Daftar Isi [Tampilkan]

Hampir setiap orang dapat berbicara, tetapi tidak setiap orang mampu berbicara secara mudah dan menarik di depan umum. Mengapa demikian? Adakalanya seseorang tidak merasa percaya diri. Ada yang sudah mempersiapkan materi dengan baik, namun masih gugup dan kehilangan kata-kata. 

Tips Public Speaking for Broadcasting dari Anwari Natari bersama Bloggercrony Community

Bukan Perkara Mudah Berbicara di Depan Umum

‘Bisa karena biasa’ itu banyak benarnya. Mereka yang sudah dikenalkan atau terbiasa berbicara di depan khalayak, pasti tak mengalami kendala. Sebaliknya, bagi mereka yang belum terbiasa maupun belum banyak latihan public speaking, berbicara di depan orang banyak merupakan hal yang menegangkan dan menakutkan.  

Dulu, urusan cuap-cuap (Lagi-lagi di depan umum) mungkin masih tergolong standar atau sederhana apa adanya. Zaman sekarang terutama di era digital, berkata-kata tak hanya di depan banyak orang secara fisik semata. Bicara di depan kamera, laptop, gadget dan lainnya kini sudah menjadi hal biasa. 

Terbayang ga sih, ketika seluruh mata tertuju pada diri kita? Dari ujung rambut hingga ujung kaki disorot tajam. Rasanya ingin kabur dan lekas selesai hal-hal yang disampaikan. Kalaupun kini content creator berbicara sendirian di depan kamera, tentu butuh kemampuan berkomunikasi secara efektif dan tepat sasaran.

Pengalaman Menjadi Narasumber Webinar

Aku pernah punya pengalaman pertama kalinya menjadi narasumber di sebuah techminar pada 11 Mei 2021 lalu. Acara yang diselenggakaran oleh Kreen Indonesia tersebut mengusung tema ‘101 About Blog and Microblog’. Aku tak sendirian. Ada dua narasumber lain yang turut berpartisipasi. 

 
Tips Public Speaking for Broadcasting dari Anwari Natari bersama Bloggercrony Community
Pengalaman Pertamaku Menjadi Narasumber di Techminar Kreen Indonesia

Waktu itu aku memang belum pernah mempelajari public speaking. Sebenarnya aku orang yang pemalu dan tidak percaya diri berbicara di depan banyak orang. Materi sudah dipelajari namun akhirnya jadi blank bingung apa yang mesti diutarakan, jadi sering melihat catatan deh aka nyontek 😂

Aku terima tawaran tersebut dengan alasan senang berbagi pengalaman ngeblog, ternyata dari hobi bisa jadi duit. Aku selalu ingat ‘Selalu ada yang pertama kali dalam hidup’, jadi aku semangat sekali melakukannya. Tentunya aku sangat menghargai pihak penyelenggara dan bangga bisa menjadi bagian dari mereka.

By the way, rasanya ingin menertawakan momen tersebut sekarang, karena dulu masih banyak kurangnya. Ya maklum, karena kini aku sudah mulai mengenal public speaking dari ahlinya secara langsung dalam sebuah workshop. Apalagi pengalaman pertama saat itu sungguh menjadi tantangan yang beratnya minta ampun.

Dapat Undangan Belajar Public Speaking dari Bloggercrony Community

Alhamdulillaah, aku mendapat undangan melalui email dari Bloggercrony Community untuk mengikuti Free Private Class ‘Public Speaking for Broadcasting’ BCC Loyalty Membership Program pada hari Minggu, 24 Juli 2022 di BCC House Cipete, Jakarta Selatan. Kegiatan BloggerHangout Bloggercrony yang diadakan mulai pukul 10.00 hingga 15.30 WIB  ini didukung oleh Official Merchandise Partner Cera Production.

Acara ini begitu spesial karena mendatangkan seorang ahli public speaking andal yakni Mas Anwari Natari atau biasa disapa Mas Away. Mas Away berprofesi sebagai ‘Dosen Bahasa Indonesia dan Penulisan Artikel’. Selain sebagai editor lepas, beliau merupakan pengajar materi penyuntingan dan penulisan kreatif, Wah, hebat sekali ya!  

 
Tips Public Speaking for Broadcasting dari Anwari Natari bersama Bloggercrony Community
Kelas Privat Public Speaking bersama Mas Anwari Natari dan Bloggercrony Community

Aku sangat bersyukur memperoleh kesempatan belajar ‘Public Speaking for Broadcasting’ bersama BCC dan Mas Away. Selain karena aku memang belum pernah, saat ini hanya dua blogger terpilih yang dapat mengikutinya, yakni aku dan Kak Novarty. 

Ketiga teman blogger lain merupakan member Bloggercorny seperti Kak Yayat, Kak Risalah Husna dan Bowo. S pun berpartisipasi. Tentunya hadir juga Kak Wardah Farji biasa disapa Kak Wawa dan Kak Satto Raji serta Kak Nisa.

Workshop Public Speaking for Broadcasting bersama Mas Anwari Natari

Acara workshop ini tidak formal, lebih ke sersan alias ‘Serius tapi santai’. Kami duduk di kursi masing-masing dengan meja di depan, berhadapan satu sama lain. Ya mirip dengan suasana makan bersama kira-kira. Mau minum teh atau kopi, boleh self service. Toilet dan musala pun tersedia di BCC House.  

Acara pertama adalah pembukaan dan kata sambutan dari Kak Wawa. Setelah itu aku dan Novarty memperkenalkan diri dan menjelaskan secara singkat mengapa butuh belajar public speaking. Kemudian dilanjutkan dengan Kak Yayat, Kak Uchi, dan Bowo. Memang kami sudah lama kenal tapi ternyata beda rasanya deh begini hihihi. 

 
Tips Public Speaking for Broadcasting dari Anwari Natari bersama Bloggercrony Community
Pembukaan dan Kata Sambutan dari Kak Watdah Fajri

Pengertian Public Speaking

Pada dasarnya public speaking adalah sebuah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menyampaikan atau mempresentasikan secara lisan suatu topik atau masalah di depan khalayak. Bisa juga dikatakan berkomunikasi dengan audiens secara lisan. Public speaking merupakan soft skill di luar akademik yang bisa dipelajari.

Ada perbedaan utama antara public speaking dan percakapan, yaitu pesan yang disampaikan. Dalam public speaking, pesan yang disampaikan lebih terstruktur dengan tata bahasa yang lebih formal dibandingkan dengan percakapan. Sikap tubuh lebih sopan agar terkesan baik dan nyaman jika dilihat oleh publik

Bukan Sekadar Jago Ngomong

Mas Away bilang, "Ketika kita berbicara langsung di muka umum atau kamera, tidak cukup hanya percaya diri karena jago ngomong, melainkan punya niat baik. Niat baik dari nilai ibadah yang baik itu penting. Apapun yang disampaikan harus jadi manfaat".

"Orang boleh ga tahu. Yang ga boleh itu ga mau tahu", ujarnya lagi. “Pembicara mesti punya persona (karakter), ekspresi, pangsa penonton, kesadaran bersaing, konsistensi dan lain-lain Perhatikan body movement, artikulasi, empati dan segala persiapan matang sebelum mulai menyampaikan informasi”. 

Dulu, terutama sebelum pandemi, blogger biasanya menghadiri event secara luring. Begitu pandemi melanda dan hingga kini belum usai, semakin banyak kegiatan luring maupun daring diselenggarakan. Ada webinar, podcast audio maupun visual, youtube, hybrid event dan sebagainya. 

Perkenalan

Kita bisa memperkenalkan diri dalam bentuk story telling supaya lebih menarik perhatian audiens. Contohnya adalah kisah masa remaja Mas Away yang dulu pemalu dan kurang percaya diri. Saat bersekolah dahulu, beliau diminta menjadi komandan upacara. Untuk mengucapkan satu kata ‘Siaaaaap!’ saja membuatnya deg-degan dan takut karena minder.

Akhirnya keluar juga kata ‘Siaap’ tersebut dengan nada fals. Peristiwa ini membuatnya menjadi bulan-bulanan teman-temannya di sekolah. Namun ada nilai positifnya juga, karena sejak saat itulah namanya mulai dikenal banyak orang. Beliau pun mulai belajar berbicara di depan banyak orang dengan cara yang benar.

Tujuan Public Speaking

Untuk apa sih kita perlu belajar public speaking

  1. Menyampaikan informasi. Beragam informasi dapat dibawakan seperti pidato, pengumuman, berita dan sebagainya.
  2. Memberikan motivasi. Motivasi dapat meyakinkan dan mengubah sudut pandang bagi audiens yang mendengarkan.
  3. Meyakinkan audiens. Contohnya adalah Steve Jobs, pendiri Apple yang mamu meyakinkan orang-orang di seluruh dunia tentang fitur-fitur produk Apple agar mereka yakin untuk membelinya. 
  4. Menghibur audiens. Stand Up Comedy, misalnya. Materi kelucuan diterima audiens jika mereka tertawa.
  5. Mengendaikan suasana. Suasana akan lebih hidup jika memiliki pembicara yang baik.

Broadcasting, Dasarnya Tetap Public Speaking

Mas Away menuturkan bahwa sebenarnya broadcasting tetaplah public speaking. Kita hanya perlu mengatur porsi sesuai kebutuhan. Ada poin optimalisasi alat, begitu juga pada public speaking broadcasting atau online public speaking.

Tentukan konsep sebelum mulai.  Apakah itu konsep ‘Cut to cut’, steady atau podcast? Kalau podcast, ketergantungan terletak pada visual yang harus diminimalisasi. Sebaiknya pilihlah konsep yang membuat kita produktif dan nyaman. Yang paling penting, mulai saja dulu!

Memutuskan persona sejak awal itu penting. Sesuaikan selera dengan pendengar. Kita perlu lewati tahap pilihan jenis gaya. Dalam SUC, ada yang namanya persona (karakter). Persona apa yang akan kita gunakan?

Membuat konten terutama Youtube, biasanya ‘Dilebihkan’ atau lebay itu sah-sah saja. Hal ini dilakukan untuk menjaga komunikasi. Berlebih adalah kunci. Masalahnya, bagaimana jika ‘Tapi saya kan orangnya pendiam?” Nah, ini aku banget deh 😁 Semua bisa dipelajari dong. Urusan lebay ini boleh saja dan bebas, namun harus disadari konsekuensinya.

Lensa Kamera adalah Mata Lawan Bicara

  • Di depan kamera, mata harus seolah berhadapan langsung dengan orang di depan kita. Ada beberapa contoh pilihan lensa kamera seperti full face (Close up), medium shot, long shot atau kombinasi, ekspresi santai, medium, lebay, full grafik visual, kosong, selingan, back ground, gerakan dan pergerakan badan, satu orang, dua orang atau lebih.
  • Slide. Atur posisi slide sesuai dengan kebutuhan misalnya kamera yang jauh butuh lebih banyak ekspresinya. 
  • Optimalisasi alat. Pastikan kenyamanan orang dengan hasil rekaman alat kita.
  • Menjadi public speaking harus renponsif, terutama pada kenyamanan orang seperti suara, pencahayaan dan lainnya.

Tips Komunikasi Digital

Ada beberapa tips komunikasi digital yang harus kita latih untuk mencapai hasil terbaik, diantaranya sebagai berikut: 

1. Kontak mata. 

Jangan melihat wajah sendiri yang terpampang di layar. Mata harus fokus pada kamera. Pelajari kata-kata transisi, teknik jeda untuk memberi waktu kita berpikir.  Biasanya nih saat kita ikut webinar menjadi peserta atau pembicara, terutama perempuan, malah sibuk memerhatikan make up sudah rapi atau belum. Apalagi kalau sedang bad hair day, wuih pusing deh bagaimana cara merapikannya :D

2. Perhatikan dramatic reading.  

Dramatic reading pada dasarnya adalah penyampaian tafsir karya seseorang pada pemirsa atau penonton yang dilakukan dengan membaca. Bisa juga bermakna latihan membaca dan mengimajinasikan latar sebelum bermain (teater). 

Jadi seseorang membaca naskah tapi sudah naik ke atas pentas, sudah dimainkan. Ada 10 karakter dengan emosi berbeda, dialek juga berbeda. Terlalu sering membaca naskah atau teks akan mengganggu empati pada pendengar. Yang terpenting adalah mencapai limit

3. Sebagai narasumber, tentunya kita mesti bersiap-siap terhadap haters. Namun demikian, tetaplah fokus mereka yang ingin dapat manfaat dari kita.

4. Harus kreatif dan inovatif. Jangan berpikir tema konten yang kita buat sudah banyak beredar dan lebih hebat dari kita. Percayalah, rezeki tak akan ke mana. Yang penting kita sudah ikhtiar maksimal.

5. Fokuslah terhadap poin-poin positif dari yang negatif.

6. Buat klasifikasi untuk mempermudah jawaban. Klasifikasi ini dapat dijelaskan lebih fokus sehingga mudah dimengerti. Contohnya adalah fokus pada alat kerja atau peralatan dapur saja.

Terkait kontak mata, berikut adalah beberapa tipsnya:

  • Kontak mata dan bahasa tubuh menjadi hal penting diperhatikan. Hanya hanya tertuju pada beberapa peserta saja atau satu orang. Jangan sampai ada peserta yang merasa terabaikan. Aku pernah mendengar tips dari seseorang, entah siapa, lupa. 
  • Soal menatap atau melihat dahi penonton atau peserta saat kita grogi berbicara. Nah, ternyata menurut Mas Away, hal ini kurang kurang tepat dilakukan. Pasalnya, orang bisa merasa kurang dihargai. Hindari juga melihat langit-langit ruangan ketika berbicara di depan umum atau kamera.
  • Jangan terlalu sering melihat ke arah slide atau catatan. Audiens akan berpikir narasumber ini sedang berbicara dengan slide atau mereka?
  • Hindari menatap ke satu orang saja. Lakukan kontak mata secara meyeluruh misalnya dimulai dari sisi kiri, kanan, tengah, depan, hingga belakang.

Langkah-Langkah Public Speaking

1. Kenali audiens.
Ini adalah tahap pertama seorang public speaking yang harus dipaham karena berkaitan dengan materi yang akan disampaikan dan bagaimana penyampaiannya. Misalnya, berbicara di depan siswa SMA tentu berbeda dengan audiens mahasiswa.

2. Perhatikan durasi.
Sebelum acara dimulai, kita mesti periksa ulang ketersediaan waktu yang diberikan. Materi presentasi bisa disiapkan dan disesuaikan dengan durasi. Biasanya ada moderator yang membantu mengingatkannya.

3. Persiapan
Lakukan persiapan dengan memastikan lingkungan sekitar harus benar-benar baik. Perhatikan kenyamanan mata audiens, pencahayaan, latar belakang, kondisi dan suara. Eye level dengan posisi kamera sejajar/ semata kita.

Seandainya ada pertanyaan dari audiens yang tidak kita ketahui jawabannya, akui saja. Carilah respons yang tidak memperlihatkan seolah-olah kita bodoh. Contohnya begini, “Oh, menarik sekali. Saya baru tahu itu. Terima kasih sudah bertanya”.

4. Ekspresi untuk Raih Empati
Ekspresi sangat tertarik pada materi tetapi harus jujur. Ada komunikasi dan dinamika. Pandang seluruh pendengar/ audiens merata, tidak hanya pada satu atau beberapa orang saja. Sapa dan tatap mereka dengan ramah dan buat mereka tertarik menyaksikan.

5. Perhatikan Volume. Intonasi, Jeda, Artikulasi, Ekspresi dan Tempo
Bisa juga kita minta bantuan asumsi atau mata orang lain membacanya. Atur tone bass atau suara cempreng artikulasi dan intonasi. Latihan vokal sebelum tampil juga diperlukan misalnya melafalkan dengan benar msalnya a, i, u, e o. 

Cobalah cari naskah dan bacakan seperti kita sedang mendongeng. Butuh effort lebih tinggi jika ruangan besar dan peserta banyak. Tentu dibutuhkan mikrofon agar suara kita terdengar lebih jelas dan kencang, namun tak perlu sampai berteriak-teriak. 

Artikulasi berhubungan dengan kejelasan kita dalam mengucapkan kata demi kata, sehingga audiens memahami materi yang disampaikan. Sebaiknya kita berlatih mengucapkan huruf, kata dan kalimat secara rutin terutama saat hendak tampil. Usahakan saat berbicara pilih tempo yang tepat, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat, agar materi yang disampaikan dapat dipahami. 

Intonasi merupakan tinggi rendah suara yang digunakan saat mengucapkan setiap suku kata atau kalimat. Sebaiknya gunakan intonasi storyteller di mana tone suara naik dan turun secara tepat. Ibarat kita sedang bercerita atau mendongeng kira-kira, volume suara lemah lembut kemudian agak tinggi. 

6. Penampilan dan busana.
Berikan kesan pertama di hadapan audiens dengan penampilan yang menarik. Rambut, tata rias dan hal sekecil apapun bisa menjadi penentu kepercayaan diri.

7. Perlihatkan kepada orang lain yang memberikan review jujur.   

8. Keterampilan harus refleks, jadi memang harus sering latihan. 

Praktik Public Speaking for Broadcasting

Setelah istirahat, salat zuhur dan makan siang, kami masih menyimak materi yang disampaikan oleh Mas Away dari pukul 13.00 hingga 14.00 WIB. Nah, teman-teman, inilah momen yang sangat menegangkan buat aku. Deg-degan dan gugup menghantui dai ujung rambut hingga ujung kaki hihihi.

 
Tips Public Speaking for Broadcasting dari Anwari Natari bersama Bloggercrony Community
Belajar Public Speaking dan Makan Siang 😀

Sepertinya blogger lain sudah siap dengan materi dan persona masing-masing. Lah, aku? Duh, rasanya ingin bersembunyi di kolong meja deh! Maklum, aku kan orangnya pemalu. Walaupun saat bersekolah dulu bukan komandan upacara seperti Mas Away hahaha. 

Aku dapat giliran kedua setelah Novarty. Entahlah, aku cukup bingung menentukan materi yang akan disampaikan. Akhirnya aku memutuskan ‘berceloteh’ soal berenang dan cara menuliskannya di blog. Teman-teman lainnya aku lihat keren semua tampil di depan kamera. 

 
Tips Public Speaking for Broadcasting dari Anwari Natari bersama Bloggercrony Community
Aku Praktik Berbicara di Depan Kamera

Dari ‘jatah’ 5 menit ternyata aku hanya sanggup praktik public speaking ini 4 menit lebih sedikit saja. Aku bingung apa lagi yang hendak diucapkan hahaha. Detik-detik yang menegangkan pun usai dan aku merasa lega sekali hihihi. 

Review dan masukan dari Mas Away terhadap penampilan aku tampaknya membuatku semangat untuk banyak latihan di rumah. Menurut beliau, ekspresi yang kubawakan kurang. Kedua mata belum fokus ke lensa kamera, kepala banyak bergerak ke sana kemari. Gesture mesti diperhatikan lagi dan seharusnya bisa lebih menarik audiens.  

 
Tips Public Speaking for Broadcasting dari Anwari Natari bersama Bloggercrony Community
Review dan Masukan Hasil Praktik Public Speaking dari mas Anwari Natari
 

Fokus aku untuk public speaking ini adalah sebagai content creator untuk Instagram, Facebook, Twitter. Sementara untuk Youtube, aku upload video hanya untuk menyimpan kenang-kenangan traveling bersama keluarga. Adapun Tiktok memang baru sekadar ‘punya-punyaan’, belum optimal.

Aku niat latihan lebih intens agar bisa membuat karya video yang sederhana saja dulu misalnya untuk reels atau story di Instagram. Termasuk voice over yang ciamik, supaya suaraku ga dibilang ceria seperti si Unyil lagi oleh beberapa teman dekat hahaha 😂 Kata Mas Away sih, “Ga kayak Unyil kok, menurut saya. Semangat latihan ya, Mbak Nurul”, kata beliau sambil tersenyum simpul.

Tips Meningkatkan Kemampuan Public Speaking

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan unutuk meminimalisasi rasa gugup atau canggung ketika berbicara di depan umum maupun kamera, yaitu:

  • Latihan berbicara di depan kaca. Kita seolah-olah sedang dilihat oleh orang di depan mata kita.
  • Kuasai materi. Dengan menguasai materi, kita akan tahu apa yang akan kita bicarakan sehingga mencegah kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan, seperti ‘blank’ di hadapan audiens. Tarik napas sedalam-dalamnya sebelum mulai bicara supaya lebih rileks dan tenang.
  • Lakukan ritual yang membuat nyaman. Misalnya mendengarkan musik, berdiam diri, mengobrol dengan orang lain serta jangan lupa berdoa.

Cara Mengatasi Deg-degan

1. Harap diketaui bahwa perasaan deg-degan dan excited itu berbeda, tetapi sama mindset yang berarti tidak meremehkan acara, memiliki semangat dan antusiasme tinggi. Lain halnya deg-degan dan gugup itu mesti diatasi dengan berbagai persiapan seperti dijelaskan sebelumnya.

2. Harus punya karakter (persona), media sosial, pangsa penonton dalam hal ini misalnya Youtube, kesadaran bersaing dan konsistensi. Semakin jauh jarak kita dengan kamera, maka semakin besar kebutuhan kita untuk berekspresi.

3. Buat permainan sebagai ice breaker di sela-sela pemaparan materi. Untuk event daring yang diadakan di jam setelah makan siang yang biasanya orang-orang mengantuk, tentu games diperlukan agar peseerta semangat kembali menyimak. 

4. Body Movement. Terkait dengan bahasa tubuh, memerhatikan gerakan tangan, kaki maupun keseluruhan adalah penting. 

Nah, teman-teman, itulah cerita pengalaman aku mengikuti kelas ‘Public Speaking for Broadcasting’ bersama Bloggercrony dengan mentor Mas Anwari Natari yang keren. Bagaimana, jadi dong kalian berlatih juga di rumah. Latihan vokal dan sebagainya, ingat a, i, u, e, o serta BP, RL, VF, TD. Good luck!  

 

Tips Public Speaking for Broadcasting dari Anwari Natari bersama Bloggercrony Community
Foto Bersama Mas Anwari Natari dan Tim Bloggercrony Community
 

Sekali lagi, terima kasih banyak kepada Official Merchandise Partner Cera Production yang sudah mendukung BloggerHangout Bloggercrony serta Bloggercrony Community. Semoga Bloggercrony semakin sukses dan melebarkan sayapnya dengan berbagai program maupun workshop yang menarik dan dibutuhkan bloggers, serta memberikan nilai manfaat aamiin.




66 comments:

  1. Wah keren banget, Mba Nurul. Walau kerjaan diriku dulu identik dengan ngoceh, tapi jangan dikira gak grogi juga, walau ngoceh dalam lingkup kecil. Terutama kalau dapet kelas2 baru, anak2 tau sendiri kan gampang bosen kalo cara ngomong gurunya gak menyenangkan, haha...

    Terlebih untuk kamera, diriku masih merasa awkawrd, kok ngomong sama benda mati sih, haha... Pelan2 memang mesti diubah kalau memang mau upgrade. Nanti mau banyak belajar ah dari tipsnya mba nurul :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillaah, Nita :) Memang mesti banyak latihan :D

      Delete
  2. Pernah hadir di acaranya bloggercrony juga yang pembicaranya mas away. Tapi materinya beda. Yang ini daging banget, ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pas yang ultah Bloggercrony dulu aku juga pernah :D

      Delete
  3. Wuuuaa seru banget acaranya, pastinya dapet ilmu dan pengalaman baru ya ikutan acaran ini. Betul banget,ngomong di depan umum ini butuh banget ilmunya. Bukan sekedar cas cis cus ya mbak. Makasih banyak sharingnya

    ReplyDelete
  4. Kereeen mbak kelasnya... memang tidak semua orang punya kemampuan public speaking. Makanya, orang2 yg jago public speaking itu punya nilai lebih dan bisa dibayar mahal yaaa... Apalagi di zaman digital sperti sekarang, orang2 rumahan pun bisa jadi narasumber (misal di webinar) sehingga butuh kemampuan public speaking. Saat ini aku lg agak nervous karena diminta bawakan pelatihan bikin sabun minyak jelantah. Meski audiens terbatas (ibu2 gereja), tapi aku tetep deg2an karena ini yg pertama kalinya. Tapi trus baca tulisan mb Nurul tentang niat baik... Semoga kekuranganku dalam public speaking tertolong dengan niat baik hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul hehehe. Ga mudah berbicara di depan banyak orang maupun sendirian di depan kamera :D Selamat berlatih ya mbak, good luck :)

      Delete
  5. Wah, keren nih ternyata Mba Nurul Sufitri jadi salah satu narsumnya. Public speaking ini harus dilatih soalnya bukan hanya sekedar bisa ngomong aja, tapi dari intonasi, gesture dan cara berkomunikasi dengan pendengar juga penting soalnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu duluuu mbak Lia, yang Kreen Indonesia hahhaa :D Thanks :) Betul, rajin latihan dan semangat terus itu harrus.

      Delete
  6. Public speaking intinya satu : sering sering latihan di depan kaca - depan teman daaaaan... praktek langsung depan audiens :)

    di awal mulai udah pasti walau teknik segudang tapi kalo ga praktek udah kelar deh... melihat mata penonton langsung mau pingsan rasanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar mbak Tanti. Hahaha pasti mau pingsan wkwkwkkw :D

      Delete
  7. Menarik sekali loh mak nurul. Dulu pas saya kuliah pernah juga nih punya pengalaman ikut kursus broadcasting dan public speaking. Cita-citanya sih jadi penyiar radio ato news anchor apa daya ya sekarang cukup dirumah aja hehe tapi kalo ditanya pengen lagi ijutan kelas broadcast or public speaking, saya bakal jawab maaau banget sih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga pernah bercita2 jadi reporter duluuuu :D Cuma gara2 pemalu dan belum ada pendorong untuk latihan eh jadinya nulis aja hahaha :D

      Delete
  8. Asyik banget nih bisa berkesempatan ikutan kelas public speaking yang bermanfaat banget buat kita sebagai konten kreator nih. Memang harus rajin latihan terus biar bisa makin luwes di depan kamera yaaah, semangat latihan terus yah mbaak

    ReplyDelete
  9. Beruntungnyaa Nurul bisa ikutan event bareng BCC dengan narasumber Anwari Natari yang jago public speaking. Akutu gak pede tampil depan umum juga alasannya suaraku yang cempreng. Tapi kalo terpaksa untuk sharing menulis di hadapan orang yang buuth materi, aku berani sih, hahahaa. Lupa dengan rasa minder, karena aku membawakan materi yang aku pahami.

    Tips yang ditulis di sini mantull deh, aku baca pelan-pelan untuk nambah wawasan tentang public speaking. Seneng ya bisa ikut even seperti ini lagi, jadi bisa ketemu teman-teman dan dapat ilmu yang penting banget bagi yang ingin upgrade skill tampil di depan publik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillaah, rezeki aku :D Kalau urusan cuara cempreng, bisa dilatih biar agak berat gitu hahaha. Lama2 ga minder kok. Latihan gerakan mulut kayak a, i, u, e, o dll sebelum mulai. Senang sekali. Tq mbak Wati.

      Delete
  10. asyik juga niiih mba bisa belajar banyak dari para ahlinya dan mendalam ilmu tentang public speaking yang selalu menarik. Aku juga suka banget dan menikmati public speaking so far

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asyik sekali :D Sip mbak Indah mah udah keren suaranya kayak penyiar radio :)

      Delete
  11. Wow asyiknya mbak Nurul bisa berkesempatan belajar public speaking dari ahlinya. Dulu lagi aku kuliah di Interstudi jurusan PR pelajaran yang paling dag dig dug adalah public speaking. Karena ada beberapa dosen, mereka rata2 berpengalaman sebagai Head PR/ penyiar TV. Aku tuh nervousnya seperti diliahatin dari atas ke bawah. Padahal mungkin itu perasaanku saja ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seruuuunya ga habis2 hahaha deg2annya dooonk wow3x wkwkkww :D

      Delete
  12. Susah banget sih mba kalau ngga passion yah. Menurutku yang intrivert, bisa ngomong di depan banyak orag tuh keren banget, mereka dapet semangat dan rasa percaya diri yg luar biasa dari mana ya huhu. Seneng banget kalo bisa dapet kesempatan free private class dari BCC. Aku juga pengen belajar public speaking kan jadinya biar ngga blank kalo harus tampil.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena ada penyemangat utuk bisa tampil, mbak. Orang introvert juga mampu padahal loh cuma pemalu aja mungkin hehehe :D

      Delete
  13. Saya harus mengapresiasi keberanian mbak.
    Saya tahu sejujurnya gimana rasanya kacau-balau ngoceh depan orang. Gak cuma di umum,pas kumpul teman, keluarga, kegugupan saya bisa keluar parah. Ngeblank abis, keringetan.
    Karena nyadar harus dilatih, jadi saya banyak tuh ngoceh sendiri, depan kaca, ikut pelatihan publik speaking, sampe ikut ngajar. Intinya memang mesti latihan ya. Kalau ada lagi, mau banget ikutan. Makasih banget tipsnya. Asyik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang perlu latihan rutin supaya ga kagok berbicara di depan umum atau kamera :) Sama2, selamat latihan ya.

      Delete
  14. penting banget memang memperhatikan durasi karena banyak pemateri asal bikin materi aja, keasyikan ngomong eh tau2 waktunya udah habis. jadi sebelum bikin makalan harusnya nanya panitia ya jatah ngmong berapa lama

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penting dong, biar tau saatnya kita berbicara dan kapan berhentinya hehe.

      Delete
  15. Sesuatu yang pertama pasti akan terkesan dan belum mahir, ya. Tapi salut nih dengan Mba Nurul yang terus belajar hingga gak grogi lagi bicara di depan umum.

    Berbicara di depan umum, pengalaman saya kayak mas Away. Minder, grogi, dan akhirnya suara yang keluar fals. Sungguh tak enak didengar. Mungkin sekarang juga gitu, aoalagi gaya bahasaku yang blepotan. Aslii... bikin minder. Padahal pengen gitu, percaya diri, biar bisa bikin konten youtube.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha masih grogiiii. Makasih mbak Eri. Butuh waktu dan kesabaran saat latihan hihih :D

      Delete
  16. Suka speechless sama orang yang punya publik speaking bagus, apalagi yang bisa membius audiens karena publik speaking juga menentukan keberhasilan sebuah acara bagi penyelenggara. Kalau kita guru juga mesti punya nih ilmu publik speaking

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. Menyihir audiens sampai terpukau itu keren ya.

      Delete
  17. Wah seru banget bisa ikutan kelas public speaking seperti ini kak
    Bisa berguna juga ya dalam menjalani profesi sebagai blogger

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seru banget :D Bermanfaat sekali tentunya dalam hal apapun.

      Delete
  18. Bener banget. Bisa karena biasa. Public speaking itu setupa dengan menulis. Harus terus diasah kemampuan bicaranya. Kita juga harus pahami audiencenya siapa.

    Inget banget dulu pertama kali disuruh jadi MC. Banyak kalimat yg menurut ade ga bener. Bahkan walau udah terbiasa ngomong juga. Kalau kita ga punya draft utk bicara bisa ngaco ngomong juga kemana2..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe, guru bisa menjadi pengalaman terbaik walaupun tak selalu. Mantap mbak Ade udah keren jadi MC sekarang ya :)

      Delete
  19. Memang benar berbicara di depan umum tidak segampang yang kita kira. Latihan dan jam terbang tinggi perlu banget. Pelatihan public speaking penting banget banyak manfaatnyaa 👍 kerren mb Nurul.

    ReplyDelete
  20. Ilmunyaaaaaa daging semua iniii
    Ya ampun aku juga mupeng buat ikutan kls nya BCC kapan2
    Super duperrr berkualitas yak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, semoga kapan2 mbak Nurul bisa join ya. Thanks.

      Delete
  21. Beruntung bisa ikutan offline
    Saya sendiri mau banget
    Sayangnya masih sangat jauh lokasinya apalagi harus bawa batita juga
    Semoga nanti ada di Surabaya dan sekitarnya deh

    ReplyDelete
  22. wah alhamdulillah ya mbak dapat kelas private dengan mas Away ini. semoga mbak Nurul makin menguasai public speaking. Saya juga pernah punya moment memalukan saat menjadi narsum haha kayaknya pengen kabur ke timbuktu kalau ingat moment itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mbak. Senangnya :D Hahaha, selalu ada yang pertama daalam hidup, bukan?

      Delete
  23. wah saya kalau masalah ngomong di depan umum pasti belepotan dan kecepetan mbak ngomongnya. belum lagi kadang juga suka blank gitu. pengen banget euy bisa ikutan pelatihan public speaking kayak gini biar lebih terbiasa ngomong di depan umum

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe sama mbak, aku juga begitu. Sip, silakan sering2 latihan ya.

      Delete
  24. Wahh lucky you mbak Nurul.

    Jaman kuliah dulu aku suka bgt ikutan pelatihan public speaking, sejak SMP kn aku udah aktif di banyak kegiatan tuh, jd ga mau asal ceplas-ceplos aja kalau mau ngisi acara. Bangga bgt ama kemampuan public speakingku SAAT ITU, kalau skrg jgn ditanya, udah kacau balau ga karuan kaya orang jarang ngomong hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillaah. Aku baru kali ini ikutan workshop public speaking mbak. Mantaplah mbak udah sejak lama join pelatihannya.

      Delete
  25. Seru acaranya mbak, sampai isi artikel ini daging semua. Public Speaking memang tak bisa dianggap remeh ya, ada tata caranya agar mudah dilakukan. Terima kasih mbak nurul sudah berbagi pengalaman ❤️

    ReplyDelete
  26. Aku bookmark, Mbak, bermanfaat sekali. Aku masih sering banget nggak pede kalau disuruh ngomong, rasanya pingin nawar nulis aja. Tapi hari gini memang kemampuan public speaking pun kayak udah sepaket ya buat penulis, biar bisa makin mengangkat karyanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih lancar nulis ya hihihi sammaaaa :D Betul sekali.

      Delete
  27. Acaranya seru dan penuh dengan ilmu ya mba, setuju bgt kalau bicara depan umum itu sulit dan banyak yang harus disiapkan dengan baik, agar bisa menyampaikan materi dengan baik dan benar, audience juga betah mendengarkan, akan jadi catatan banget buatku tulisan ini, aku jadi ada gambaran apa aja yang harus aku siapkan dan lakukan,mkch ya mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, benar mbak. Persiapannya harus matang dan percaya diri itu harus. Sama2.

      Delete
  28. Mba Nuru keren pernah jadi narasumber dan punya tekad kuat untuk belajar public speaking. Semoga kontennya nanti makin bermanfaat dan keren ya..
    Akutuh tipe yang mending nulis 2000 kata daripada bicara di depan banyak orang atau kamera hahaha
    Maka ilmu public speaking for broadcasting bersama BCC ini sungguh manfaat sekali kalau dipelajari. Bookmarked ah..baca-baca lagi nanti

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks, mbak Dian :D Hahaha iya ya menulis ribuan rasanya jauh lebih mudah dibandingkan ngomong di depan banyak orang maupun kamera wkwkwkw. Tapi kalau rajin latihan insya allah bisa kok :)

      Delete
  29. Ga gampang memang bicara di depan umum. Aku sendiri pas ngantor dulu rutin kasih refreshment materi ttg SOP perbankan ke anak2 kantor mba. Tapi mungkin Krn bicaranya di depan mereka, jadi aku santai yaaa. Blm ngerasain bicara di depan para bos besar 🤣.

    Kalo yg itu aku harus belajar Ama suami, Krn dia selain auditor juga trainer di kantornya. Jadi udah biasa bawain acara di depan para petinggi dan seluruh staff. Malah kdg JD MC kalo kantornya bikin event.

    Dia santai tuh, dulu pas kami msh kerja di bank yg sama, tiap kali dia ngadain training temen2ku langsung semangat..katanya pak suami selalu enak bawain, ga bikin ngantuk 😅🤣. Itu yg aku perlu banget belajar dari dia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, keren amat suami mbak Fanny. Sudah terbiasa bicara di depan umum dan percaya diri sekali. Pembawaannya juga menenangkan hati ga bikin bosan ya mantap. Kudu belajar kalau gitu dikit2 mbak hihihi.

      Delete
  30. Masyaallah tabarakallah, beruntung kali kak bisa ikut pelatihannya, makasih banget udah sharing disini, jadi umrin bisa belajar juga, masih suka deg²an kalau ngomong depan orang banyak itu karena insecure aja gitu, bismillah ayok bisa sok

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, alhamdulillah. AKu jadi nambah wawasan public speaking nih dari ahlinya langsung.

      Delete
  31. Artikelnya bermanfaat, terimakasih

    ReplyDelete
  32. Keren ih workshop public speaking ini.. Krn narsumnya jg ahlinya ya. Makasih banget ya kak Nurul udh sharing di sini, jd nambah ilmu bermanfaat. Aku bookmark nih artikelnya, mau dipraktekkin ah..

    ReplyDelete
  33. Betul banget Mba kalau belum terbiasa pasti mau nogomong depan umum sudah banget. Aku pernah pengalaman waktu kuliah. Tapi karena belajar, sekarang sudah lumayan. Dengan syarat materi memang harus dikuasai, jadi lebih mudah juga.

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungan teman-teman :) Semoga betah membaca kisah seru dan penuh memori di blogku ini. Silakan tinggalkan pesan, kesan maupun saran. FYI, seluruh komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu. Oh ya, komentar dengan link hidup tidak akan aku munculkan.