Daftar Isi [Tampilkan]
Hai, teman-teman apa kabar? Aku mau bercerita sedikit flash back tentang kedua anakku wisuda virtual dan acara pelepasan siswa yang begitu istimewa. Hal yang luar biasa adalah karena semua murid, guru dan orangtua merasakan hal-hal unik, berbeda dan penuh kejutan saat pandemi corona menerpa. Bahkan dapat dikatakan anak-anak lulusan tahun 2020 merupakan angkatan corona. Wuuuiiihhh…Seperti apa sih segala rasa dan hiruk-pikuknya? 😁
Hampir semua orang merasakan kesedihan dan kecemasan yang berlebihan dalam situasi apapun sejak Covid-19 tiba di Indonesia. Anak-anak dan lansia menjadi orang-orang yang rentan tertular virus corona. Tiba-tiba saja seluruh murid stop belajar riil di sekolah pada Maret 2020 lalu.
Pembelajaran Daring dan Kelulusan Tanpa UN
Ga ada hujan, ga ada angin, ga ada salam perpisahan, cium dan peluk dekat dan sebagainya, tau-tau kita terpisahkan oleh jarak. Sedih banget dan merana gegara corona. Semua serba daring, pembelajaran dan ulangan harian dilakukan via Whatsapp, Google Classroom, Zoom Meeting dan sebagainya. Sulit iya, tapi kayaknya semua bisa bukan karena terbiasa aja melainkan terpaksa hahaha 😂 😂
Anak gadisku, teteh Rafa yang duduk di kelas 9 kelas bilingual MTs Negeri 4 dan ayang Fakhri di kelas 6 SD Pelita serta merta terkezzuuut pisan 😃 Aku sebagai orang tua, begitu pula papa mereka dan pastinya masyarakat negeri tercinta ini sangat bersedih hati. Jantung berdebar memikirkan gimana nanti kelanjutan sekolah ke jenjang berikutnya, itu yang utama dipertanyakan.
Kebijakan, kebijaksanaan, perubahan peraturan di berbagai sektor termasuk dunia pendidikan, langsung mengubah sistem kelulusan. Yang awalnya ada ujian nasional (UN), karena kondisi dan situasi yang mencekam, akhirnya dibatalkan menjadi nilai rerata raport lima semester.
Kelulusan dan Wisuda Anak-anakku dari SD Pelita dan MTs Negeri 4
Aku ga akan bertutur panjang lebar mengenai UN dan semacamnya. Kali ini aku mau berbagi rasa yang bergemuruh pada waktu itu, hingga kini pun tetap menempel di sanubari. Ini dia kisah seru wisuda dan pelepasan siswa anak-anakku. Ga mengapa kan, terlambat sedikit daripada ga dituangkan di blog ini. Let’s check it out, friends!
Acara Kelulusan Rafa Shahira di MTs Negeri 4 Jakarta
Ini dia yang namanya 'pecah telur'! Alhamdulillah teteh Rafa Shahira lulus dari MTsN 4 dan memperoleh juara ke-3 'paper presentation' lho. Total nilainya 540 - Excellent. "Me, Wearing A White Coat" adalah judul karya tulis berbahasa Inggris Rafa sebagai ujian tugas akhir di kelas bilingual MTsN 4.
Anak sulungku yang manis ini memang unik. Entah ingin memberikan kejutan
atau begitu percaya diri, dia hampir ga pernah membahas tulisannya
denganku. Bisa mengerjakan power point, mengetik di laptop, semua serba sendiri. Amazing sekali 😀
Aku dan Teteh Rafa di Masjid MTsN 4 Jakarta |
Suasana di Masjid MTsN 4 |
Rafa dkk Melihat-lihat Buku Tahunan Siswa |
Senin, 8 Juni 2020 bertempat di Masjid MTsN 4 digelar acara kelulusan siswa kelas pengayaan yakni 9.1 bilingual, 9.2 sains dan 9.3 tahfidz. Siswa kelas 9.1 kebagian hadir di sesi kedua sekitar pukul 10 pagi. Orangtua yang hadir hanya boleh satu orang dan murid ga diperkenankan hadir.
Rupanya
terdapat pengecualian beberapa anak yang diundang via WA di malam hari
menjelang acara besok. Rafa dan aku bertanya-tanya dalam hati,”Masa iya
bisa masuk peringkat di kelasnya? Pas di kelas 7.1 sih termasuk 10
besar, tetapi di kelas 8.1 dan 9.1 anakku ini ranking 10 ke atas seperti
11, 13 dan semacamnya.
Malah anak yang selalu meraih juara ke-1 sangat disayangkan ga bisa hadir. Ternyata dia sekeluarga sudah lama memindahkan diri ke Palembang karena Covid-19 yang heboh di wwoilayah Depok. Hanya bisa memandang foto-foto yang kuabadikan dan kubagikan di WAG kelas.
Pak Marali Menyerahkan Piala Kepada Rafa |
Bu Yayah, Bu Yenni, Rafa dan Teman-teman Kelas Biingual MTsN 4 |
Bu Yayah, Bu Yenni, Rafa dan Teman-teman Kelas Biingual MTsN 4 |
Waah, ternyata teteh Rafa juara ke-3 paper presentation seperti yang sudah aku sebutkan di atas, alhamdulillah. Terima kasih Ma’am Tengku Hantamah (Walas 7.1), Ma’am Shinto Puspo (Walas 8.1 sekaligus pembimbing paper) dan Ma’am Yenni Ruzianah (Walas 9.1) serta para guru lainnya. Tak terasa 36 purnama dijalani, dilalui, dinikmati dengan semangat, kerja keras, persahabatan yang erat dengan teman sekelas yang sama.
Aku Bersama Bu Yenni Walas 9.1 |
Aku dan Teteh Rafa |
Kini saatnya perpisahan yang tak bertemu punggung gara-gara si virus corona. Kasihan banget anak-anak lainnya yang belum pernah saling bertemu, pastinya kangen sekali. Mereka sampai menahan tangis di rumah, terutama setelah paper presentation waktu itu.
Katanya sih seandainya normal dan biasanya acaranya digelar istimewa di sekolah, biasanya murid-muris berpelukan kemenangan tanda kebahagiaan plus perpisahan. Sesuai peraturan pemerintah, MTsN 4 memang ga memperbolehkan siswa datang ke sekolah. Semoga ada saatnya reuni temu kangen dengan para guru dan teman-temannya jika pandemi ini usai aamiin
Acara Fakhri: Wisuda Virtual dan Pelepasan Siswa Kelas 6 di SD Pelita
Alhamdulillah M. Fakhri luluuuuuuusss! 😍 Hari Kamis, 18 Juni 2020 ada acara 'Pelepasan Siswa-Siswi Kelas 6 SD Pelita' di sekolah si kasep. Terima kasih Bu Neneng selaku kepala sekolah dan Pak Zarkasih Ahmad selaku wali kelas 6C dan seluruh guru dan staf SD Pelita.
Oh ya, sebelumnya SD Pelita mengadakan kelulusan simbolis online via Zoom lho. Aku dan Fakhri mantengin laptop di rumah. Anak bungsuku ini tetap memakai seragam putih hijau. Susunan acaranya bagus, ada pembacaan ayat-ayat suci Al Qur'an, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sata sambutan dari pihak sekolah, pengumuman kelulusan siswa hingga pembacaan doa.
Sangat disayangkan, separuh dari acara online ini ga terdengar suaranya, mungkin ada yang error. Bukan hanya aku tetapi banyak orang tua murid lain demikian. Jadi ga kedengeran deh penyebutan nama ayang Fakhri sebagai murid yang lulus kelas 6 😄
Bu Neneng - Kepala SD PElita Pasar Minggu |
Pelepasan Siswa-Siswi Kelas 6 SD Pelita Secara Virtual |
Kepala Sekolah dan Para Guru SD Pelita |
Wisuda Virtual Fakhri Via Zoom |
Pembagian Kehadiran Siswa Kelas 6 SD Pelita
Acara spesial di SD Pelita Pasar Minggu tersebut dilaksanakan per tahap selama empat hari dengan jadwal di tanggal 16 Juni 2020 (Kelas 6A), 17 Juni 2020 (Kelas 6B), 18 Juni 2020 (Kelas 6C) dan 19 Juni 2020 (Kelas 6D). Anakku Fakhri berada di kelas 6C dengan wali kelas Pak Zarkasih.
Pelepasan siswa-siswi dalam satu hari dibagi ke dalam 4 shift dimana pembagiannya diatur oleh wali kelas masing-masing. Agar ga terjadi penumpukan jumlah orang, para murid harus hadir tepat waktu. Siswa-siswi datang ke sekolah menggunakan seragam putih hijau lengkap dengan dasi, tanpa topi serta menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan sebagainya.
Fakhri dan Teman-teman Kelas 6C SD Pelita |
Pendamping untuk setiap siswa hanya diizinkan 1 orang, boleh bapak atau ibunya saja. Ada empat sesi kehadiran murid kelas 6C yaitu pukul 07.30 - 08.30 (No. Absen 1–9), 08.30 - 09.30 (No. Absen 10–18), 09.30 - 10.30 (No. Absen 19-27) dan 10.30 - 11.30 (No. Absen 28–36). Fakhri nomor absen 21, jadi dapat urutan kehadiran sesi ketiga.
Acara Wisuda Fakhri dan Pelepasan Siswa-Siswi Kelas 6 SD Pelita Jakarta
Acara dimulai dengan pembukaan dan sambutan dari kepala sekolah dan guru. Setelah itu ada seremonial pelepasan murid dimana tiap anak dipanggil satu per satu ke atas panggung untuk menerima medali lalu difoto, kemudian turun dari panggung bertemu orangtua.
Fakhri di Atas Panggung Kelulusan Siswa Kelas 6 |
Peluk Haru dan Bangga |
Selanjutnya orangtua mengambil raport di meja yang telah disediakan dan ada wali kelasnya. Alhamdulillah nilai rerata raport Fakhri selama 5 semester adalah 90,25 😍 Ada juga photo booth yang menarik. Di sini para murid berpose bersama orangtua, guru dan kepala sekolah SD Pelita. Semua anak dibagikan souvenir kelulusan sebagai kenang-kenangan.
Fakhri - Pelepasan Siswa Kelas 6 SD Pelita |
Bersama Bu Neneng dan Pak Zarkasih |
Bersama Pak Asep - Guru Olahraga |
Penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya kepada para guru yang telah membimbing, menjadi lilin, penyemangat hidup, ilmu dan kasih sayang yang tak pernah habis ditelan waktu “Tanpamu, apa jadinya aku.... “. Sedih dan terharu sekali 😌
Fakhri dkk |
Aku dan Fakhri, Nila dan Fachri |
Fakhri dan Fachri |
Fakhri dkk |
Semoga cita-cita kalian tercapai, mendapat pendidikan terbaik sesuai keinginan dan pilihan dari Allah SWT, sukses & bahagia lahir batin dunia akhirat aamiin yra. Semua ini adalah pengalaman pertama bagi kami yang tentunya mengharu-biru dan akan selalu diingat selamanya. Teman-teman, di judul selanjutnya aku akan bercerita tentang PPDB online yang mendebarkan dan jodoh sekolah di jenjang berikutnya. Sampai jumpa! 😊
selamat mbak rafa dan fahri, sekarang harus puas dengan wisuda virtual dulu ya, semoga taun depan kondisi membaik lagi. tetep semangat belajar pastinya meskipun daring
ReplyDeleteTerima kasih, Tante Ainun :) Iyaaaa. In sya allah semangat terus PJJ sekarang, aamiin yra.
DeleteWah selamat Teteh Rafa dan si kasep Fahri. Semoga di pendidikan selanjutnya makin sukses ya. Kayaknya ini Fahri tingginya nyalip tetehnya ya, Teh?
ReplyDeleteMakasih, Tante Rani :D Aamiin. Iya udah bongsor Fakhri malah berat badannya 66 kg hahaha.
DeleteCemas pastinya ya Mbak memikirkan kelanjutan pendidikan anak-anak di situasi seperti ini. Tapi alhamdulillah satu tahap sudah selesai, ibarat anak tangga, anak-anak menapak tangga lebih tinggi tanpa ada kepastian kapan ini semua berakhir. Semoga gak cemas banget ya, karena yang mengalami bukan hanya kita tapi seluruh dunia
ReplyDeleteBener bangte, Uni Evi. Alhamdulillaah semua terlewati dengan indahnya. Cemasnya buangeeet hehehe mengingat kedua anakku ini sama2 lulus2an tanpa UN yang pertama kali terjadi dan cemas mendapatkan sekolah di jenjang berikutnya.
DeleteSeruuuuu!
ReplyDeleteSelamaatt ya udah lulus dan bersiap ke jenjang berikutnya
Semoga ilmunya bermanfaat, makin sholeh(ah) ya
Makasih, tante Nurul. Aamiin.
DeleteAnak yang lulus tahun ini tuh spesial dengan caranya sendiri. Keponakanku juga lulus SD. Gak tahu kemarin wisudanya gimana. Gak sekota sih
ReplyDeleteSpesialnya pake buangeeeed hehehe :) Semua H2c alias harap-harap cemas.
DeleteAlhamdulillah Rafa dan Fakhri lulus ya mbak Nurul biarpun acara wisudanya secara online. Eh tapi kalo Rafa dan Fakhri mah datang ke sekolah ya.😊
ReplyDeleteKarena korona memang semuanya jadi berbeda ya, momen wisuda yang harusnya menyenangkan jadi sepi. Tapi apa boleh buat, ini semua untuk menghambat penyebaran covid 19.
Iya, om Agus, makasih :) Iya per sesi kedatangannya diatur :) Berbeda dan unik, jadi momen bersejarah sepanjang usia. Terima kasih.
DeleteBetul juga ya mbak Nurul, biarpun berbeda tapi memang akan menjadi momen yang tidak akan dilupakan. Seingatnya juga baru kali ini ada kejadian seperti ini. Kata bapakku juga belum pernah ada kejadian sekolah seperti ini saat kecil dulu.
DeleteIya, Mas Agus :) Pengalama pertama yang ga bakal terlupakan seumur hidup nih anak2 angkatan corona :D
DeleteSElamat buat Kakak Rafa dan Fakhri ... alhamdulillah ya sudah lulus. Masa ini pasti tak terlupakan ya.
ReplyDeleteMakasih, tante Mugniar. Alhamdulillah.
DeleteSelamat ya Mbak, di tengah situasi prihatin seperti sekarang, anak-anak Mbak tetap sehat dan bahkan berprestasi di sekolahnya. Semoga prestasinya maskin cemerlang di jenjang selanjutnya. Yang penting tetap sehat.
ReplyDeleteTerima kasih, Mas AGung. Alhamdulillah, aamiin yra. Sehat dan bersemangat belajar dalam situasi apapun.
DeleteWah, memang lulusan tahun ini kerasa banget sedihnya karena gak sempet pesta perpisahan bareng temen-temen secara meriah seperti biasanya yaaah.
ReplyDeleteSelamat yah, yang penting lulus dan bisa tetap meraih prestasi walau dengan segala keterbatasan akibat pandemi. Ikutan bangga deh bacanyaaa
Iya. Perpisahan yang hampir ga terasa. Malah Rafa ga ada perisahan sama sekali. Makasih, aamiin yra.
DeleteSubhanallah, bahagianya mba punya anakncerdas dan sholeh/sholeha. Semoga saya bisa mencontoh nba dlm mendidik anak. Meskipun wisuda di masa pandemi mereka tetap mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan.
ReplyDeleteALhamdulillaah. Iya, MBak Ria, in sya allah tetap semangat.
DeleteWAh selamat ya atas kelulusannya
ReplyDeleteSaya ikut senang membacanya
Hebat juga anaknya ya
Saya yang sudah lama main komputer saja, jika disuruh buka laptop. Tangan kaku sekali, maklum komputer saya masih PC
ALhamdulillaah, terima kasih, Om Djangkaru. Aamiin. Hehehehe anak2ku juga belajar pelan2 menggunakan laptop, mas :) Bisa karena terbiasa plus terpaksa hahaha :D
DeletePandemi memang mengubah semuanya. Bahkan sekarang perkuliahan pun masih dalam daring. Selamat untuk anaknya yang sudah wisuda. Menjadi cerita sepanjang hidup tentang vurtual wisuda nantinya.
ReplyDeleteBetul bangte, semua pusing pala berbi hihihihi :D Makasih, aamiin yra. Cerita bersejarah di sepanjang hidup anak2.
Deleteberbicara soal wisuda, alhamdulillah saya telah diwisuda di bulan Februari 2020. Saat itu belum ada Corona di Indonesia. Namun, di kesempatan selanjutnya, tidak ada wisuda. JAdi, temen2 ku di kampus blm pada wisuda, bu. Untunglah aku sudah wisuda duluan, hahaaaha
ReplyDeleteWow, mantap mas Dodo alhamdulillaah ya. Iya, momen rezeki itu namanya hehehe.
DeleteAlhamdulillah 😀🙏
DeleteTerima kasih 😊😊
DeleteAda 3 sepupu saya yang tahun ini lulus. 2 SMA dan 1 lagi kuliah. Saya lihat foto dan ceritanya aja bikin baper. Tetapi, ya akan menjadi kesan juga buat mereka, ya
ReplyDeleteWah, banyak juga. Semua suasana bikin baper plus laper hehehehe :D Berkesan sekali tentunya.
Deletemendapati kenyataan seperti sekarang ini, saya jadi membayangkan jadi anak sekolah lagi, gimana rasanya jadi siswa yang lulus tanpa ujian? tapi mungkin saja kedepan sekolah tak perlu ujian tulis lagi, yang dinilai adalah akhlak dalam pergaulan dan ujian lisan. kalaupun harus ujian tulisan sepertinya membuat tulisan berupa pengalaman selama menjadi siswa lebih oke untuk melihat tingkat kemampuan menulis siswa itu
ReplyDeleteBerjuta atau miiaran rasanya, malah tak terhitung. Kaget2 cemas dan sedih ada pula bahagia, nano2 rasanya. Iya, ujian akhlak itu bagus sekali, ga melulu serba akademis ya.
Deletewisuda virtual, mana pernah terpikirkan bisa melewati proses graduation dengan cara virtual seperti saat pandemi ya
ReplyDeleteBetul mbak. Segalanya terjadi begitu tiba2 dan kita semuanya harus ikhlas menerimanya.
DeleteWisuda secara virtual membuat ada momen yang hilang, yaitu interaksi nyata berikut ekspresinya. Tapi ada Hikmahnya juga, generasi sekarang semmakin melek teknologi informasi, bukan sekedar pelengkap, tapi sudah menjadi kebutuhan. Selamat atas wisudanya semoga anaknya semakin sukses, soleh, cerdas, dan berkah. Aamiin
ReplyDeleteBetul. Jadi lihat2an via zoom di laptop deh. Iya sih anak2 zaman now melek teknologi mau ga mau memang harus bisa ya. Aamiin yra terima kasih atas doanya buat anak2ku. Sehat dan sukses selalu ya om Vicky.
DeleteKerennnn Teteh Rafa. Waktu itu saya nonton videonya. Keliatan gadis cerdas dan sederhana. Keren pokoknya. Selamat buat Mbak Nurul yang telah membesarkan anak-anak hebat! Bagaimanapun juga, orangtua pasti punya andil besar entah dlm wujud doa atau dorongan.
ReplyDeleteAlhamdulillaah, makasih tante Damar. Rafa memang gitu2 aja gayanya sederhana pisan hehehe :) Ya aku mah learning by doing aja dan belajar darimpengalaman orangtuaku mendidik anak2nya :) Iya tq mbak : Sehat2 ya.
DeleteWah, selamat ya :)
ReplyDeleteKebayang rasanya enggak bisa perpisahan dengan layak, anak saya aja yang cuma naik kelas, sedih katanya...
Iya, makasih tante Lia. Sedihnya bukan main pastinya, namun mesti ikhlas menerimanya hiks :(
DeleteAku selalu memandang tiap musibah pasti ada hikmahnya. Seperti pandemi corona ini merupakan musibah yang harus dihadapi semua orang. Alhamdulillah ya ada hikmahnya, Fakhri dan kakak Rafa terutama lulus dengan hasil terbaik. Selamat buat kakak Rafa dan dek Fakhri
ReplyDeleteBetul :) Ada hiknahnya di setiap kejadia. Makasih tante Wati, aamiin.
DeleteSeneng banget ya Moms rasanya kalau anak sudah wisuda seperti ini dan pastinya bisa Bikin bangga orang tua nggak papa walaupun wisuda itu virtual
ReplyDeleteAlhamdulillaah iya bahagiaaa pastinya :)
DeleteAngkatan corona, antara sedih, bahagia dan haru pas perpisahannya ya maaaak.. walaupun perpisahannya harus dilakukan seminimalis mungkin, tapi ttp dapet haru nya yaaaa.. Selamat jadi anak smp dan sma kak Fakhri dan teteh rafaaa
ReplyDeleteSemua rasa menjadi satu :D Makasih Tante Dian alhamdulillaah :D
DeleteSelamat ya mba atas kelulusan putra putrinya. Selamat ya Teteh Rafa untuk prestasinya. Meskipun kelulusan tahun ini berbeda sekali dengan biasanya, semoga saja tidak menyurutkan semangat belajar anak-anak di jenjang berikutnya ya mba.
ReplyDeleteTerima kasih, mbak Uniek. Alhamdulillaah, kelulusan yang unik tahun ini hehehe :) IYa, in sya allah.
DeleteAaah....selamat yaa, kak...
ReplyDeleteMashaAllah~
Anak-anak uda besar dan lulus sesuai harapan.
Semoga semakin sukses lagi ke depannya.
Aku masih inget banget liat kak Nurul liatin video Rafa bacain papernya yang berjudul Me, Wearing a Coat.
MashaAllah~
Kereen kaka...mandiri dan tegas.
Makasiiiiih tante Lendy :) Aamiin. Iyaaa masih ingat ya video Rafa lagi presentasi hehehe :) Salam dari Rafa.
Deletesalute for the team. they make it and still keep protokol to be healthy. I hope they are happiness and remember this moment next
ReplyDeleteAlhamdulillaah, Thanks :) That moment gave us happiness. They were solid teams ..really..really made us cry hehehe :D
DeleteSelamat ya anak2 atas kelulusannya. Ini kalau kata nitijen zaman now "angkatan corona" hehe tapi gk masalah yang penting udah lulus dengan memuaskan yaaa.
ReplyDeleteJd gimana skrng apakah sudah merasakan betah di jenjang sekolahnya yang baru? :D
Makasih tante April :) Iya nih anak2ku jadi angkatan corona wkwkwkwkw. Lulus dengan nilai memuaskan alhamdulillah. Udah, Rafa di SMUN 49 kelas IPA dan Fakhri seperti kakaknya di MTsN 4 kelas sains.
DeleteSama mba anak-anakku juga begitu sama2 lulusn korona hihi. Yang penting semangatt
ReplyDeleteSelamat ya mba kelulusan anaknya. Keren banget prestasinya
Toss :) Makasih mbak, aamiin :)
DeleteSelamat ya buat Teteh Rafah dan Ayang Fakhri atas kelulusannya. Juga atas prestasi dan penghargaan yang diraih..
ReplyDeleteAcara kelulusannya memang unik, ya karena kondisi pandemic ini, tapi tidak mengurangi kegembiraan dan semangat buat ke jenjang berikutnya. Saat ini keduanya pasti udah serius dan terbiasa dengan proses belajar daring ya..
Terima kasih tante Lantana :) Alhamdulillaah semua berjalan lancar proses wisuda dan kelulusannya :) Iya, sekarang PJJ hehehe.
DeleteKEndalanya online itu ketika tiba-tiba ada masalah jaringan atau suara ya Mbak ... alhamdulillah hanya seremoni, de factonya Fakhri lulus.
ReplyDeleteNah iya itu dia kendalanya :) Alhamdulillaah pokoknya lulus alhamdulillaah.
DeleteSelamat kakak Rafa dan abang fakhri...
ReplyDeleteAh pasti jadi pengalaman yg tak terlupakan ya mbak?
Wisudanya secara virtual
Makasih, tante Dian. Iya pastinya hihihihi :D
DeleteBuat angkatan yang selesai dan masuk ke jenjang pendidikan berikutnya pasti berasa banget situasi Covid-19 ini mengubah segalanya. Jangankan yang wisuda, anak saya yang naik dari kelas 2 ke 3 SD aja berasa lain gitu..baru mengerjakan 2 hingga 3 tugas..eh tahutahu nilai rapor udah ada isinya. Hihihi.
ReplyDeleteDia sekolah di sekolah negeri yang di awal masa pandemi ini gak terlalu menerapkan sistem pendidikan online. Mungkin karena harus menyesuaikan dan menyiapkan para guru dulu.
Nah..saat duduk di kelas 3 ini baru deh beneran sekolah dari Senin sampai Sabtu. Isi daftar hadir, pemberian dan pengumpulan tugas semua via WA.
Bener bangeeed :) Rasanya nao2 deh. Hihihihi iya ya anak2 yang kenaikan kelas biasa aja rasanya wow apalagi yang lulus menuju jenjang berikutnya..makin uwowwwww hehehe :) PJJ sekarang, mau ga mau, suka ga suka harus dinikmati ya :)
DeleteSelamat atas kelulusan anak²nya ya Mbak,, meski virtual tetapi tetap bisa dijadikan kenangan. Btw anak sulung saya pun lulusan tsanawiyah tp gak pindah sekolah, lanjut aliyah di pesantrennya aja. Malah sama sekali ga ada seremonial kelulusan.
ReplyDeleteTerima kasih, aamiin :) Toss deh kalau begitu hehehe :) Mantap masuk pesantren anak mbak.
DeleteAlhamdulilah, selamat teteh dan Fakhri, semoga ilmunya bermanfaat dan tercapai semua cita-cita.
ReplyDeleteAlhamdulillaah, makasih tante atas doanya.
DeleteBarakallah teteh Rafah dan abang Fakhri.. bener2 pandemik ini sistem pendidikan tantangannya berat ya mbak. Alhamdulillah anak2 bisa lulus dengan baik.. semangat ke jenjang yng lebih tinggi.
ReplyDeleteAlhamdulillaah, iya tante terima kasih :)
DeleteAlhamdulillah anak-anak meski lulusan corona menyelesaikan pendidikan dengan memuaskan ya Mbak...Insya Allah ilmu yang didapat berkah dan sukses di jenjang selanjutya.
ReplyDeleteKalau sekolah anak yang lulus SMP acaranya full online mbak. Foto kelulusan dijadwalkan dan direkam duluan-bergantian hari dan jam, jadi acara wisuda dihadiri OTM online dengan beberapa materi rekaman tadi. Memang beda rasanya ya tanpa perpisahan tatap muka. Tapi demi keselamatan bersama, Insya Allah semua akan sukses ke depannya. aamiin
Alhamdulillaah, terima kasih tante Dian :) Iya enak kalau dijadwalkan bergantian ada foto2 segala dll kayak Fakhri di SD Pelita dan anak mbak Dian. Lah yang teman2 Rafa di MTsN 4 kan bener2 ga ada acara seperti ini. Kasihan sih hiks :( Menunggu acara perpisahan juga belum tentu terlaksanakan. Aamiin :D
DeleteSedih juga yaaa perpisahan wisuda Ama temen2 tp ga bisa saling ketemu ini :(. Ngebayangin nya juga nyesek. Adekku wisuda jadi dokter spesialis di kampusnya juga online. Sampe heboh nyuruh aku liat juga saat dia wisuda :D.
ReplyDeleteSemoga THN ini yg trakhir wisuda model gini ya mba :) .
Iyaaa sediiiiihnya bukan main :( :( Tapi ya mau gimana lagi, berusaha menerima semua dengan ikhlas perlahan2 hehehe :) Oh ya? Adik Mbak Fanny diwisuda online juga waaahh... sesuatu banget deh.
DeleteHuaa.. Bangga banget ya mbak sama teteh Rafa.. Aku yang baca aja kok jadi ngerasain perasaan orangtua kalau anaknya mencapai prestasi yang sama yaa, hehe
ReplyDeleteTapi liatnya sedih karena harus wisuda virtual. Padahal anak2 juga biasa aja ya mbak wisuda gitu? Eh, apa sedih juga gk peluk2an atau rame2 gitu? 😃
Makasih tante Isti :) Iyaaaaaa sesuatu bingits ya wkwkwkwkwk rasanya gado2 gituh. Alhamdulillaah semua berujung pada kabahagiaan :) Anak2 sedih, terharuuuuuuu :( Pas ketemu per sesi di sekolah lamaa deh ga mau pulang2 hehe.
Delete