Daftar Isi [Tampilkan]
Ini dia objek wisata di Dieng yang menjadi primadona! Ya, Batu Pandang Ratapan Angin namanya. Dari atas batu ini wisatawan dapat menikmati pemandangan telaga eksotis yakni Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Batu Pandang Ratapan Angin menjadi spot terbaik bagi photo hunter yang mengincar foto instagramable ketika berlibur ke Dieng.
 


Wisata Dieng Batu Pandang Ratapan Angin Nurul Sufitri Travel Blog
Pemandangan Batu Pandang Ratapan Angin yang Memesona
 

Mendengar namanya yang unik, memang membuat kita ingin menelisik. Seperti apa sih pesona Batu Pandang Ratapan Angin yang hits di Dieng ini? Ternyata Batu Pandang Ratapan Angin merupakan dua buah batu besar yang berdampingan dan terletak di atas bukit sekitar Dieng Plateau Theater.

Tak hanya pemandangan hamparan pegunungan di Dataran Tinggi Dieng yang menawan yang bisa kita lihat. Ada pula Candi Bima, Kawah Sikidang dan tempat eksplorasi Gas Pertamina. Nanti aku akan bercerita kunjungan kami ke Kawah Sikidang di judul berikutnya ya, teman-teman.

Masih di hari Rabu, 15 Desember 2021 lalu, kami melanjutkan wisata ke tempat ini. Cardigan siap, wadah minum tentu ready juga plus jaket dan tas kulit punyaku pun dibawa serta. Jaket buat jaga-jaga kalau kedinginan saat berkendara di jeep. Eh, tapi aku lupa wisata ke sini urutan ke berapa gitu, yang pasti Telaga Dringo yang pertama kami kunjungi.

Tempat Terbaik Melihat Telaga Warna Dieng

Di kunjungan kami ke Batu Pandang Ratapan Angin inilah yang paling berkesan. Keindahan alamnya dan udara yang dingin tak cukup diungkapkan dengan kata-kata, membuat aku, suami dan anak-anakku ketagihan jalan-jalan ke Dieng. 

Baik banget Mas Anto mau membawakan tas ranselku yang isinya minuman dan jaket. Dia yang langsung gercep menawarkan diri membantu dan menyambar ransel kami di mobil ketika bingung tas mau dibawa atau ditinggal hihihi. Aku sudah manyun aja deh paling malas jika mendaki anak tangga mesti bawa-bawaan begitu hahaha 😂

 

Wisata Dieng Batu Pandang Ratapan Angin Nurul Sufitri Travel Blog
Mas Anto (Paling Kiri) Sopir Sekaligus Pemandu Wisata Dieng Jeep Tour
 

Lokasi

Batu Pandang Ratapan Angin berada di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah. Dari Kota Wonosoba menuju destinasi wisata ini membutuhkan waktu kurang lebih satu jam dengan jarak tempuh sekitar 27 kilometer. Objek wisata ini berada di kawasan bukit tepat sebelah selatan Telaga Warna dengan ketinggian sekitar 2.100 mdpl. 

Beberapa temanku yang pernah traveling ke Dieng memberikan saran supaya aku ambil trip ke tempat ini. Batu Pandang Ratapan Angin merupakan tempat yang pas untuk menikmati keindahan Telaga Warna Dieng. Tapi harap diingat ya, siapkan fisik yang kuat untuk menaiki banyak anak tangganya.

Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional 

Lokasi Batu Pandang Ratapan Angin berdekatan dengan Dieng Plateau Theater. Area parkirnya cukup luas untuk ditempati mobil pribadi, sepeda motor, jeep maupun bus berukuran sedang. Jadi wisatawan akan menjumpai teater tersebut dan banyak terdapat warung, toilet dan musala. 

 

Wisata Dieng Batu Pandang Ratapan Angin Nurul Sufitri Travel Blog
Area Parkir Dekat Dieng Plateau Theater
 

Jadi, sebelum menuju Batu Ratapan Angin kita akan menjumpai Dieng Plateau Theater. Oh ya, di Dieng Plateau Theater pengunjung bisa menyaksikan film tentang seluk-beluk Dataran Tinggi Dieng, seperti kearifan lokalnya, berbagai objek wisata, kebudayaan, sejarah serta keindahan alam yang bisa dikunjungi saat berwisata ke Dieng. 

Harga tiket masuk Batu Pandang Ratapan Angin adalah Rp 10.000,- per orang sedangkan untuk sepeda motor Rp 3.000,- Nah, jangan senang dulu gaes, hehehe, bayar tiketnya di atas. Kita berjalan dahulu ke pos penjagaan sekitar 50 meter dari gedung teater. Kawasan wisata Batu Pandang Ratapan Angin ini buka setiap hari, Senin hingga Minggu mulai pukul 08.00 - 17.00 WIB.

Wisata Dieng Batu Pandang Ratapan Angin Nurul Sufitri Travel Blog
Loket Pembelian Tiket Masuk
 

Kita bayar tiket di pos ini dan masih melanjutkan perjalanan meniti anak tangga. Kata Mas Anto, sang sopir jeep (merangkap guide dan tukang foto), kita bakalan berjalan seperti mendaki kecil-kecilan sejauh 400 meter ke atas. Wuih! Apa salah dengar yach? 400 atau 100 meter? Hahaha… Rasanya lama betul dan aku ngos-ngosan seperti akan kehabisan napas.

 

Wisata Dieng Batu Pandang Ratapan Angin Nurul Sufitri Travel Blog
 Batu Pandang Ratapan Angin

 

Wisata Dieng Batu Pandang Ratapan Angin Nurul Sufitri Travel Blog
Naik Turun Tangga Menuju Spot Instagramable

Fasilitas 

Seperti sudah disebutkan di atas, di sini terdapat area parkir, banyak warung seperti warung kopi, warung makan, toilet dan musala. Toiletnya berjejer lho, ga cuma satu baik itu di area parkir dekat gedung teater maupun di atas lokasi batunya. Toilet cukup bersih yang di atas, airnya terasa dingin sekali. 

Ada spot foto bersama burung, ah kurang ngeh itu burung apa, pokoknya kelihatan besar dan berat. Mesti bayar lagi kalau mau fotoan sama si burung mungkin sekitar Rp 5000,- sampai Rp 10.000,- begitu pula dengan spot kece lainnya.

Spot Instagramable

Dari atas Batu Pandang Ratapan Angin kita bisa melihat hamparan hijau tanah Dieng dengan pohon-pohon rimbun dan kedua telaga yang berbeda warna permukaannya. Saat cerah, kita akan melihat langit berwarna biru dan awan yang putih yang memesona. Saat matahari bersinar, jelas terlihat permukaan air di Telaga Pengilon yang jernih memantulkan cahaya di sekelilingnya seperti cermin raksasa. 

 

Wisata Dieng Batu Pandang Ratapan Angin Nurul Sufitri Travel Blog
Keindahan Panorama Batu Pandang Ratapan Angin
 

Adapun warna permukaan air Telaga Warna yang bersulfur tinggi kelihatan hijau pekat. Ada keunikan panorama kedua telaga tersebut. Meskipun letaknya bersebelahan namun warna airnya berbeda. Kalau Telaga Warna cenderung lebih hijau sedangkan Telaga Pengilon airnya kelihatan lebih jernih. Kedua telaga itu hanya dipisahkan oleh daratan kecil yang Cuma bisa terlihat saat musim kemarau.

Nah, saat musim penghujan, daratan kecil akan terendam air, sehingga kedua telaga tersebut tampak menyatu. Kata orang-orang yang mantengin terus permukaan airnya, warna air Telaga Warna sering berubah, kadang hijau, kuning atau berwarna-warni seperti pelangi. Wah, kapan ya aku bisa sabar berlama-lama memerhatikannya? Mesti siap ransum dong jaga-jaga kelaparan hahaha 😀

Keindahan lahan pertanian dilihat dari atas juga memesona sekali. Ada juga pemandangan Gunung Prau memanjang di sisi timur. Mas Anto yang sigap banget memandu kami untuk lekas menuju spot foto instagramable dan bergaya seru. Tapi kita harus sangat berhati-hati melangkahkan kaki saat berfoto agar ga terjatuh, duuh ngeriii.

Kita juga bisa mengunjungi titik tertinggi di sekitar kawasan Batu Pandang Ratapan Angin, yakni di sisi paling selatan. Ada anak tangga untuk mencapainya tetapi luamayan melelahkan sih. Di atas terdapat toilet bersih juga, ada si bapak penjaganya. Jadi teman-teman jangan khawatir fasilitas di sini cukup oke kok.Si bungsu Fakhri berani naik tangga menuju puncaknya, lho.

Wisata Dieng Batu Pandang Ratapan Angin Nurul Sufitri Travel Blog

Legenda

Katanya sih, terkadang pengunjung merasakan angin pegunungan sepoi-sepoi saat berada di ketinggian Batu Pandang Ratapan Angin ini. Malah terdengar suara siulan atau isakan halus dari dedaunan dan ayunan pohon yang tertiup angin. Ah, yang ada aku keringatan dan lelah bukan main naik tangga sejauh ini hahaha ini akibat malas berolahraga sih.

Aku baca di laman diengplateau.com tentang legenda Batu Pandang Ratapan Angin. Zaman dahulu kala hiduplah pangeran tampan dan putri cantik yang hidup rukun, damai dan penuh cinta. Mereka adalah pasangan panutan bagi rakyatnya. 

Seiring berjalannya waktu, mulailah terjadi cobaan yang mengganggu hubungan keduanya. Kehadiran orang ketiga yang menjadi kekasih gelap sang putri begitu mengejutkan pangeran. Pangeran menyaksikan sendiri sang putri tengah memadu kasih dengan orang lain di sebelah atas Telaga Warna. 

Terjadilah percekcokan di antara keduanya dan ternyata putri berusaha membunuh pangeran. Sang pangeran yang sakti mengerahkan ilmu kanuragan untuk melawan kekasih gelap sang putri. Terjadilah angin puting beliung, pohon-pohon dan perbukitan hancur. 

Tak lama setelah itu sang putri berubah menjelma batu yang terduduk dan kekasih gelapnya menjadi batu yang berdiri. Angin di sekitar batu tersebut kadang bertiup kencang dan membentur dinding-dinding bukit yang menimbulkan suara aneh, “Ini adalah suara ratapan penyesalan dari keduanya”, kata sang pangeran kepada rakyatnya.
 

Wisata Dieng Batu Pandang Ratapan Angin Nurul Sufitri Travel Blog
Menikmati Pemandangan dan Udara Sejuk di Atas Telaga Warna dan Telaga Pengilon Batu Pandang Ratapan Angin

Tips Kunjungan

Aku punya tips berkunjung ke Batu Pandang Ratapan Angin buat teman-teman berdasarkan pengalaman pribadiku ya, ini dia cekidot:

  • Kenakan pakaian yang nyaman, bahannya menyerap keringat.
  • Pakai sepatu keds atau sneaker, jangan sekadar sandal biasa.
  • Bawa baju cadangan, jaga-jaga jika ingin berganti pakaian karena basah keringat atau ingin kostum kelihatan berbeda saat foto-foto.
  • Jangan lupa membawa air minum secukupnya dan tas yang simple agar tidak merepotkan.
  • Siapkan tisu atau handuk dan keperluan pribadi lain.
  • Pastikan handphone maupun kamera dibawa dengan baterai penuh untuk mengabadikan momen berharga.
  • Buang sampah pada tempatnya.
  • Berbahagia berwisata bersama keluarga tercinta atau teman-teman yang satu hati supaya perjalanan menyenangkan.

Teman-teman, itulah cerita aku dan keluarga berwisata ke Batu Pandang Ratapan Angin. Semoga rencana kalian yang sudah lama ingin berkunjung ke objek wisata ini segera terealisasi ya. Sampai bertemu lagi di kisah seru berikutnya.
 


84 comments:

  1. Iya lah sama mas tour guide-nya dibawain tasnya, biar cust-nya makin nyaman dong. Mana tau kan berkunjung lagi. BTW nyampe di atas emang cakep banget ya, Mba Nurul. Gak nyesel dong naik banyak tangga, haha... Mesti pake kaos dan jilbab yg adem ya, karena naik tangga gini bakalan gerah juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha ini customer ga mau bawa ranselnya sendiri :D Betul, Miss Nita. Aseliiii aku gos2an, keringetan, cuapeeek pisaaaan. Tapi terbayar dengan pesona alam Batu Pandang Ratapan ANgin ini. Alhamdulillaah.

      Delete
  2. aku juga sudah ke dieng melihat banyak hal di sana, memang indah ya, cuma kau gak tahan dinginnya sehingga hapi setiap pagi diare

    ReplyDelete
    Replies
    1. Indah bangeeed. Oh ya? hihihi kasian bunda Tira diare gara2 kedinginan :)

      Delete
  3. Batu Pandang ini salah satu spot yang pasti dikunjungi para wisatawan aat ke Dieng. Mereka foto di sana heheheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya tuh. Katanya sih belum sah main ke Dieng kalau belum berkunjung ke sini hehehe.

      Delete
  4. Pemandangannya sangat indah, juga bikin sehat, karena selain bikin suasana hati bahagia bisa jalan-jalan ke sananya sama yang dicinta, bisa menikmati udara segar, juga sehat dengan berjalan kaki dan naik turun tangga.
    Lihat topografinya, bisa kebayang ratapan angin yang melewati wilayah ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kepengen lagi main ke sini, tapi lebih pagi dan kostum yang lebih sporty biar gaya hahahah :D

      Delete
  5. mba aku penasaran kok dinamakan batu pandangan ratapan angin? mungkin ada kisah menarik dibalik nama tersebut ya? Btw pengen banget ke Dieng Ya Allah, semoga ada kesempatan yaa aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini aku tulis legendanya di artikel. Ga dibaca yach?

      Legenda

      Katanya sih, terkadang pengunjung merasakan angin pegunungan sepoi-sepoi saat berada di ketinggian Batu Pandang Ratapan Angin ini. Malah terdengar suara siulan atau isakan halus dari dedaunan dan ayunan pohon yang tertiup angin. Ah, yang ada aku keringatan dan lelah bukan main naik tangga sejauh ini hahaha ini akibat malas berolahraga sih.

      Aku baca di laman diengplateau.com tentang legenda Batu Pandang Ratapan Angin. Zaman dahulu kala hiduplah pangeran tampan dan putri cantik yang hidup rukun, damai dan penuh cinta. Mereka adalah pasangan panutan bagi rakyatnya.

      Seiring berjalannya waktu, mulailah terjadi cobaan yang mengganggu hubungan keduanya. Kehadiran orang ketiga yang menjadi kekasih gelap sang putri begitu mengejutkan pangeran. Pangeran menyaksikan sendiri sang putri tengah memadu kasih dengan orang lain di sebelah atas Telaga Warna.

      Terjadilah percekcokan di antara keduanya dan ternyata putri berusaha membunuh pangeran. Sang pangeran yang sakti mengerahkan ilmu kanuragan untuk melawan kekasih gelap sang putri. Terjadilah angin puting beliung, pohon-pohon dan perbukitan hancur.

      Tak lama setelah itu sang putri berubah menjelma batu yang terduduk dan kekasih gelapnya menjadi batu yang berdiri. Angin di sekitar batu tersebut kadang bertiup kencang dan membentur dinding-dinding bukit yang menimbulkan suara aneh, “Ini adalah suara ratapan penyesalan dari keduanya”, kata sang pangeran kepada rakyatnya.

      Delete
  6. pemandangannya indah banget, tapi memang harus perjuangan dulu dibalur keringet untuk bisa mencapainya yaaah
    Untung toilet aman yah, banyak dan bersih karena kebanyakan di tempat wisata toiletnya suka bikin males

    Kapan2 pengen juga jalan ke sana bareng anak2 nih, mumpung mereka udah gede dan udah kuat jalan jauh, biar bisa sekalian suruh bawain ransel aku ehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kemon mbak Titi.... anak2 udah gedean insya allah aman diajak jalan2 kayak gini hahahaha 😀😀 Nah, siapa yang mau bawain ranselnya wkwkwkwkww... 😅

      Delete
  7. Dieng memang kereen mbaakuh, tapi dinginnya itu lhoo aduhaiii banget. Sebelum pandemi tahun 2019 aku ke Dieng mak tapi ga pake guide jd bawa mobil ke dekat parkiran ngos ngosan jalan naik tangga ke atas. Trekking ke Si Kunir jugaa di tengah suhu dingin sebelum subuh memang kereen pokoknya 👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, dingiiiiin buangeeed sampe kaligata aku tuh hahaha tapi puas ya. Eh ketagihan kapan2 mau lagi ah ke Dieng 😍

      Delete
  8. Senangnya bisa liburan dengan keluarga ya mbak.Btw penasaran nih untuk sewa mobil jeep +guidenya harga sudah sepaket ya? Pemandangannya sangat indah dan air telaganya berwarna hijau.Wow...Ciptaan Tuhan yang maha dasyat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillaah, iya mbak :) Mulai 500K sewa jeep-nya sampai 1 jutaan.

      Delete
  9. Kok bagus-bagus tempatnyaaa. Okesip masuk wishlist. Pernah ke Dieng tapi karena macet terus jadi males ke mana-mana. Kalo ga salah inget sih akhirnya cuma ke candi aja. Lupa nama candinya :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa, cakep2 semua pemandangan alam wisata Dieng yach. Candi Arjuna ya?

      Delete
  10. asiknya ngetrip bareng keluarga. sepertinya di dieng banyak wisata ya? ah jadi pengin ke sana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak. Aku juga kepengen lagi main ke Dieng kapan2.

      Delete
  11. Tempatnya keren euy. Pastinya nggak ngebosenin. Capek2 dikitlah ya biara kerasa adventurenya hehe. Biasanya kl aku kerasa pegelnya pas malem, begitu udah balik ke tempat menginap.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itung2 olahraga hahaha keringetan bangeeet. Mestinya bawa baju ganti. Ntar2 gitu deh :D

      Delete
  12. Yah aku belum pernah ke DIeng. Ini bisa jadi pilihan aku nih mba. Asik juga berkumpul dan liburan bersama keluarga ya mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seneng banget pastinya kesampaian juga main ke Dieng :D

      Delete
  13. Pesona Dieng itu gak ada endingnya. Ya walaupun harus ngos-ngosan dulu untuk menuju lokasi, tapi semua itu terbayar lunas dengan pemandangan yang menawan dan udara sejuk.

    Kayaknya di setiap objek wisata Dieng, memiliki cerita legenda masing-masing.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa, cerita Dieng aku pun belum kelar hahaha semoga ga bosan yach :D Betul, ada legendanya.

      Delete
  14. Terima kasih sharingnya mak... Udah lama ingin ke dieng, tapi enggak tau mau ke mananya, hehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekarang udah tau dong ya destinasi wisata Dieng ntar mbak mau ke mana aja :D

      Delete
  15. Wah ada ceritanya ternyata di balik batu ratapan ya..pangeran putri dan kekasih gelap sang putri.
    Senang sekali Mbak Nurul cerita pengalaman traveling-nya selalu komplet dan detil. jadi ada banyak informasi yang kutemui di sini. Jadi satu saat pergi ke tempatnya enggak bingung lagi
    Thank You!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener, aku juga baru tau tuh legendanya. Alhamdulillaah, mbak Dian. Sip sama2.

      Delete
  16. selain menikmati suasana dieng yang kece banget emang nyari spot foto kece jangan sampai kelewatan. Ntar mau nyobain juga soto ditempat yang udah dispill tadi, pasti kece abis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes, jangan sampai ga pepotoan juga, udah lelah naik2 tangganya jauh wkwkwkwk :D

      Delete
  17. Kangen Dieng dan semuanya yang sudah berubah menjadi lebih instagtamable. Terakhir ke Dieng pas masih digelar Cukur Rambut Gimbal. Semoga pandemi segera berakhir biar festival itu makin seru dan semarak diselenggarakan

    ReplyDelete
  18. Seru banget mbaa. Pengen ke sana tp kayaknya kalau bawa krucils ga sanggup jagain sampe ke atas. Tp pengen main2 ke dieng jg nii

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ntar krucils gedean dikita diajak deh hehehe :D

      Delete
  19. Dari dulu Dieng jadi destinasi wisata impian mbak, belum pernah kesana. Ini bener-bener bisa lihat danau dari ketinggian ya. Plus plus banget, dapet lihat pemandangan yang bagus dari atas, plus bisa foto dengan view yang kece banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga nanti terealisasi wisata Dieng bareng keluarga ya aamiin.

      Delete
  20. Bear sekali mbak Nurul, ikon wosata Dieng ya batu pandang ratapan angin ini
    Dari sini bisa lihat pemandangan Dieng yg mempesona
    Sayangnya aku masih belum bisa lihat langsung keindahan Dieng
    Tak apa, diobati dgn baca postingan mbak Nurul :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, terbayar kelelahan kita naik2 gitu hahaha :D Sip mbak Dian :)

      Delete
  21. Begitu mendengar pengumuman Pemerintah bepergian tak perlu PCR lagi aku mulai intip-intip lokasi wisata buat liburan. Habis baca tulisan ini aku niatkan pengen sampai ke Dieng :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, iya mantap deh bisa plesiran lagi kita :D

      Delete
  22. Best spot deh ini buat foto dengan latar belakang Telaga Warna. Aku melewatkan spot ini waktu ke Dieng wkwkwk ya karena kurang info..

    ReplyDelete
  23. Aku belum pernah ke Ratapan Angin ini agak grogi kalau mesti naik jip, aku keder hihi cemen yaa... pemandangannya cantik banget..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha enak malah naik jeep, segerrrr dingin hahaha :D

      Delete
  24. Ya ampun pemandanganya keren banget ya mba, paling suka lihat alam, menenangkan, btw sama nih mba saya jarang olahraga berarti sebelum kesana harus olahraga tipis tipis nih biar ga kaget pas nanjak hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. IYa, indah banget. Bener, biar ga terlalu ngos2an pan nanjak :D

      Delete
  25. Wishlish aku pengen banget bisa kesini. MPengen banget ngerasain dinginnya di Dieng deh. Kayany seru kalo bisa camping sekalian hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga kesampaian nanti pas liburan ajak keluarga main ke sini.

      Delete
  26. Ya ampun pemandanganya keren banget ya mba, paling suka lihat alam, menenangkan, btw sama nih mba saya jarang olahraga berarti sebelum kesana harus olahraga tipis tipis nih biar ga kaget pas nanjak hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkwk iya mbak, supaya ga terlalu lelah, ngos2an nanjaknya.

      Delete
  27. Ratapan angin ini ada sliyuuutt tapi berbunyi gitu ya, kak..?
    Jadi inget Pasir Berbisik-nya DiSas yaah...

    Legendanya agak menyeramkan.
    Kenapa yang memiliki kekasih gelap sang wanita?
    Biasanya yang teguh pendirian kan wanita yaa..

    Huhu...

    Tapi menikmati legenda sambil mendatangi tempatnya langsung ini bikin liburan menjadi sangat sangat berkesan yaa, kak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyam hihihi itulah legendanya :D Ga tau tuh kenapa si wanitanya yang begitu hahaha :D Iya, berkesan banget.

      Delete
  28. lumayan mba ngos-ngosan jalan 400 meter yah wkwk, aku suka ga kuat kelamaan jalan. Tapi terbayarkan ya mba dengan view yang cuakep

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terbayar dengan foto2 instagramable hahaha :D

      Delete
  29. masya Allah indah banget pemandangannya keren sekali dan jadi masuk daftar deh kalau diajak jalan2 ke Dieng. Sebenarnya pengen banget jalan2 ama keluarga cuma pandemi dan baca ini jadi mupeng abis deh, menikmati wisata gratis hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillaah sekarang udah membaik ya sikon kita, semoga bisa main ke Dieng bareng keluarga.

      Delete
  30. Wisata di dieng emang banyak bangett, terutama untuk spot wisata telaga warnanya yang favorit aku banget.. Kalau mau foto dengan view yang bagus emang harus naik keatas sih, karena bakal keliatan 2 telaga dengan warna yang kadang berubah-ubah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener banget mas hehehe :D Puas ya kalau udah di atas nikmatin pemandangannya.

      Delete
  31. Membaca cerita dari sini saja sudah tergambar betapa menariknya Batu Pandang Ratapan Angin ini.Tapi setelah mendengar harus menaiki anak tangga 400 meter sepertinya cukup melelahkan juga ya hehe. Terima kasih infonya kak, meskipun harus menaiki anak tanga semoga saja saya berkesempatan untuk menikmati keindahan Batu Pandang Ratapan Angin ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya haha. Sama2, mas. Mudah2an jadi main 2 ke Dieng, jangan sampai terlewat ya Batu Pandang Ratapan Angin ini.

      Delete
  32. Destinasi wisata yang cocok buat yang suka hunting foto, terutama anak-anak muda yang eksis di Instagram. Selain dapet foto dengan spot keren, kita juga bisa menikmati indahnya panorama yang ada di dalam maupun di sekitar objek wisata Dieng Batu Pandang Ratapan Angin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betuuul :D Pokoknya siapapun kudu berkunjung ke tempat ini.

      Delete
  33. Pemandangannya memang indah banget ya mbak, indah banget, bener2 cuci mata liat yg ijo2 hihihi, harus masuk list kalau ke Dieng

    ReplyDelete
  34. Wah belum pernah aku ke Dieng. Dingin katanya ya mba. Tapi karena di Batu Pandang ini musti naek tangga, jadi tetep keringetan ya.
    Pas baca "jangan seneng dulu", langsung ketawa aku, karena emang beneran seneng pas baca harga tiket, ternyata abis itu ada 'tapi' nya hahahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dingiiin bangeed, tapi siap2 keringetan kalo wisata nanjak2 gini hahahHa 😂😂

      Delete
  35. Udah lamaaaa bgt ga ke Dieng,makin banyak aja ya tempat wisatanya.instgramable gt...

    ReplyDelete
  36. Waduh, mau lihat batu pandang ratapan angin saja harus naik 400 meter, busyet tinggi banget ya, kalo soal tiketnya murah sih menurutku cuma 10 ribu.

    Oh ternyata begitu ya mbak legenda nya mengapa dinamakan Batu Pandang Ratapan anak tiri, eh Ratapan Angin.😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha iya tuh kudu berkorban dulu biar bisa nikmatin pemandangannya 😂

      Delete
  37. Jadi ingat ada temanku yang tinggal di Dieng, dia jadi tahan dingin banget dan nggak betah tinggal di Ungaran karena panas menurutnya, selalu kangen Dieng hehe homesick gitu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe kalau udah terbiasa suhu udara Dieng kayaknya kuat ya 😄

      Delete
  38. Batu Pandang Ratapan Angin, kata "ratapan" langsung terbayang tembok ratapan di Yerusalem. Tempat orang-orang Yahudi memuja Tuhannya. Tapi, ternyata legenda Ratapan Angin di sini beda dengan yang saya bayangkan. Hehehe ... Tapi siiiplah

    ReplyDelete
  39. Ah aku jadi mupeng pengen liburan juga mbaa, aku pengen juga ke dieng. Di sini dingin banget ya pasti? Btw aku tertarik sama legendanya, seruuu

    ReplyDelete
  40. cuapeknya Mbaaa jalan 400m dan naik tangga. tapi worth juga sama pemandangan yang didapet. kalo saya udah terkapar duluan ga sempet liatin viewnya 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sesekali olahraga naik tangga wkwkwkwkw 😀

      Delete
  41. Pemandangannya indah banget mba... Cape perjalanan terbayar ya sama indahnya pemandanga 🥰

    ReplyDelete
  42. Dieng sekarang jadi cakeeep bgt yaaa. Dulu pas aku DTG kayaknya ga ngeliat tulisan2 yg menunjukkan nama tempat wisatanya.

    Tapi aku sempet dong foto di atas batu itu 🤣. Duuuh pusiiiing ya mba, agak serem liat ke bawah, berasa gamang hahahahaha. Pdhl aku suka ketinggian, tapi berdiri di atas batu nya ga mau lagi deh. Mungkin Krn ga pake pengaman juga, JD aku ngerasa kayak pengen jatuh Mulu 😁.

    ReplyDelete
  43. Ternyata begituuu ya legenda dari si batu ratapan ini. Mirip2 sama Malin Kundang yang dikutuk jadi batu yaa...
    Beberapa kali ke Dieng aku malah belum ke batu ratapan ini mba, boleh juga nih dimasukkan ke itinerary bila berkunjung ke Wonosobo lagi.

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungan teman-teman :) Semoga betah membaca kisah seru dan penuh memori di blogku ini. Silakan tinggalkan pesan, kesan maupun saran. FYI, seluruh komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu. Oh ya, komentar dengan link hidup tidak akan aku munculkan.