Daftar Isi [Tampilkan]

Berwisata ke Kawah Sikidang menjadi pengalaman yang istimewa. Di tempat ini kita bisa melihat langsung aktivitas vulkanik gunung berapi di kolam kawah tanpa harus mendaki gunung. Kadar belerang di Kawah Sikidang tergolong rendah, sehingga cukup aman dikunjungi. Ada legendanya juga, lho.  

 

Kawah Sikidang Fenomenal Bisa Melompat Bagai Kijang Nurul Sufitri Travel Blog
 

Baru-baru ini kita mengetahui berita adanya beberapa pekerja PT. Geo Dipa Energi yang terkena gas beracun yang bocor pada Sabtu, 12 Maret 2022. Insiden ini menewaskan 1 orang dan 9 lainnya dirawat di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo. 

Di sini aku ga membahas persoalan tersebut ya. Belum paham juga kejadiannya seperti apa dan di mana. Hanya saja kok pas momennya aku menuliskan cerita jalan-jalan Kawah Sikidang ini. Ah, jadi kangen Dieng! Mesti remedial nih suatu hari nanti main ke Dieng dan menjelajah destinasi lainnya sampai puas 😃  

 

Kawah Sikidang Fenomenal Bisa Melompat Bagai Kijang Nurul Sufitri Travel Blog
Memasuki Area Wisata Kawah Sikidang Dieng
 

Wisata Kawah Sikidang

Begitu turun dari Jeep, kami langsung menuju area kawah. Suamiku membeli tiket masuk untuk 4 orang, yakni Rp 20.000,- dikalikan 4 total Rp 80.000,- Di sekitarnya terdapat beberapa warung yang menjajakan makanan khas Dieng seperti carica, tempe kemul dan sebagainya. Terlihat juga toilet umum yang tampak kurang kebersihannya. Untungnya kami ga kepengen buang air kecil, jadi ga masuk ke dalam toiletnya. 

Kami berjalan di sepanjang jembatan kayu yang memanjang dan berkelok. Aku sempat syut video pendek di sini. Aroma belerang belum terasa menyengat. Tapi nanti saat kami berada di kolam kawah yang meletup-letup, wah bisa mabuk kalau ga kuat. Untung kami memakai masker yang cukup tebal. 

 

Kawah Sikidang Fenomenal Bisa Melompat Bagai Kijang Nurul Sufitri Travel Blog
Pintu Masuk Kawah Sikidang
 

Ini adalah kelanjutan cerita aku sekeluarga jalan-jalan ke Dieng, Rabu, 15 Desember 2021 lalu. Aku, Aa Rahmad, Rafa dan Fakhri senang sekali mengunjungi bebetapa destinasi wisata mengendarai Jeep yang disewa beserta sopir plus tukang fotonya. Ga menyangka juga ternyata kesampaian main ke Kawah Sikidang yang begitu indah panorama alamnya yang alami. 

Lokasi

Kawah Sikidang berada di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Kawah ini merupakan lapangan perkawahan di Dataran Tinggi Dieng yang letaknya paling dekat dengan komplek Candi Arjuna dan Candi Bima. Posisi kawah berada di sebelah timur Bukit Pangonan, dekat dengan Kawah Sibanteng dan Kawah Upas-Luwuk.

Jam Buka

Objek wisata Kawah Sikidang termasuk area yang mudah ditempuh dan dinikmati karena terletak di tanah datar. Kita bisa mengunjungi Kawah Sikidang mulai pukul 07.00 hingga tutup 17.00 WIB. Ternyata ada keunikan di tempat ini. Begitu sampai, kita langsung mendengar suara gemuruh mesin Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang mirip suara air terjun.

Tiket Masuk

Untuk memasuki kawasan wisata Kawah Sikidang, pengunjung dikenakan harga tiket masuk yang merupakan tiket terusan dengan objek wisata kompleks Candi Arjuna, yakni Rp 20.000,- per orang. Nah, tiket ini jangan sampai hilang ya, karena bisa digunakan pula sebagai tiket masuk komplek Candi Arjuna.  

 

Kawah Sikidang Fenomenal Bisa Melompat Bagai Kijang Nurul Sufitri Travel Blog
Loket Tiket Masuk Kawah Sikidang Dieng
 

Kawah Sikidang adalah kawah terbesar di Dataran Tinggi Dieng. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1981. Kawah ini masih aktif dan mempunyai sebuah telaga air panas kecil dengan air yang selalu mendidih. Selain itu terdapat pula lapangan celah gas dengan beberapa titik yang berpindah tempat di lapangan seluas 4 hektare.  

Fenomena Kawah Sikidang yang Bisa Melompat Bagai Kijang

Kawah ini dinamakan Sikidang karena penduduk setempat melihat kawah ini seperti kijang (kidang dalam bahasa Jawa) yang melompat-lompat ke sana kemari. Kawah utamanya yang berpindah-pindah itulah disamakan dengan sifat kijang. Berdasarkan geologinya, kawah ini masih tergolong muda. 

Banyak wisatawan penasaran dengan keberadaan Kawah Sikidang. Lumpur panas yang meletup-letup dan gas atau asap berwarna putih pekat mengepul di udara. Indera penciuman kita pun langsung bereaksi dengana aroma belerang yang semakin lama semakin tajam. Oh ya, kabarnya kawah ini berpindah tempat selama empat tahun sekali. 

 

Kawah Sikidang Fenomenal Bisa Melompat Bagai Kijang Nurul Sufitri Travel Blog
Pesona Kawah Sikidang
 

Pesona Aktivitas Vulkanik Kawah Sikidang

Seperti kawah-kawah pada umumnya, Kawah Sikidang juga mengandung sulfur atau belerang serta zat beracun lainnya. Itulah kenapa tanah di sekitar kawah ikut memutih. Tanah tandus berwarna keputihan karena pohon-pohon mati akibat aktivitas tanah.

Kita mesti berhati-hati melangkah di area kawah. Banyak lubang-lubang bekas kolam kawah di berbagai titik dan kawah yang rapuh. Beberapa teman yang sudah mengunjungi tempat ini bilang kalau dulu memang belum ada pagar pembatasnya. 

Namun belakangan ini, dengan tujuan keamanan, pengelola Kawah Sikidang telah memasang pagar pembatas dari bambu. Menjaga jarak aman pengunjung dari kolam kawah supaya ga terlalu terpapar gas beracun dan tercebur ke kawahnya.  

Kawah Sikidang Fenomenal Bisa Melompat Bagai Kijang Nurul Sufitri Travel Blog
Berpose di Jembatan Kayu Kawah Sikidang


Kawah Sikidang Fenomenal Bisa Melompat Bagai Kijang Nurul Sufitri Travel Blog
Latar Belakang Foto Kawah Sikidang

 

Kawah Sikidang Fenomenal Bisa Melompat Bagai Kijang Nurul Sufitri Travel Blog
Dekat Kolam Kawah Sikidang yang Meletup-letup

 

Kawah Sikidang Fenomenal Bisa Melompat Bagai Kijang Nurul Sufitri Travel Blog
Rafa di Samping Kolam Kawah Sikidang yang Meletup-letup

Anak-anak Gimbal

Saat kami berwisata di sana, ga kelihatan burung-burung hantu yang kabarnya bisa disewa untuk pengambilan foto bersama kita. Ga tampak juga anak-anak asli Dieng yang berambut gimbal. Konon ada legenda berkaitan dengan kehadiran anak-anak gimbal ini. Mereka biasanya mengikuti ritual pemotongan rambut dan ruwatan saat Dieng Culture Festival.

Merebus Telur

Ada lagi nih yang paling sering dicari wisatawan, yakni spot ‘Telur Rebus Kawah Sikidang’. Jadi di sana kita bisa merebus telur mentah di kawah kecil yang airnya mendidih. Telur mentahnya bisa kita beli dari masyarakat setempat yang menjual telur-telurnya. Cukup rebus selama 5 menit, langsung matang deh telurnya. 

Legenda Pangeran Kidang dan Anak Gimbal

Kawah Sikidang memiliki legenda yang dapat melengkapi khasanah kearifan tradisional setempat. Alkisah, hiduplah seorang gadis cantik bernama Shinta Dewi yang tersohor ke berbagai penjuru daerah. Banyak lelaki yang ingin meminangnya, namun belum ada yang berhasil karena ia meminta persyaratan mas kawin yang sangat besar.

Hingga seorang pangeran kaya raya, Kidang Garungan mendengar kabar Shinta Dewi ini. Ia mengutus pengawalnya untuk melamar gadis nan jelita tersebut dan mengabarkan kesanggupan memenuhi mas kawinnya. Shinta Dewi menerima lamaran sang pangeran walaupun belum pernah bertemu secara langsung.

Alangkah terkejutnya Shinta Dewi begitu melihat wujud asli Pangeran Sikidang. Ternyata pangeran bukanlah lelaki tampan, melainkan sosok manusia berkepala kijang (kidang). Gadis ini mencari akal agar dapat membatalkan lamaran pangeran.

Shinta Dewi memberikan persyaratan tambahan kepada pangeran untuk membuat sumur yang besar karena penduduk sekitar kekurangan air. Dengan tangan sendiri menggali tanah dan tanduknya, Pangeran Kidang sampai masuk jauh ke dalam sumur. 

Khawatir usaha pangeran berhasil, Shinta Dewi menyuruh pengawal dan dayang-dayangnya menimbun sumur yang sedang digali. Akhirnya pangeran terkubur hidup-hidup dan mengeluarkan amarahnya yang membentuk Kawah Sikidang. Sebelum menghembuskan napas terakhir, Pangeran bersumpah bahwa seluruh keturunan Shinta Dewi akan berambut gimbal.

Nah teman-teman, itulah legenda Kawah Sikidang yang tersohor di Dieng. Oh ya, aku punya sedikit tips kunjungan ke tempat wisata ini. Semoga bermanfaat ya.  

 

Kawah Sikidang Fenomenal Bisa Melompat Bagai Kijang Nurul Sufitri Travel Blog
Pesona Kawah Sikidang

 

Kawah Sikidang Fenomenal Bisa Melompat Bagai Kijang Nurul Sufitri Travel Blog
Family Trip Kawah Sikidang
 

Tips Berkunjung ke Kawah Sikidang

  • Pakai masker atau penutup mulut lainnya agar terhindar dari keracunan gas. Untuk itulah kita disarankan memakai masker. Ini di luar kondisi dunia sedang pandemi maupun ga tentunya ya. 
  • Patuhi rambu-rambu yang tertera di dekat kawah yang melarang pengunjung untuk menyalakan api atau membuang puntung rokok ke dalam kawah. Jika api mengenai zat-zat dari gunung berapi maka bisa memicu ledakan dan kebakaran. 
  • Dilarang merokok, melewati dan duduk di pagar pembatas. 
  • Berfoto dengan latar belakang Kawah Sikidang. Kayak lagi berada di mana gitu hehehe. 

Objek foto yang cantik di kawah ini adalah warna tanah yang memutih dan aktivitas kawah yang fenomenal dan unik. Kita bisa mengambil foto yang ga melulu background pemandangan alam yang hijau. Di sini, kepulan asap putih disertai suara mesin pembangkit begitu menakjubkan.

Jadi kangen Dieng. Yuk, kita jalan-jalan ke Dieng lagi! 😍
 

Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Kawah_Sikidang
https://wisatadieng.net/kawah-sikidang-dieng/
https://www.tourdejava.net/2015/12/kawah-sikidang-dieng-plateau.html


82 comments:

  1. Aku pas ke sini malah lebih banyak diem di warung nikmatin kentang goreng ahahhahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkwkwkwkw.. laper ya mas gegara nyium aroma belerang? :D

      Delete
  2. aku belum pernah nih mba ke situ, Dieng yaaa.
    Aku penasaran rebus telur 5 menit doang. Anak gimbal fenomenal tidak tampak, aku kira mereka selalu nampak. Pernah lihat tayangan anak gimbal di tv. Ternyata legendanya kayak gini ya. Cerita rakyat, zaman dulu sering banget, kalau anak2 sekarang kayaknya udah jarang2 ya tau tentang ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kapan2 kepengen lihat anak2 gimbalnya kalau main ke Dieng lagi :)

      Delete
  3. Semakin mupeng utk cuss ke DIeng!
    Ajaib bangettt ya Mbaaaa pastinya ini pengalaman yg sangat menarik buat anak2.

    Apalagi, kita bisa rebus telor on the spot duhh ini FUn banget sih pastinya
    Kangen traveling akutuuuu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya dong, alhamdulillaah senang bisa mampir ke Kawah Sikidang.

      Delete
  4. Mom,ini asap yang ditimbulkan dari Kawah Sikidang panaskah> Dekat ya jarak antara jembatan dan kawahnya.Tapi yang seru sensasinya ya mom.Biasanya'kan jarak kawah jauh ya.Air yang meletup-letup seru-seru sedap ya mom.Jadi penasaran nih mau kesana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ga ngedeketin sih kan dikasih pagar pembatas. Paling bisa melihat letupan-letupannya. Kuy, main ke sini!

      Delete
  5. masya Allah indahnya pemandangannya ya, seru kalau bisa ke sini bisa melihat secara lansgung dari kawah sikidang dieng ini, keren sekali

    ReplyDelete
  6. Waah seperti kawah domas bisa buat merebus telur air panasnya.

    Sayang waktu ke Dieng 2019 tidak mampir ke kawah ini karena bertepatan dengan h+1 lebaran macet banget tapi sudah ke si kunir, telaga warna dan candi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh begitu.... :D IYa macet pas momen lebaran. Kapan2 kudu datengin kawah ini mbak biar ga penasaran lagi hehehe.

      Delete
  7. Pengin remedi mengulang ke sini. Dulu belum ada pagar pembatas terus spot foto IG-able bertaburan bikin kumuh kawasan. Senangnya kini sudah rapi dan lebih nyaman juga aman bagi pengunjung.Dan aku baru tahu legendanya dong..Makasih sudah dikisahkan, Mbak Nurul:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, sekarang udah rapi, bersih dan pengunjungnya juga disiplin saat berkunjung ke Kawah Sikidang.

      Delete
  8. Aku kayaknya dulu ke sini juga mbak, tapi belum sebagus skrg, dulu masih alakadarnya banget, akupun udah lupa banget kaya apa rasanya di sana ahahhah

    Btw carica itu kesukaanku mbak, kalau ke Wonosobo ga pernah absen harus beli carica, bahkan waktu aku masih di Purwokerto dulu, kalau ada sodara yg ke Wonosobo aku todong duluan harus beli carica hahaha, di Purwokerto ga ada soalnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oalaaa..mantap udah lama mbak Meta ke sana :D AKu nih belum kesampaian makan carica wkwkwkwk :D

      Delete
  9. Ternyata Dieng punya beberapa spot wisata ya. Kawah Sikidang sendiri saya baru tahu dari postingan ini. Ada rencana juga pengin ke Dieng kemudian hiking ke Prau. Kalau waktuya longgar mungkin bisa sekalian main ke sini ya, sekali jalan dapat beberapa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Menarik semua destinasinya. AKu kepengen ke Prau kapan2 deh :)

      Delete
  10. Bagus banget pemandangan kawah Sikidang ini mbak. Walau ini memang fenomena alam, ternyata ada juga cerita legendanya ya.

    Wisata sebagus ini, sayang kebersihan toilet umumnya kurang terjaga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, legendanya unik banget ya tentang kawah ini.

      Delete
  11. Wah bagus seali ya pemandangan kawah Sikidang ini mbak
    Ada legendanya juga ya
    Wisata seperti ini harusnya lebih dikembangkan lagi ya mbak
    Dengan melengkapi fasilitas umumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada. Aku pun baru ngeh ternyata kisah klasiknya seperti ini hahaha :D

      Delete
  12. Sama kayak di Tangkuban Prahu tuh aroma belerangnya tajam sekali sampai pusing. Dan emang sebaiknya pakai masker deh
    . Tapi ini pemandangannya bagus mba. Smoga makin terjaga baik

    ReplyDelete
  13. Makasih ya tipsnya, mbak. Dicatat nih, besok kalau kesana bisa jadi panduan..

    ReplyDelete
  14. Seru banget ini mak, jadi pengen deh mengagendakan main ke Kawah Sikidang mumpung anakku masih online sekolahnya. Karena kalau nanti pas sudah masuk sekolah kebayang ini liburan ke daerah sini pasti ramai. Kemarin juga habis lihat salah satu temanku main ke Dieng bersama anak dan keluarganya, ngiler lihat viewnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe enaknya pas liburan aja biar puas jelajah Dieng. Kalau masih PJJ ntar ga konsen wisatanya hihihi :D

      Delete
  15. Aku belum pernah ke Dieng mba, pengen banget pastinya. Baca-baca reviewnya dulu siapa tau kesampaian nanti kesana nggak kagok yaa

    ReplyDelete
  16. Masyaallah cantiknya...dulu aku ke situ nelum ada tub jembatan2. Masih biasa banget anakku aja bosen jadi kami disitu ga sampe 1jam. Baca postinganmu jd pengen balik lagi deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayuk, kapan mau balik lagi ke Kawah Sikidang? Hehehe.

      Delete
  17. Enak ya Mba berwisata ke tempat kayak gini dimana anaknya udah gede jadi bisa setidaknya jaga diri juga. Seru deh melihat perjalanan wisata keluarga kalian,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak hehehe. Yuk, nyusul jalan2 ke Dieng!

      Delete
  18. Jaman duluuuu sekali pernah ke sini Nurul, tapi mungkin udah gak secantik sekarang ya

    dulu masih primitif banget, aku juga masih kecil jadi pas naik ke sini itu berasa kayak uji nyali he he he

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha masa sih mbak Tanti? Ya udah diulang aja lagi main ke kawahnya hihihi :)

      Delete
  19. Baru tahu kalau sebutan si kidang karena letupan-letupan kawahnya yang melompat-lompat. Kasihan ya pangeran kidangnya. Putrinya selain matre kejem juga ya mbak, wkwkak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gemes banget ya sama legenda Kawah Sikidang ini wkwkwkwkkwwk :D

      Delete
  20. Aku yang lihat dari sini udah kerasa hawa ademnya
    Apalagi ada gunung di sekitarnya pasti banjir stok foto deh tema nature

    ReplyDelete
  21. Dengan peraturan yang ketat dan dipatuhi oleh para wisatawan, in syaa Allah berwisata di areal kawah Sikidang ini menjadi menyenangkan dan seru.

    ReplyDelete
  22. Sudah lama tidak berkunjung di blognya mbk Nurul, apa kabar ?

    Terakhir kali ke kawah sikidang sama teman SMK
    Asik sekali wisata ke dieng, terutama wisata alamnya sangat banyak
    Belum sempat aku publish di blog

    Jadi pengen nulis di blog setelah baca ceritanya mbk Nurul

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Mas Adam. Alhamdulillaah aku sehat. Makasih ya mampir lagi hehehe :D Oh gituuuu..ayuk deh diceritain di blog juga supaya bisa terkenang2 hahaha :D

      Delete
  23. Aku pernah ke sini dan malah sibuk jajan hahaha. Soalnya memang paling menarik jajan makannya buatku

    ReplyDelete
  24. Suatu saat semoga bisa ke Kawah Sikidang, ngrebus telur sambil menikmati pemandangan alamnya yang bagus sekaligus fenomenanya.

    ReplyDelete
  25. Ternyata bukan cuma wisatanya aja yang menarik, kisah legendanya juga bikin aku tertarik. Jadi penasaran pengen ke sana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kuy, ntar liburan lebaran langsung ke Dieng.

      Delete
  26. Wah keren juga atuh mbak. Bisa nih dimasukin dalam salah satu list kami nantinya. Semoga bisa kesana. Aminnn

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Iya mas, buat relaksasi cocok main ke Dieng dan datengin si kawah 😀

      Delete
  27. wah sekarang sudah pakai pagar kayu ya, jadi lebih cantik

    ReplyDelete
  28. Berarti ngeri2 sedep juga mba nurul, kalo salah2 bisa bahaya nginjek tanahnya atau hirup belerang. Ini makanya perlu interaksi dg warga sekitar juga dan juga tour guide sih. Ternyata ada bagian dari legendanya juga ya. Ttg perempuan yg minta dibikinin sumur untuk warga sekitar. Niatnya baik ya, gak mentingin diri sendiri. Dan cewek jaman dulu kalo mau dilamar, syaratnya berat2 amat sih. hahah... Nice traveling, Mba Nurul. Moga bisa balik lagi :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untungnya sekarang udah ada jembatan pagar pembatas :) Katanya sih dulu belum ada hihihihi :) Iya niat baik sebenarnya tapi pangeran dikubur gegara perwujudan fisiknya kayak kijang itu...ngeri ya legendanya hihihi :D Iya, makasih Nita. Mau lagi dong main ke Dieng :D

      Delete
  29. Mba, kalo ngerebus telor jadi bau belerang ngga ya? Aku pun blm tau bau belerang kaya apa hehehe. Aku senang baca cerita macam ini, lengkap ada tarif dan tips2nya juga

    ReplyDelete
  30. Lihat foto-fotonya berasa di Jepang, Teh. Sekarang makin keren ya, adanya jembatan kayu jadi ga khawatir terperosok lubang. Btw, aku baru tahu legenda ini, lo. Kalau soal anak gimbal uda pernah dengar... Ternyata begitu asal usulnya...^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, berasa piknik di Jepang hehehe...Iya begitulah legenda Kawah Sikidang 😊

      Delete
  31. Asyik banget sih bisa nyobain merebus telur di kawah kecil Sikidang hehe. Ini mah sekalian wisata edukasi buat anak-anak biar tahu legenda Pangeran Kidang dan Anak Gimbal.

    ReplyDelete
  32. Pas aku kesana memang blm dipagarin kawahnya mba. Tapi kalo menurutku baunya sih ga terlalu nyengat yaaa. Msh biasa aja.

    Btw, aku baru tahu yg ttg lokasi kawah ini bisa berpindah. Maksudnya kawahnya bergeser sedikit, atau pindahnya agak jauh? Fenomena apa ya itu, kawah bisa berpindah2. Apa Krn itu dipagarin?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin berpindah tempatnya dekat2 situ juga dan ada kawah baru...kurang ngeh sih ntar dicari tau lebih lanjut hahaha 😀😀😂

      Delete
    2. Tapi memang mitos di Dieng banyak bangetttt, rata2 agak spooky 🤣. Aku juga diceritain yg ttg puncak gunungnya jatuh menimpa desa di bawahnya Krn penduduknya melanggar apaaa gitu. Tapi menarik sih denger cerita2 soal mitos di sana. Wisatanya jadi lebih seru :). Issh kangen banget ke Dieng lagi

      Delete
    3. Aku kepo banget sama anak2 gimbalnya kayak apa. Sama rebus telur. Ah kangen Dieng nih. Itungannya murah wisata Dieng loh :D Iya, mabam2 mitosnya hihihi.

      Delete
  33. Lihat foto Rafa di samping kolam kawah dengan latar belakang asap, jadi ingat film-film misteri zaman old dulu banget :)
    Asik ya bisa jalan ke tempat-tempat yang alami dan ada legendanya, BTW keturunan rambut gimbal masih ada ga ya??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha bisa aja tante 😂 Oya, senangnya jalan2 sama keluarga...

      Delete
  34. Dulu aku ke Kawah Sikidang bareng teman-teman kuliah di akhir th 99an klo ga salah. Belum tertata apik kayak gini. Bagus banget nih diberi pagar dan jembatan pembatas, pengunjung jadi nyaman dan aman selama menikmati pesona Kawah Sikidang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Malah jadi semakin indah ya tertata dengan baik 😀

      Delete
  35. Iya, aku pas diceritakan juga takjub kok bisa sih kawahnya berpindah ya Masya Allah kuasa Allah..memang aroma belerang menyengat kalau ngga kuat mending melipir ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menyengat banget pas kita berjalan agak ke sana...aroma belerangnya hhmmm 😅

      Delete
  36. Baca reviewnya mbak Nurul jd pgn ke Dieng lg...Terakhir kesana pas SMA apa ya.hmmm...kebayang bau khas belerangnya.hwaaa...

    ReplyDelete
  37. waaaw saking panasnya sampai bisa ngerebus telur di situ yaa, ga kebayangg. pagar pembatasnya juga dibikin apik kayak jembatan dan bisa jadi spot foto yang menarik!

    ReplyDelete
  38. Belum pernah ke sini, hanya bisa membayangkan dari cerita Mbak Nurul ini. Soal rambut gimbal pernah baca sih, tapi yang telur rebus baru di sini ini saya tahu. Hehehe....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe mesti diagendakan main ke Dieng kayak gini 😊

      Delete
  39. waahh info destinasi tambahan kalau maen ke Dieng nih! Pemandangannya bagus ya mba, harga tiket masuknya juga worth it kok! Semoga bisa main kesana...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes, yuk mbak Ros main ke Dieng juga dong kapan2 😍

      Delete
  40. Bisa untuk referensi liburan akhir tahun nih mbak bersama teman satu kantor. Btw, kawah Sikidang ini menantang saya untuk berolahraga karena saya lihat cukup panjang juga jembatannya. Bisa rebus telur juga di kawahnya ya mba. Penasaran saya, semoga bisa ada kesempatan dan rezeki bisa liburan ke Dieng.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, main ke Kawah Sikidang ini wisata plus nya banyak 😂😍

      Delete

Terima kasih atas kunjungan teman-teman :) Semoga betah membaca kisah seru dan penuh memori di blogku ini. Silakan tinggalkan pesan, kesan maupun saran. FYI, seluruh komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu. Oh ya, komentar dengan link hidup tidak akan aku munculkan.