memanfaatkan internet sesuai kebutuhan mereka.
Penyebab dan Dampak dari Kesenjangan Digital
Meskipun akses ke komputer dan internet semakin meluas seiring waktu, kesenjangan digital masih tetap ada karena beberapa faktor, seperti:
- Tingkat pendidikan dan literasi yang rendah. Kesenjangan ini membuat keterampilan teknologi digital dan literasi terhambat untuk mengenali akses dan penggunaan teknologi.
- Perbedaan signifikan pada pendapatan yang membuat orang-orang dengan pendapatan rendah cenderung kurang mampu membeli maupun mengakses perangkat digital untuk kebutuhan komunikasi maupun hiburan.
- Infrastruktur yang jomplang antara wilayah urban dan pedesaan yang terisolasi, di mana wilayah perkotaan cenderung memiliki akses internet yang lebih baik dibandingkan dengan daerah pedesaan yang terbatas infrastrukturnya.
Dampak Kesenjangan Digital
Adanya penyebab kesenjangan tersebut menimbulkan berbagai dampak yang tidak jarang merugikan. Dampak-dampak dari kesenjangan digital tersebut meliputi:
1. Ketidakmerataan Pembangunan Infrastruktur
Adanya ketidakmampuan akses digital dapat memperparah ketidakmerataan pembangunan infrastruktur di daerah perkotaan dan pedesaan, terutama yang wilayah terpencil, karena keterbatasan akses ke internet dan infrastruktur teknologi lainnya.
2. Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan digital berpotensi memperburuk kesenjangan sosial ekonomi karena individu atau kelompok yang kurang terampil dalam teknologi digital cenderung kurang mampu memanfaatkan peluang ekonomi yang ditawarkan oleh teknologi tersebut.
3. Ketimpangan dalam Akses Informasi dan Pendidikan
Kesenjangan akses informasi dan pendidikan antara kelompok masyarakat juga mungkin terjadi jika masih terdapat kesenjangan digital di dalamnya. Dengan beralihnya akses pendidikan ke ranah online seperti yang terjadi saat pandemi lalu, kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses internet juga tidak mendapatkan kesempatan mengembangkan potensi dan pendidikannya.
Kesimpulan
Kesenjangan digital memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan perkembangan sosial ekonomi. Fenomena ini mencakup perbedaan akses, penggunaan, dan kualitas pemanfaatan teknologi. Adanya kesenjangan ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan hingga peluang ekonomi.
Penyebab kesenjangan meliputi tingkat pendidikan rendah, perbedaan pendapatan, infrastruktur yang tidak merata, dan kebijakan publik yang tidak mendukung. Dampak yang ditimbulkan mulai dari ketidakmerataan pembangunan infrastruktur, kesenjangan sosial ekonomi, dan ketimpangan dalam akses informasi serta pendidikan.
Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk memahami fenomena ini untuk mencapai inklusi digital yang lebih luas. Dengan begitu, akan lebih banyak orang yang bisa memanfaatkan teknologi digital, termasuk membuat website dengan layanan terpercaya seperti DomaiNesia untuk mengelola bisnisnya.
Aku jadi inget pas pulang kampung ke sibolga dan sorkam.. Sibolga masih mendinglah akses internet masih bisa hidup, tp paling lancar kalo pake provider si merah 😂. Kalo lainnya, berdoa aja bisa lancar tiap saat.
ReplyDeleteTrus pas ke Sorkam, 1 jam dari Sibolga, dj situ mulai ngenes, krn si merah pun mati idup, ga usah tanya lainnya dah koma semua 😄.
Aku sampe mikir ini kasian bgt orang2 lokalnya kalo ingin mengakses sesuatu, atau kayak pandemi kemarin, gimana cara anak2nha belajar online. Kalo akses digitalnya aja msh limited bangettttt.
Memang udah seharusnya ada pemerataan akses digital ke seluruh wilayah Indonesia ya mba.
Semoga saja emerataan akses digital di Indonesia sampai ke pelosok desa. Karena seluruh masyarakat memiliki hak yang sama. Aamiin :)
DeleteBiasanya Individu atau kelompok yang tidak memiliki akses TIK atau kurang terampil dalam menggunakannya akan tertinggal dalam memanfaatkan peluang ekonomi di era digital.
ReplyDeleteHal ini dapat memperparah kesenjangan sosial ekonomi dan memperlebar jurang antara kaya dan miskin.
Iya, salah satunya begitu mas. Sedih ya :(
DeletePernah banget ngerasain waktu pulang ke rumah mertua kakak. Jaraknya tidak terlalu jauh dari Kota Kecamatan, tapi disana, jangankan akses internet. Telepon seluler aja terkadang tidak nyambung. Akhirnya, kondisi ekonomi masyarakat setempat benar-benar kontras dengan masyarakat kota kecamatan yang notabene gak jauh-jauh amat dari lokasi tersebut.
ReplyDeleteSemoga pemerataan akses internet lekas ke seluruh kampung di Indonesia aamiin.
DeleteMenurut saya literasi menjadi PR besar banget untuk dituntaskan. Apalagi mengingat tingkat literasi masyarakat Indonesia masih banyak yang rendah. Karena yang namanya teknologi, saya yakin cepat atau lambat akan masuk ke berbagai pelosok. Tapi, cukup ngeri kalau gak diimbangi dengan literasi yang baik.
ReplyDeleteIya, masyarakat mesti literasi digital sesegera mungkin.
DeleteArtikel yang sangat informatif! Saya jadi lebih memahami tentang kesenjangan digital dan dampaknya.
ReplyDeleteSip mas, Thanks :)
DeleteSaya yg tinggal di pedesaan merasakan sekali lho kesenjangan sosial digital ini. Apalagi pas pandemi kemarin
ReplyDeleteKami di desa beneran tertinggal
Dan lucunya pihak instansi terkait malah lepas tangan. Sekelas Gubernur Ridwan Kamil yg melek digital saja saat itu sampai sekarang belum bisa menyelesaikan semuanya... Keburu selesai masa kerjanya kan...
Waduh, ini bisa menjadi masukan bagi pejabat terkait. Semoga secepatnya desa teh Okti dapat akses digital agar kehidupan lebih baik lagi aamiin.
DeleteDomaiNesia recommended ya kak membantu untuk membuat website yang bisa sebarkan nilai positif. Hendaknya kemajuan teknologi juga dibarengi edukasi yang baik. Sedih kalau lihat balita diberikan gadget
ReplyDeleteIya. Kesadaran dan kemampuan teknologi digital dapat memperbaiki kehidupan manusia.
DeleteAku jadi teringat pilpres. Kalau masih ada kesenjangan digital, kampanye online hanya akan efektif dan cocok bagi yg punya akses internet mudah. Selebihnya ya masih harus manual.
ReplyDeleteNah, ini dia.... kasihan masyarakat yang terampas hak pilihnya :(
Deletenah saya termasuk yang terkena dampak kesenjangan internet.. karena tempat tinggal saya jauh dari kota plus di pegunungan, jadi sinyal provider kuota (tri, im3, telkomsel, dll) itu hanya mentok dua batang alias super lemot kalo dipake buat aktivitas internet yang berat. Beruntungnya daerah saya udah tercover provider wifi, jadi mau gak mau saya harus masang demi bisa mendapatkan koneksi internet yang super stabil.
ReplyDeleteWah, kasihan banget ya :( Untung udah ada jaringan wifi.
DeleteKesenjangan digital masih banyak terjadi di beberapa daerah pelosok di negeri ini. Karena memang tingkat pendidikannya tidak merata, masih ada yang pendidikannya rendah. Fasilitasnya pun belum merata di seluruh pelosok negeri. Masih jadi PR yang diperhatikan oleh pemerintah yaa...
ReplyDeleteNah, itula. Ya semoga saja pemerintah lekas melanjutkan pemerataan digitalisasi di Indonesia aamiin.
DeleteTak bisa dipungkiri, salah satu sebab adanya kesenjangan digital, adalah adanya korupsi di bidang teknologi. Masih ingat dengan kasus BTS Johnny G Plate?. Padahal dengan BTS itulah, akses informasi seluler dan internet dari daerah pelosok dapat terbantu
ReplyDeleteUrusan korupsi memang sepertinya sulit diputus mata rantainya di negara kita :(
DeleteMengatasi kesenjangan digital bukan hanya dengan pemerataan infrastrukturnya saja tapi juga harus ada pemerataan peningkatan kualitas sumber daya manusianya agar mampu belajar dan berdaya produktif dalam menggunakan perangkat digital bukan hanya sebatas bisa dalam arti konsumtif digital.
ReplyDeleteBenar sekali, mas. Thanks.
DeleteKalo generasi tua mungkin ga masalah ya karena masih terbatas terhadap akses teknologi digital, cuma kalo generasi muda begitu juga kok sedih tp nyatanya memang gitu. Pemerintah harus lebih jeli & perhatian soal hal ini sih biar orang2 Indonesia gak ketinggalan zaman.
ReplyDeleteYang paling kasihan saat generasi tua harus beradaptasi dengan teknologi dalam keseharian, segala2 kudu daftar dll secara online dll...karena gaptek dan bisa juga kurang sosialisasinya.
Deletependidikan dan teknologi harus berjalan seiring sih ya, apalagi di era digital seperti saat ini
ReplyDeleteharus lebih diperhatikan lagi nih agar daerah-daerah yang masih kurang infrastrukturnya harus dibenahi.
nanti malah udah gak ada lagi orang yang mau tinggal di daerah, semua pindah ke kota, selesai pendidikan gak mau lagi balik ke daerahnya karena ilmunya gak kepake di sana karena gak ditunjang infrastruktur memadai.
Betul. Semoga saja pemerataam internet dan segalanya serba digital segera sampai ke pelosok negeri.
DeleteDi era yang serba digital seperti sekarang ini, kesenjangan² di atas memang harus bisa diatasi sih..
ReplyDeleteBenar.
Delete