Daftar Isi [Tampilkan]

Kawasan Puncak memiliki beragam atraksi menarik yang sayang jika terlewatkan. Jalur yang berkelok dan menanjak, pemandangan kebun teh yang sangat indah serta lokasinya yang tak jauh dari Puncak Pass, menjadikan Taman Wisata Alam Telaga Warna semakin menarik hati wisatawan. Ada apa aja sih di area danau yang konon memiliki legenda mistis ini? 

Wisata Telaga Warna Puncak yang Berkabut, Eksotik dan Misterius Nurul Sufitri Travel Lifestyle Blog
 

Selama ini destinasi wisata Puncak, Jawa Barat yang ditawarkan identik dengan kebun tehnya. Padahal di sini juga terdapat wisata Telaga Warna yang begitu memesona. Tak jarang mayoritas warga Jakarta mengunjungi Puncak saat akhir pekan sekadar berlibur tipis-tipis atau menepi dari rutinitas harian yang padat.

Pada hari Senin, 21 Desember 2020 lalu aku, Rafa, Fakhri dan si papa sengaja berkunjung ke Telaga Warna sekitar jam 10 pagi. Sebenarnya kami niat mampir ke telaga ini pada Selasa keesokan harinya. Akibat gagal tea walk karena hujan yang tak reda juga dan akhirnya terdampar di Tea Café, jadi dadakan deh main hujan-hujanan dan pepotoan di Telaga Warna ini. 

 

Wisata Telaga Warna Puncak yang Berkabut, Eksotik dan Misterius Nurul Sufitri Travel Lifestyle Blog
Wisata Telaga Warna Puncak yang Indah Panorama Alamnya
 

Lokasi dan Jam Buka

Taman Wisata Alam Telaga Warna berada di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, tepatnya di Jalan Raya Puncak Gadog No.KM 90, Telaga Warna, Desa Utara, Bogor, Jawa Barat 16750. Menuju Telaga Warna, kita mulai perjalanan dari tol Ciawi ke arah Puncak, Bogor. Tempat ini dibuka mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB dan nomor telepon yang bisa dihubungi yakni 0812-1280-1020. 

Objek wisata Telaga Warna berada di dekat kawasan perkebunan teh PTP VII Gunung Mas, di mana pemukiman penduduk pun menjadi pelengkap panorama yang indah. Di sepanjang jalan kanan dan kiri kita akan disuguhi perkebunan teh dan persawahan yang begitu hijau dan berkabut. Telaga Warna Puncak menempati lahan seluas 5 hektar dan telaganya memiliki seluas 1,5 hektar.

Rute

Setelah memasuki kawasan kebun teh, kita akan melewati Masjid Atta’awun yang berada di sisi kanan jalan. Kurang lebih 2 kilometer setelah masjid tersebut atau sekitar 250 meter sebelum restoran Rindu Alam yang sudah tutup, perhatikan sisi kiri. papan petunjuk objek wisata di sebelah kiri. Sampailah kita di tujuan objek wisata Telaga Warna Puncak.

Teman-teman yang menggunakan kendaraan umum ga perlu khawatir ya. Dari arah Bogor, ambil kendaraan jurusan Cipanas kemudian minta diturunkan di Telaga Warna. Perjalanan dapat ditempuh sekitar 1 jam, tergantung kondisi lalu lintas apakah lancar atau macet. 

Harga Tiket Masuk

Dari pinggir jalan besar yang terdapat pos penjagaan dan tiket masuk, terlihat papan objek wisata Telaga Warna ini. Bahkan beberapa ATV terparkir rapi menunggu dinaiki pelancong. Beberapa orang petugas menghampiri mobil kami yang berhenti tepat di depan mereka.

Setiap orang yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Telaga Warna dikenakan biaya karcis per orang sebesar Rp 21.000,- (Senin-Jumat) dan Rp 25.000,- (Sabtu-Minggu), asuransi Rp 1.000,- serta parkir mobil Rp 5.000,-. Total bayar untuk kami berempat menjadi Rp 93.000,- dan petugas berpesan agar tiket mesti disimpan rapi jangan sampai hilang.

Setelah bayar, ternyata kami masih melaju sekitar 200 meter dengan kondisi jalanannya bebatuan. Waktu itu rintik hujan semakin tinggi, tetapi kepalang tanggung masa mau pulang. Akhirnya kami jadi foto-foto dengan pemandangan kebun teh sambil kedinginan berhujan-hujanan, kecuali Rafa yang mager ogah keluar dari mobil.

Kami terus menyusuri jalan menuju telaga dan melihat sebuah restoran, namanya Restoran Telaga Warna Indah, kemudian memarkirkan mobil. Di depan pintu masuk kedua, terlihat seorang petugas yang berjaga. Kami diminta memperlihatkan semua tiket yang sudah dibayar di pintu pos pertama tadi.

Oh ya, bagi teman-teman yang membawa kamera DSLR akan dikenakan biaya sekitar Rp 250.000,- Seandainya dirasa terlalu mahal, titipkan saja kameranya pada petugas. Berbekal dua payung lebar, kami pun masuk Telaga Warna sambil berpikir,”Kok bisa ya hujan makin deras, kekeuh weh masuk ke telaga, mana sepi pisan. Bakalan ada apa aja sih di tempat ini?”.

Begitu masuk berjalan kaki, di sisi kiri terlihat toilet umum, kemudian ada 4 patung singa besar berwana hitam legam yang seolah-olah menyambut kedatangan kami yang baru pertama kali mampir di sini, hiiiiiyyy hihihi. Agak merinding juga sih sedikit. Ada dua pasang remaja yang sedang menikmati pemandangan yang sangat berkabut. 

 

Wisata Telaga Warna Puncak yang Berkabut, Eksotik dan Misterius Nurul Sufitri Travel Lifestyle Blog
Telaga Warna Puncak, Hujan dan Berkabut Tebal

Tentang Telaga Warna

Aku baca di Wikipedia, ternyata Telaga Warna Puncak Pass Cisarua Bogor ditetapkan sebagai kawasan taman wisata pada tahun 1972. Sebelumnya, tempat ini  merupakan bagian dari Kawasan Cagar Alam hutan Gunung Mega Mendung dan hutan Gunung Hambalang.

Telaga Warna Puncak yang berada di ketinggian antara 1.097-1.400 mdpl merupakan sebuah danau yang diapit dengan bukit, dikelilingi pohon-pohon yang asri di sebalah kanan dan kirinya. Udaranya begitu segar, sejuk, malah dingin sekali, mungkin karena sedang gerimis. Disebut Telaga Warna karena air yang ada di dalamnya bisa berubah warna pada waktu tertentu.

Air danau ini bisa berubah menjadi hijau seakan-akan menyatu dengan pepohonan. Di waktu lainnya, warna danau bisa menjadi cokelat, kuning gelap sampai kuning terang. Kabarnya sih begitu, namun kami belum melihat perubahan warna gara-gara kabut yang terbilang cukup pekat menyelimuti danau dan sekitarnya. 

Secara ilmiah, warna yang berubah-ubah disebabkan adanya algae yang hidup di dalam danau. Saking banyak dan memenuhinya, algae mampu mengubah warna air danau tersbut sesuai dengan warna algae. Selain itu bisa juga karena adanya pantulan sinar matahari yang menerpa tumbuhan di area danau.

Falisitas dan Daya Tarik

Flora Tropis

Kita bisa melihat tumbuhan khas tropis pegunungan seperti paku tiang, rame dan rotan. Kelihatannya pepohonan di sekitar danau ini tumbuh subur dan menjadi salah satu karakteristik yang khas dari Telaga Warna ini. 

Fauna Liar

Beberapa wisatawan berhasil melihat sendiri berbagai fauna di tempat ini, misalnya macan tutul, babi hutan, kera abu-abu, surili, lutung serta beberapa jenis burung tekukur. Bahkan binatang liar ini seperti kera, ga mengganggu manusia, malah cukup jinak bisa sekalian diabadikan dalam foto. Tentu kita jangan sampai mengganggu mereka dan merusak alam.

Spot Fotografi yang Indah

Saking indahnya panorama danau dan pepohonan yang ada di Telaga Warna ini, bisa dipastikan banyak pengunjung yang tertarik untuk berfoto. Sebagai tempat hunting foto pre-wedding atau momen spesial pun bisa dilakukan di sini. Mungkin mesti disesuaikan waktu terbaik supaya hasil fotonya bagus dan sesuai yang diinginkan. 

Mushola, Toilet dan Gazebo

Ketika aku sekeluarga ke sana, ga melihat musholanya sih. Kalau toilet ada, begitu juga gazebonya. Tentu fasilitas umum seperti ini sangat dibutuhkan oleh pengunjung. Sebaiknya pengelola dan wisatawan harus sama-sama menjada kebersihannya.

ATV, Flying Fox dan Trekking

Pas banget buat teman-teman yang senang olah raga jalan-jalan seperti jogging, bisa mencoba kegiatan trekking di area Telaga Warna. Bisa juga seseruan yang lebih menantang seperti naik flying fox atau ATV melintasi alam sekitar yang ada di danau ini. 

 

Wisata Telaga Warna Puncak yang Berkabut, Eksotik dan Misterius Nurul Sufitri Travel Lifestyle Blog
Spot Foto Telaga Warna yang Memesona

Legenda

Ternyata Telaga Warna menyimpan cerita mistis yang masih melekat di sebagian masyarakat sekitar. Dahulu kala, di lereng Gunung Lemo kompleks Pegunungan Mega Mendung terdapat sebuah kerajaan besar bernama Kerajaan Kutatanggeuhan. Nama kerajaan ini berasal dari kata “Kuta” yang berarti tempat dan “Tanggeuhan” yang berarti andalan. Kerajaan ini sering disebut Kerajaan Kemuning Kewangi. 

Konon, telaga ini terbentuk dari tangisan Prabu Swarnalaya dan sang permaisuri Ratu Purbamanah atas kelakuan anak semata wayangnya yang kasar. Anak itu bernama Nyi Mas Gilang Rukmini, ada pula yang menyebutnya Nyi Mas Ratu Dewi Kencana Wungu Kuncung Biru. Di hari ulang tahun sang putri yang dirayakan selama 7 malam, sang putri mendapatkan berbagai hadiah kalung emas dan permata dari raja, ratu dan rakyat kerajaan tersebut.

Sayang sekali putri menolaknya dengan membuang kalung itu. Terjadilah tangisan yang begitu dahsyat hingga air mata mereka membanjiri istana. Tiba-tiba air keluar dari dalam tanah hingga kerajaan tenggelam dan terciptalah sebuah danau yang indah sekali.

Ada juga kisah dua ekor ikan yang berwarna hitam dan putih. Barangsiapa yang bisa melihat ikan tersebut maka akan terkabulkan keinginannya. Ada lagi nih, barangsiapa yang membasuh wajahnya dengan air danau, maka mukanya akan selalu terlihat awet muda dan memesona.

Tips Kunjungan

  • Simpan baik-baik tiket masuk wisata, siapa tahu dibutuhkan.
  • Siapkan payung, jaket atau jas hujan untuk berjaga-jaga, mengingat udara di Puncak terasa begitu dingin terutama di musim penghujan.
  • Bawa minuman dan snack, siapa tahu kepengen ngunyah sambil menikmati panorama danau dan sekitarnya.
  • Jangan membuang sampah sembarangan.
  • Jangan berenang di danau.
  • Jangan lupa mengabadikan momen panorama yang indah, tentu sayang jika terlewatkan. Menggunakan kamera smartphone rasanya sudah cukup oke hasilnya.

Teman-teman, itulah kisah seru aku bersama keluarga mampir di Telaga Warna Puncak. Setelah beribadah salat zuhur, kami makan siang di Warung Sunda Malayang deh. Mudah-mudahan kapan-kapan kami bisa kembali lagi menikmati suasana alam danau dan sekitarnya dan berharap bisa bertemu fauna yang jinak. Sampai jumpa! 😃


94 comments:

  1. Duh kabutnya tebal bgt gitu ya mbak, kalau ujan gede pasti licin & dingin banget brrr.

    Dikampungku Purwokerto pun banyak banget telaga mbak, dan pastinya ada legenda atau kisah tersembunyi di dalamnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untungnya kami pakai sepatu keds, bisa juga sandal gunung. Iya, gerimisnya lama2 jadi lumayan terasa hahaha.... Oh begituuu... sip mbak 😊😊

      Delete
  2. mahal banget ya biayanya kalau mau bawa DSLR di sana, 250 ribu. Lebih mahal dari tiket masuk berempat. Padahal bagus kan ya kalau ada yang mempopulerkan telaga warna ini dengan gambar-gambar yang bagus.

    Kabutnya lumayan tebal juga ya mbak, apa karena lagi hujan ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lagi hujan rintik2 yang lama2 jadi agak deras. Dingin dan berkabut tebal 😀 Iya, makanya foto2 pakai HP udah cukup bagus kok. Kecuali sengaja pepotoan untuk event istimewa..bawa DSLR aja.

      Delete
  3. ternyata bawa dslr dikenai biaya 250 ribu ya...makanya harus memanfaatkan moment seokey mungkin soalnya uda bayar hihi

    aku save dulu mba, soalnya aku suka plesir di tempat dingin hihi

    yang penting jaket harus 'on'

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, hoodie juga oke biar ga kedinginan amat hehehe... Pemandangannya keren sih jadi mahal murahnya relatif ya 😊

      Delete
  4. Cantiknyaaaaaa.....
    Tanah di gambar teratas masih becek ya mbak Nurul?
    Hihihi saya sering lewat puncak Pas tapi nggak kepikiran ke Telaga Warna
    Pingin ah kesana bareng anak-anak, kan nggak terlalu jauh dari Bandung

    ReplyDelete
    Replies
    1. Becek karena memang hujan waktu itu hehe... Kapan2 mbak maria mesti masuk ke area Telaga Warna yaaa biar ga penasaran lagi 😁😂

      Delete
  5. wah ini mah sudah lama gak ke sana, jaman aku masih kecil, kebayang sudah berapa tahun itu? wah pastinya sudah banyak fasilitasnay sekarang mah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh ya bun? Aku baru sekali mampir ke sini loh hehehe :D

      Delete
  6. Aku pernah ke sini, bawa seplastik gorengan. Tapi ketemu gerombolan monyet nakal. Mereka kayak ngerubung mau ambil plastik gorengan akuuuh... hehehe.. Ternyata katanya kalau bisa jangan nenteng kantong plastik ke sana. Karena disangka mau bagi-bagi makanan ke monyet. Waktu pulangnya di parkiran ada juga kantong plastik yang diikat dibagian depan motor diacak-acak monyet.Jadi next time kalau ke sana lagi aku ndak mau bawa kresek hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh yaaaach? Hahahaha Kaget campur serem kayaknya ya mbak :) Pepotoan ga sama fauna2 yang ada di sana? Seru amat nih.

      Delete
  7. Indah sekali suasana dan pemandangan di Telaga Warna. Ada kabut, danau, dan pepohonan hijau yang menyejukkan mata. Udara di sana juga pasti sejuk ya mbak. Aku pun jadi kepingin ke sana. Info rute, biaya dan fasilitasnya lengkap banget. Jadi memudahkan kalau nanti aku mau ke sana. Makasih mbak Nurul untuk artikelnya yang berguna

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betuuuuul :) Sejuk, dingin malah, apalagi pas hujan :D Fasilitasnya sederhana masih natural lah, ga jelas juga karena gelap waktu itu hihihi :) Sama2 mbak Rien. Kapan2 mampir ke Telaga Warna ya.

      Delete
  8. Wisata yang cukup terjangkau ya mbak untuk keluarga. Gak rugi kayaknya ya mbak pergi ke telaga warna selain pemandangan bagus, tiket masuk juga masih bisa terjangkau

    ReplyDelete
  9. Tempat macam ini malah bisa buat foto keluarga dengan konsep liburan loh. apalagi kalau bawa fotografer ahahahha. Sejuk jadinya lihat pemandangan ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget. Mantap ituuuuuu :D Mau fotoin aku ya mas? Hayuk! Hahaha.

      Delete
  10. Viewnya keren banget mbak, seneng banget aq ngunjungin tempat yang eksotis kayak gini apalagi suasananya adem banget

    ReplyDelete
  11. Kabutnya terlihat tebel banget ya, nggak kebayang sedingin apa disana. Sudah lama juga nggak jalan-jalan naik ke puncak, saya juga belum pernah ke sini. Banyak juga spot untuk foto

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nanti kalau sikon aman, mampirlah ke Telaga Warna hehehe :)

      Delete
  12. Untuk orang yang udah lama ga main ke alam kayak aku, ngeliat ini tuh jadi sedih sendiri. Huaa.. bagus banget itu pemandangannya. Eksotik beneran deh ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi, hayuk mbak. In sya allah ga apa2 kalau ke Telaga Warna mah sepiiiiiiii :) Super jauh dari kerumunan orang2 hehehe :D

      Delete
  13. Harga tiket masuknya sih menurutku masih cukup terjangkau 21 ribu, tapi kalo bawa kamera DSLR itulah, kena palak 250k.😂

    Wah di telaga warna masih ada macan tutul ya mbak, apa tidak berbahaya tuh, gimana kalo macan nya mengganggu pengunjung atau bahkan yang lebih serem makan orang.😱

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pemandangannya indah sih, mungkin itulah alasannya wkwkwkwkwk :D Katanyaaaaa loh, aku sih belum melihatnya sendiri si macan tutul..mungkin datangnya dari gunung hihihihi :D

      Delete
    2. Tapi katanya sih memang benar di puncak itu ada macan tutul lho mbak.

      Macan Tutul, mama cantik yang mentul mentul.😱😂😆

      Delete
  14. Bukan review objeknya saja yang menarik. Fotretnya bagus, legendanya super bagus. selamat malam, Mbak Nurul.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mbak Nur :D Terima kasih. Betul sekali :)

      Delete
  15. nikmat dan sejuk bener pemandangannya eduuun!

    tipikal spot yang saya suka itu yang sepi-sepi mistis (fog everywhere) dan instagramable gini.. makasi infonya dan salam kenal mbak!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillaah :) Betul bangeeeed, spot yang nyaman dinikmati. Salam kenal juga.

      Delete
  16. Mitosnya serem juga yaaa, ada syirik nya, percaya kalo melihat ikan bisa terkabul keinginan :D.

    Btw, tapi tempatnya memang kereeeen mbaaa. Pantes aja yg bawa DSLR hrs bayar mahal yaaa. Krn aku yakin kalo fotographer pro pasti liar biasa bgs deh hasil jepretannya. Kabutnya bikin suasana magis :D. Jujur agak spooky memang, tp ntah Napa seperti kesihir yaaa :o . Pgn ah, aku dtgin kapan2

    Eh aku baru tau resto rindu alam udh tutup skr?? Uwaaah efek pandemi juga ya mba :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagus banget kabutnya yach...Beneran pas aku di sana ber4 tuh berasa mistisnya, sepiiiiii. Mau pepotoan aja mesti nunggu kabut datang dan pergi gitu hihihi...Dingiiiin :) Udah lama tutup kok Rindu Alam.

      Delete
  17. Wah berkabut banget ya mba Nurul. Kebayang serunya nagak keluarga. Apalagi alami banget dan pemandangannya menarik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya,mbak Al. Bangeeeeed. Seru deh, gelap dan dingin gitu hehehe...Pengalaman pertama mampir di Telaga Warna ber4.

      Delete
  18. aku sudah pernah ke sini mba.. tapi jaman masih kecil coba! Udah lama bangeet kan.. dan memang masih eksotik ya sampai sekarang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh yaaaa? Udah luamaaa bingits hihihihi :D Iyaaaa.

      Delete
  19. Kayaknya dingin banget ya mbak di Telaga Warna, kebayang itu kalo abis magrib dinginnya kayak apa. 😅 aku tuh suka tempat kayak Telaga Warna tapi gak kuat dinginnya ya ampun.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banged, kan hujan2an waktu itu kepalang tanggung udah bayar dan masuk :) Ogah rugi wkwkwkwkwk :D

      Delete
  20. Terlepas benar atau tidaknya asal usul telaga warna yang dikisahlan dalam legenda, selalu ada pelajaran yang di petik ya mbak. Jangan pernah membuang/meremehkan pemberian orang lain, sekecil apa pun itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget, legenda ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita :)

      Delete
  21. Sayang banget kabutnya tebal ya, jadinya gak bisa lihat telaganya berubah warna deh.

    Ada banyak legenda dan mitos dari Telaga Warna ini ya. Semua menarik untuk dibaca dan menambah pengetahuan.

    ReplyDelete
  22. Belum pernah ke Puncaaaakk :(
    Pengin menapaktilasi jejak traveling dirimu, Mak.
    Moga2 after pandemic season ada rezeki bisa halan2 ke sini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dududududu :( Hihihihi kapan2 sikon aman dan kondusif, main2lah ke Puncak mbak :D In sya allah aamiin.

      Delete
  23. Nunda nlm pernah ke t4 wisata ini, cuma pernah ke Taman Bunga Nusantara. Boleh juga jd gujuan wisata betikut bersama Grup Pensiunan Unicef.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bunda :D Semoga kapan2 bisa mampir ke Telaga Warna Puncak ya.

      Delete
  24. Aku ngebayanginnya pasti dingin banget disana kalo malem. Siang aja udah dingin. Disekitar lokasi apa ada penginapan mba?

    Terus bisa naik kapal di Telaganya ngga mba? Aku jadi inget settingnya film Heart.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Katanya sih di situ ada penginapannya tapi entahlah aku belum tanay info terbaru. Sepertinya kurang terawat ya, lihat dari kejauhan sih... :D Kayaknya bisa tergantung sikon mungkin.

      Delete
  25. Aku selalu suka sama tempat adem berkabut begini..meski kadang keliatannya mistis ya.. Mungkin karena aku gak peka aja sama hal mistis jadi santay aja kalo pas di tempat seperti ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sih, itu kan sekadar legenda :D Hehehe, yyuk kapan2 berkunjung ke Telaag Warna :D

      Delete
  26. jauh-jauh yang dicari memang pemandangan, ambience yang berkabut, sejuk, dan menawan, agak eksotis begini. kalo mistis hmm agak ngeri juga ngebahasnya hehehe, apalagi kalo meang ada cerita tentang hal tersebut

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pastinya, pemandangan yang memukau. Berkabut juga nambah eksotisnya hehehe.

      Delete
  27. Duh ini bikin mupeng banget deh tempatnya, pengen sekali bisa main ke Puncak. Nanti kalau sudah mulai mereda nanti mau ah mampirin ke Telaga Warna.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siiip mbak :) Selamat menikmati pesona Telaga Warna ya nanti :)

      Delete
  28. luar biasa Indahnya dilihat dari foto foto....

    informatif.... thank you for sharing.

    ReplyDelete
  29. Wah deket Masjid Atta'awun, sempet ngelihat pas pulang dari masjid. Tapi karena waktu itu engkel kakiku belum sembuh, ya gak eksplor tempat wisata di Puncak. Tapi aku udah simpan rutenya, semoga bisa kesana suatu hari nanti. Makasih infonya mbak Nurul

    ReplyDelete
    Replies
    1. IYa, Mbak Wati...sip. Semoga suatu hari nanti kesampaian mampir ke Telaag Warna Puncak. Sehat2 selalu. Sama2.

      Delete
  30. Terakhir saya ke sana tuh kayaknya belasan tahun lalu. Belum ada bangunan kayaknya. Itu bangunan apa, sih? Warung Sunda Malayang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bangunan ayng kelihatan serem? Kurang tau apaan tuh, ga jelas juga berkabut kan. Warung Sunda Malayang mah beda lagi tempatnya mbak hehehe :D

      Delete
  31. Wisata alam yang magis. Cakep banget mbak foto² yang dibagikan, asli bikin kepengen yang lihat mau kesana juga...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih :) IYaaaaaaa.... mesti main ke sini mbak.

      Delete
  32. wah iya ya mbak
    kabutnya emang misterius dan eksotik ya mbak
    pasti udaranya segar ya, pas banget buat menghabiskan waktu bersama keluarga
    tracking bareng

    ReplyDelete
    Replies
    1. Keoengen trekking cuma sikon ga memungkinkan , lagi gerimis dan kayak sepiiiii banget serem wkwkwkwkwk :D Maybe next time :D

      Delete
  33. Seperti Telaga Warna Dieng juga begitu, Mbak. Konon bisa warna-warni, tapi saya juga sampai sekarang belum pernah melihat perubahan warnanya. Hihihi. Btw, Singanya bikin serem ya, Mbak. Hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha iya yah mungkin ada temponya, ga langsung tiba2 kayak sulap berubah warna air telaganya :D Serem singanya, kayak mau makan kita wkwkwkwkwk :D

      Delete
  34. Charge bawa kamera sebesar 250 ribu ini cincai sih ya kalau niatnya mau foto-foto di sni macam prewed atau datangnya banyakan. Kalau dari HP aja kadang masih kurang puas sih hehehe.... Btw itu macan tutulnya termasuk yang jinak juga, ya? Tapi sedang-sedp ngeri ga sih kalau foto sama dia (((dia)))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pakai HP dengan kamera kualitas bagus sih mantap lah :) Tergantung yang cekrek juga tentunya hehehe :D Ga tau..itu kan katanyaaaaa jinak..mungkin kera yang jinak mau berbaur sama manusia wkwkwkwk :D

      Delete
  35. Sejuk dan bagus banget ya mba lokasinya, ku pikir telaga warna di bawah kaki gunung gede pangrango eh ini beda lagi ya, jadi penasaran, mana sepi pula tempatnya enak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sejuk, segar, dingin. Cocok deh buat berpelukan hihihi :D

      Delete
  36. Jadi pingin mandi sekalian, kalau membasuh wajah bisa awet muda, gimana kalau mandi ya? Hehehe... Jadi pingin kesana...
    Btw, itu patung singa kenapa harus hitam ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahha iya ya biar awet muda sekujur tubuh :D Entahlah itu singanya kenapa kudu item legam hiiiiy ngerii :D

      Delete
  37. Dengan harga tiket segini plus benefit yg didapet dr piknik begini worth it banget mba. Dan ini sepertinya aman di masa begini ya. Jd mupeng jalan dah

    ReplyDelete
  38. Satu tips lagi mbak, mungkin jgn datang pas musim hujan hehe
    Asyek banget ya lokasinya kebayang kalau nginep di area dekat sana pagi2 bisa merasakan udara yang msh seger sekali
    Wah miyin jg bawa kamera kena charge segitu, tapi mungkin buat yg mau poto2 wedding kali ya?
    Yah untungnya skrng banyak hape dengan kamera bagus jd pakai hp aja kalau tak mau ribet hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya :) Iya cukup kok pakai hp kamera udah cakep hasilnya. Enaknya dateng pagi2, kayak aku jam 10 kira2 gini aja sepi dan emang pas gerimis sih.

      Delete
  39. Mba kenapa harus bayar 250k buat yg bawa kamera? Mahil sih kumayan hahaha bisa buat jajan penasaran

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu kayaknya buat yang serius pepotoan buat event tertentu.

      Delete
  40. Kak Nurul..
    Suka banget sama legenda cerita rakyat ini.. Anakku sampai aku ceritain dari blognya kak Nurul.
    Menarik yaah...terbentuknya Telaga Tiga Warna.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh yaaaa, mbak Lendyyyyy :) Yoi...kisahnya seru dan ada pelajaran berharganya juga ya.

      Delete
  41. Beberapa daerah memiliki wisata danau yang disebut Telaga Warna gini ya mba. Di Wonosobo juga ada tuh yang diberi nama gini.Lengkap juga dengan kisah legenda yang mewarnai keberadaannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, banyak sepertinya telaga2 warna di daerah2 tertentu.

      Delete
  42. Telaganya cakep Mbak, apalagi ada kabutnya gitu.
    Tapi tiket masuknya cukup mahal juga sih, apalagi kalo mau foto-foto pake DSLR.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mas. Kalau wisata di Jogja dll kan lebih murah ya... apalagi dengan fasilitas telaga yang seperti ini sederhana sekali. Ya gitu deh beda2 opini hihihi...

      Delete
  43. Sayang ya, kabutnya tebal. Jadi nggak bisa lihat warna danaunya. Baru tahu juga kalau ada danau warna di daerah Jawa Barat. Itu di dalam danau ada ikannya tidak ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, katanya sih ada juga ikannya tapi ga tau ikan apa 😁

      Delete
  44. Saya pikir satu telaga tapi warnanya macam-macam, ternyata hayalan saya terlalu tinggi. Walaupun hanya bisa melihat satu warna pada satu kunjungan, tapi fasilitas dan suasana di sana cukup mendukung untuk liburan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Suasananya sendu kan waktu itu hujan. Kabutnya tebal banget hehehe 😀

      Delete
  45. Salam Mbak Nurul,
    dulu waktu kecil suka didongengin sama Ibu cerita telaga warna ini. Sampai pas kelas 6 SD akhirnya diajak langsung ke telaga warna. Seneng banget dong tapi serada serem juga. hihihi...

    Dan sekarang belum pernah kesana lagi, terimakasih sudah berbagi ya Mbak.
    jadi mengingatkan saya sama kenangan bersama Ibu :)

    ReplyDelete
  46. wah seru sekali tempatnyaa.. adem asri gitu ya. jadi pengen piknik T.T

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungan teman-teman :) Semoga betah membaca kisah seru dan penuh memori di blogku ini. Silakan tinggalkan pesan, kesan maupun saran. FYI, seluruh komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu. Oh ya, komentar dengan link hidup tidak akan aku munculkan.