4.3.20
Keseruan Talkshow WALHI Forest Cuisine Blogger Gathering dan Masak Bersama Chef William Gozali
Daftar Isi [Tampilkan]
Halo, teman-teman! Masih ingat tulisanku tentang masakan capcay jamur tiram putih dan manfaatnya yang diikutsertakan dalam Forest Cuisine Blog Competition? Alhamdulillah, ternyata aku terpilih menjadi salah satu dari 30 finalis lomba blog yang diselenggarakan oleh WALHI dan Blogger Perempuan. Melalui email aku diundang ke acara Forest Cuisine Blogger Gathering di Almond Zucchini Cooking Studio pada Sabtu, 29 Februari 2020 yang berlokasi di Jalan Brawijaya VII Jakarta Selatan.
Tentu saja aku senang dan bangga bisa berada di antara para peserta kompetisi blog yang keren-keren sekaligus bisa menambah wawasan mengenai hutan dan lingkungan yang sering menjadi topik hangat. Oh ya, acara ini adalah bincang-bincang seru dan santai lho, namun tema yang diangkat sangat berbobot dan harus kita ketahui dan realisasikan bersama, yakni pentingnya hutan sebagai sumber pangan.
Baca: Khasiat Mengonsumsi Jamur Tiram Putih sebagai Pangan dari Hutan di Indonesia
Siap Mengikuti Forest Cuisine Blogger Gathering di ALmond Zucchini Cooking Studio |
Ada lagi yang lebih seru dan menyenangkan. Iyes! Di akhir acara bakal ada demo masak bersama Chef William Gozali yang menggunakan bahan-bahan makanan dari hutan. Chef Willgoz, ia biasa disapa demikian, adalah pemenang Master Chef putaran ke-3 pada tahun 2012. Kini ia menjadi food consultant, youtuber dan pengisi beberapa acara off air. Mau masak apa sih? Ish..ish..ish kalian mesti sabar, simak dulu deh ceritaku 😃
Para Narasumber Talkshow Forest Cuisine Blogger Gathering |
Forest Cuisine Blogger Gathering Bersama WALHI dan Blogger Perempuan Network
Di Forest Cuisine Blogger Gathering ini ada empat orang narasumber ketjeh, yang berjuang demi menjaga kelestarian hutan dan lingkungan serta kepeduliannya terhadap masyarakat. Ini dia para perempuan tangguh yang hadir dalam acara tersebut, yakni:
- Ibu Khalisa Khalid selaku perwakilan dari Eksekutif Nasional WALHI, lebih akrab disapa dengan nama Mbak Alin.
- Ibu Sri Hartati, WALHI Champion dari Sumatera Barat. Ibu Tati sukses mengembangkan produk olahan dari buah pala menjadi sirup dan minuman segar.
- Ibu Tresna Usman Kamaruddin, WALHI Champion dari Sulawesi Tenggara. Beliau begitu peduli pada kelestarian hutan dan membantu masyarakat yang hidup di sekitar hutan untuk dapat mengelola hutan dengan baik. Sebenarnya Ibu Tresna sudah tinggal di Depok dan pengusaha kopi, namun masih peduli dengan daerah asalnya.
- Mbak Windy Iwandi, seorang food, travel & lifestyle blogger/ selebgram (@foodirectory)
Ki-Ka: Ibu Sri Hartati, Mbak Alin, Ibu Tresna dan Mbak Windy |
Peran Perempuan Hebat WALHI Champion
Teman-teman mungkin ada yang bertanya-tanya, ”Apa sih yang dimaksud WALHI Champion?”. Aku pun baru tahu nih. Oooh, ternyata WALHI Champion adalah orang-orang yang sukses memberikan kontribusi nyata dan melestarikan hutan di daerah asalnya. Begitu penjelasan dari Mbak Fransiska Soraya (Mbak Ocha) selaku MC saat pembukaan acara. Oh ya, turut hadir di tengah-tengah kami, Direktur WALHI yaitu Mbak Yaya.
Adapun WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) merupakan organisasi lingkungan hidup sejak tahun 1980 yang memiliki kegiatan upaya-upaya penyelamatan dan pemulihan hutan dan lingkungan hidup di Indonesia. Sedangkan Blogger Perempuan Network (BPN) adalah sebuah platform digital sekaligus komunitas blogger khusus perempuan terbesar di Indonesia sejak tahun 2015. Di BPN kita bisa belajar, berinteraksi satu sama lain melalui konten yang bisa memberikna inspirasi dan berbagi dengan sesama.
Acara yang dimulai pukul 10.00 WIB ini ada ice breaking yang dipandu oleh Mbak Ocha yang periang. Kami semua berdiri dipandu untuk mengucapkan ha, hi, ho kalau ga salah ya hihihihi. Talas, ubi dan rotan yang merupakan pangan dari hutan disebut ha, hi, ho. Eh, benar ga ya?
Film Dokumenter WALHI "Kita Masih di Planet Bumi"
Ada juga tanya jawab seputar manfaat hutan dan games lucu. Bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan, ada hadiahnya lho. Nah, sebelum acara ini bincang-bincang bersama narasumber, kami disuguhkan sebuah film dokumenter berdurasi pendek dari WALHI yang berjudul “Kita Masih di Planet Bumi”.Sejenak aku dan teman-teman blogger tertegun. Banyak banget sampah plastik, kebakaran hutan, polusi air, udara dan sebagainya yang masih saja berlangsung di muka bumi ini. Wah, betapa kita semua wajib peduli dan harus mau menjaga dan melestarikan hutan-hutan demi kehidupan masa kini dan akan datang.
Mbak Alin mengatakan, “Kita harus menjaga hutan. Salah satu upaya WALHI dalam menjaga lingkungan adalah mendorong upaya perlindungan dan penyelamatan hutan. Kebakaran hutan dan berbagai musibah yang terjadi di negara kita berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan, begitu juga terhadap persediaan pangan nasional”.
Baca: Rakornas KADIN Fokus pada Produktivitas, Daya Saing Pertanian dan Industri Pangan
Baca: Rakornas KADIN Fokus pada Produktivitas, Daya Saing Pertanian dan Industri Pangan
Lanjutnya, “Bagaimana dengan teman-teman kita yang tinggal di kawasan hutan? Selain sumber pangan mereka juga ikut rusak, dampak kesehatannya pun cukup memprihatinkan, terutama bagi bayi dan balita yang tingkat risikonya lebih tinggi. Kita memang tinggal di perkotaan, namun tetap bisa menjaga dan melindungi hutan dengan berbagai cara".
Karbohidrat bukan cuma beras, tetapi ada sagu, talas, singkong dan lainnya yang berasal dari hutan. Sebagai perempuan tentu kita bisa berperan aktif dalam melestarikan hutan, dapat membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Jika kita ga bisa mngerem keinginan, bakalan bertambah sampah plastik dan sampah-sampah lain yang sulit terurai di dalam tanah.
Sebagai perempuan kita juga mampu memiliki penghasilan sendiri. Akan bangga sekali bukan, jika produk dari hutan bisa dijadikan kerajinan tangan yang mempunyai nilai jual tinggi? Tas misalnya. Nah, bisa deh menjadi pendapatan yang meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat.
Salah satu cara sederhana menjaga dan melestarikan hutan adalah turut mendukung petani lokal. Di sebuah meja terpajang dua tampah yang berisi beberapa produk pangan dari hutan seperti daun jeruk purut, kopi bubuk, madu hutan, minyak cengkeh, bumbu-bumbu masak yang bisa kita gunakan sehari-hari. Teman-teman suka masak juga? 😃
Kemasan Produk yang Ramah Lingkungan |
Produk Hutan sebagai Sumber Pangan yang Bermanfaat bagi Kesehatan |
Hutan sebagai Sumber Pangan
Hutan bukan hanya sumber pangan untuk kelangsungan hidup, akan tetapi memberikan pengetahuan khususnya bagi perempuan terkait pada pengelolaan sumber daya alamnya. Jika hutan rusak, maka pengetahuan perempuan pun dapat hilang terhadap hutan. Identitas dan kebudayaan yang berada di kawasan tersebut terancam punah.
Masih banyak petani di Indonesia yang hidup dalam garis kemiskinan. Miris banget kan, menginagt negara kita adalah agraris yang mempunyai kekayaan alam melimpah-ruah. Mereka ga punya lahan sendiri, menjadi buruh tani itu namanya. Seringkali juga mereka berhadapan langsung dengan para penguasa dengan terjadi sengketa lahan dan konflik lainnya.
WALHI turut membantu dalam mengemas produk-produk hasil petani lokal menajdi sangat rapi, menarik dan ramah lingkungan. Yuk, teman-teman, kita konsumsi produk anak negeri! Kalau bukan kita sendiri, siapa lagi?
Ini dia perempuan tangguh yang aku sebut di atas. Ya, Ibu Sri Hartati aktif dalam program pengelolaan hutan untuk kesejahteraan perempuan bersama WALHI Sumatera Barat dan Women Research Institute. Mengenakan pakaian adat, beliau terlihat cantik dan memesona.
Tatkala Ibu Tati memulai obrolan santai, beliau ga kuat menahan air mata yang jatuh di pipi. Sambil terisak, beliau menceritakan pengalaman dan kontribusinya selama ini. “Dulu, saat WALHI belum datang ke kampung kami, kami hanya tahu kalau pala itu dibuka dan diambil bijinya. Biasanya dijual ke pasar, dibuat sup, rending atau makanan lain”.
WALHI memberikan pengetahuan dan tantangan kepada beliau. Ternyata kulit buah pala bisa diolah menjadi sirup dan minuman segar. Ga jadi limbah dong kalau begitu? Betul sekali, dan ini merupakan sebuah kemenangan bagi masyarakat di sana dan sekitarnya.
Ibu Tresna selaku WALHI Champion pun turut berjuang agar pemerintah memberikan izin kepada masyarakat yang tinggal di sekitar hutan Kabupaten Kolala, Kelurahan Sakuli, Sulawesi Tenggara untuk mengelola hutannya sendiri. Katanya, “Kami berjuang selama empat tahun terakhir ini dan Alhamdulillah sudah memperoleh tahap pengukuran lahan untuk para pemegang izin”.
Ibu Tresna memaparkan bahwa diperlukan edukasi bagi ibu-ibu di kampungnya untuk menjaga hutan dan lingkungan. Contoh kecil adalah mengolah sampah plastik diolah menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Produk yang dihasilkan dari hutan bisa menjadi sumber penghasilan masyarakat.
Beliau mengatakan, “Di sana pohon sagu merupakan pohon langka. Mungkin banyak yang belum tahu kalau sagu memiliki khasiat yang luar biasa. Sagu bisa menjadi pengganti nasidan diolah menjadi papeda. Sagu merupakan pohon dengan kearifan lokal yang kini makin banyak dinatam warga di sana”.
Teman-teman, makanan yang kita konsumsi sehari-hari adalah pangan dari hutan. Penuh manfaat, bisa membuat manusia bertahan hidup serta berkhasiat dalam bidang kesehatan yakni menyembuhkan penyakit. Ibu Tresna menceritakan tentang dirinya yang merupakan seorang cancer survival sejak tahun 2012 lalu. Beliau bisa sembuh karena lebih sering berada di daerah asalnya. Di sana Ibu Tresna menanam dan mengonsumsi makanan dari hasil tanamannya sendiri.
Mbak Windy Iwandi |
Mbak Windy Iwandi berujar, “ Makanan yang dikonsumsi langsung dari hutan itu lebih menyehatkan karena lebih segar dan tentunya baik bagi kesehatan tubuh kita. Di kota, kita makan produk pangan yang sudah melewati waktu cukup panjang dan bisa jadi telah terkontaminasi, sehingga sepertinya kurang segar”.
Mbak Windy ikut terenyuh ketika meliha Ibu Tati menangis tersedu-sedu. Ia bilang, “ Kepengen ikutan nangis. Aku sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Ibu Tati dan Ibu Tresna yang telah berjuang hingga saat ini dalam kelestarian hutan”. Ia senang berwisata ke berbagai tempat dan ada keinginan berkunjung ke Mentawai.
Ia pernah bertandang ke Tanjung Puting yang katanya ternyata lebih dikenal dan dikunjungi oleh wisatawan Eropa, bukan Indonesia. Di sana makan durian jatuh aja berani makannya lho, yakin bersih karena hutannya masih alami. Bahkan minum air sungai pun ia jabani dan ga terkena penyakit apapun, padahal ada saluran pencernaannya yang kurang baik.
Oh ya, Mbak Windy ternyata gemar makan sagu lho. Dahulu ia pernah berlibur ke Sulawesi makan papeda dengan kuahnya yang enak. Ia menyukai macam-macam makanan, namun mengurangi konsumsi daging dan madu. Sepertinya ia ga tega melahap makana tersebut karena ia pencinta binatang.
Masak Bersama Chef William Gozali di Almond Zucchini Cooking Studio
Kelar deh acara obrolan santai bersama para nara sumber dan bintang tamu di blogger gathering ini. Kami bertepuk tangan, ikut gembira mengetahui masih ada pejuang perempuan masa kini dalam melestarikan hutan. Kini tibalah sesi selanjutnya yang pasti sudah kalian tunggu-tunggu ceritanya, bukan? 😍
Apakah itu? Benar sekali, cooking demo alias demo masak bersama Chef William Gozali atau lebih akrab dipanggil dengan Chef Wilgoz. Ssssttt…. Asli lho, aku belum kepoin IG beliau @willgoz, jadi beneran ga tau seperti apa wajahnya hehehe.
Aku dan teman-teman blogger langsung menuju ruang masak dan taraaaaa…..! Aiiih..ternyata itu toh orangnya! Cakepnya…eh gantengnya hihihi. Ada sebuah meja kayu berukuran cukup luas yang diatasnya tersedia celemek alias apron beraneka warna. Kebetulan aku pas ambil dapat warna biru. Yeay! Salah satu warna favoritku, tuh.
Baca: Masak Bersama Barbie: Resep Es Teler Cupcakes ala Chef Stella Lowis
Baca: Masak Bersama Barbie: Resep Es Teler Cupcakes ala Chef Stella Lowis
Mbak Ocha bilang, semua peserta akan dibagi dalam 6 kelompok, berarti 1 kelompok terdiri dari 5 orang. Semua berkumpul di sisi meja dan dihitung 1 sampai 5. Kupikir aku bakalan barengan sekelompok sama teman-temanku yang sudah akrab. Dugaanku meleset hahaha, aku terhitung nomor 1.
“Sekarang siapa aja yang nomor 1? Ayo berkumpul di sini! Begitu juga nomor 2 dan seterusnya ya!”, seru Mbak Ocha pada kami. Akhirnya aku berlabuh di kelompok 1 bersama Mbak Arin, Mbak Wijatnika dkk. Seru banget deh kan lama-lama jadi kenal dengan teman baru lainnya.
Mbak Ocha dan Chef William Gozali |
“Selamat siang, teman-teman! Apa kabar? Kali ini kita akan masak bareng ya. Nama menunya adalah Fettuccine Mushroom Ragu. Di meja kalian sudah tersedia bahan-bahannya ya. Ada jamur shitake dan champignonnya sebagai pengganti daging. Just FYI, katanya Chef Wilgoz ini seorang vegetarian lho. Ia mengurangi konsumsi daging karena ingin menyelamatkan bumi.
Rasa enaknya dari mana? Ternyata kaldunya diambil dari daun bawang dan kucai. Ada juga krim dan keju parmesan, bawang putih dan sebagainya. Ini ya, gaes detail resepnya. Yuk, simak bersama!
Gaya Memasak Chef Wiiliam Gozali |
Suasana di Almond Zucchini Cooking Studio |
Bersama Teman-teman Blogger Kelompok 1 |
Kehebohan Masak di Almond Zucchini Cooking Studio |
Resep Fettuccine Mushroom Ragu
Fettuccine Mushroom Ragu |
Bahan-bahan:
- Bawang putih 2 siung
- Pasta fettucchine
- Kucai 2-3 helai
- Daun bawang 2 batang ukuran sedang
- Jamur shitake dan champignon
- Keju permesan
- Heavy cream
- Unsalted butter
- Minyak sayur
- Air matang
- Lada hitam
- Garam
Bahan-bahan Masakan Fettuccine Mushroom Ragu |
Cara memasak:
- Cincang halus 2 batang daun bawang dengan membelah dua bagian panjangnya terlebih dahulu lalu iris tipis-tipis, sisihkan.
- Beberapa helai kucai diiris tipis juga.
- Siapkan wajan datar anti lengket, nyalakan api kecil saja kemudian masukkan minyak sayur sebanyak 4 sendok makan. Bisa Canola, olive oil, kelapa dan lain-lain.
- Masukkan irisan daun bawang dan kucai. Aduk perlahan hingga warnanya kecokelatan lalu angkat dan tiriskan.
- Siapkan panci, isi air setengahnya. Masukkan pasta fettuccini dan 1 sendok the garam di air mendidih, rebus hingga al dente. Al dente berasal dari Bahasa Italia yang berarti “to the tooth” atau “pada gigi”. Saat pasta dimasak al dente artinya tingkat kematangan pasta adalah lunak tapi masih kenyal ketika digigit.
- Sambil menunggu pasta matang, iris tipis jamur kemudian dicincang.
- Panaskan unsalted butter, tumis jamur dan aduk hingga layu dan kecokelatan.
- Masukkan bawang putih yang telah dicincang, masak hingga harum.
- Tuangkan sedikit air rebusan pasta ke dalam wajan, aduk perlahan.
- Tambahkan heavy cream, aduk perlahan, kemudian masukkan daun bawang dan kucai yang sudah ditumis tadi. Aduk dan beri lada hitam dan garam secukupnya.
- Setelah pasta al dente, angkat dan campurkan pada sausnya. Sausnya itu yang campuran daun bawang dan sebagainya ya juga keju parmesan parutnya.
- Siapkan piring, tuangkan pasta yang sudah jadi kemudian taburi keju parut.
- Santap selagi hangat.
Menumis Jamur |
Chef Willgoz hilir mudik mencari pemenangnya. Duuuh, aku dan teman-teman kelompok 1 H2C nih alias ‘Harap-harap Cemas” hahaha. Boleh dong kepengen menang! Eh, ternyata masakan paling enak adalah kelompok 4 hiks 😢
Hihihi…Ya sudahlah, yang penting kami sudah berusaha sesuai kemapuan. Apalagi masaknya banyak tangan dan mulut plus foto-foto yang ga henti-hentinya. Ga kalah penting san seru tentunya aku bisa foto berdua bareng sang chef, uhuy! 😂
Aku Bersama Chef Wlliam Gozali |
Acara ini ditutup dengan foto bersama 30 bloggers, Chef Wilgoz, perwakilan dari WALHI dan Tim Blogger Perempuan Network. Oh ya, ada juga pembagian hadiah buat postingan Instagram yang paling oke. Ya, sayangnya aku masih ngetik dan belum sempat terp-upload tuh.
Kelompok 1 Bersama Chef William Gozali |
Foto Bersama |
Pemenang Instagram Competition |
Sebelum pulang, kami makan siang bersama dan berakhir sudah Forest Cuisine Blogger Gathering. Hati senang, perut kenyang, bahagia tak terkira aku bisa menambah pengetahuan dan wawasan di acara keren ini. Semoga acara dari WALHI dan Blogger Perempuan Network ini bisa memberikan manfaat yang sangat berarti buat kita semua, aamiin.
Upaya-upayayang Dilakukan WALHI Menjaga Kelestarian Hutan |
Yuk, Jadi Bagian dari WALHI! |
By the way, buat teman-teman yang kepengen menjadi bagian dari WALHI, yuk berdonasi! Kunjungi website walhi.or.id untuk mengetahui lebih jelas ya. Mari kita jaga dan lestarikan hutan-hutan di Indonesia agar tetap lestari sebagai rimba terakhir! 😊
Baru kali ini ngerasain masak sambil lari-lari nyari contekan hahaha. Seru banget
ReplyDeleteHahahaha.... asyik kan, mbak Arin 😘😘😘🤣🤣
Deletebelum sempat ikutan lomba, eh sudah pengumuman saja.. hehe.. memang produk hutan itu banyak yg menyehatkan ya mbak.. yg terakhir itu ada kayu bajakah.. tapi buat obat ya bukan buat makan.. paling2 yg sering digunakan ya sagu itu
ReplyDeleteLain kali bisa ikutan lombanya hehehe 😊😊 Iya, sagu itu enak dan menyehatkan... begitu juga makanan dari hutan lainnya.
Deleteyuuhuuu chef nurul... seneng banget bisa barengan di acara kemaren. sarat manfaat banget ya jadi tahu tentang pelestarian hutan sebagai sumber pangan
ReplyDeleteHai..hai, Chef Inna 😍 Pengalaman yang ga akan terlupakan pastinya dong 😘 Nambah pengetahuan dan wawasan plus belajar masak.
DeleteSenang sekaligus malu diriku, Karena perempuan2 di pedalaman jauh lebih produktif dan tanggung. Pintar mengumpulkan hasil hutan, pintar pula membuka industri UKM 😍😍😍
ReplyDeletePara WALHI Champion ini hebat2 sekali ya kontribusinya terhadap hutan dan masyarakat di hidup di sekitarnya 😊😊😊😊
DeleteWow salfok nih sama fettuccine nya, bikin ngiler dikondisi laper tengah malem gini hehehe. Anw semoga semakin banyak perempuan2 Indonesia yang terinspirasi untuk lebih peduli dan melestarikan lingkungan.
ReplyDeleteTentuuuu....semoga saja semakin banyak perempuan2 Indonesia yang peduli terhadap kelestarian hutan dan bisa memanfaatkannya menjadi makanan yang bernilai tinggi.
DeleteKonsep acara gathering nya kemarin unik dan istimewa. Bisa hadir juga, dapat ilmu dan pastinya belajar masak dengan Chef Wilgoz
ReplyDeleteAcaranya beda dg yang lain ya, Mas Taumy 😘😘 Iyaaa aku aja baru ngeh ternyat itu toh orangnya sang chef Willgoz hehehe.
DeleteAsyik nih mbak Nurul, bisa masak bareng chef Gozali.😊
ReplyDeletePencemaran lingkungan memang makin memprihatinkan, disini kemarin juga banjir karena banyak sampah. 😂
Asik donk 😍😍 Ternyata jamur bisa mengganti daging sebagai protein. Iya, musibah banjir salah satu dari kenakalan tangan2 manusia nih...
DeleteAku juga mbatin gini mbak hihi, asik bgt masak sama wilgoz, chef yg lg jadi favoritku nih
DeleteMemang sih jamur bisa menggantikan daging sebagai sumber protein, tapi orang tetap saja makannya steak dari pada jamur.😂
DeleteHidup adalah pilihan :D :D :D Tergantung sikon aja hehehe :)
DeleteIya mb Kartika yeyeye happy dong 😍
DeleteWah mantap nih teh Nurul, gas pol terus kerjannya.
ReplyDeleteHahahaha....Hatur nuhun, Kang Zaki 😘😘😘
DeletePastinya seru banget acaranya..
ReplyDeleteBukan maiiiiin serunyaaaa 😁😍
DeleteHuwwoooo ada Chef WilGoz!
ReplyDeleteAsyik banget yaa, wawasan jadi bertambah nih, seputar pengelolaan dapur dan bahan makanan
Asik donk, ga nyangka juga aku bisa foto bareng sang chef hihihihi :)
Deleteselamat yaa... tulisannya kece jd dipanggil jd salah satu finalis. 😆 senangnyaaa bs kumpul sama teman2 blogger, dapat ilmu dan jg bs praktek masak bahan dr hutan
ReplyDeleteAlhamdulillaah, makasih mbak Artha :) Iya, happy banget deh, seruuuuu :D
DeleteSirup pala bikin saya penasaran. Kalau pohon pala kami punya. Berbuah tapi dibiarkan begitu saja hehehe...
ReplyDeleteEnak banget loh, sirup pala. Aku pernah nyobain beli 1 botol doang nyesel eh sekarang ketagihan.
Deletedemo masak juga nih..mantap
ReplyDeleteYoi, masak2 itu menyenangkan!
DeletePagi-pagi gini jadi kangen makan bubur sagu deh. Tapi bukan yang papeda itu.
ReplyDeleteOh, aku aku kepengen makan bubur sagu deh jadinya, udah lama banget sih.
DeleteWah senangnya berfoto bareng Willgoz, orangnya lucu ya?
ReplyDeleteSaya suka banget resep resepnya, mudah tapi enak
Hihiiihi iya, kocak dia demo masaknya, ruameee hahaha :) Ayuk ikuti aja resep di tulisan ini, mbak.
Deletemak Nurul, temanku lihat story IG aku pas acara, japri, katanya dia kenal dengan dirimu. Teman anaknya waktu di SD Pelita Pejaten. Dapat salam mak dari dia. Temanku itu ngikutin IG story aku pas acara dan jadi ngeliat kamu terus ikut ngeklik namamu juga buat intip IG story mu juga.
ReplyDeleteHalo, Mbak Ade :) Oh iyaaaaaa.... itu teman sesama orang tua murid di SD Pelita, sekolah anakku. Dnia emang sempiiiiit hahaha siiippp tq ya.
DeleteWwaaahh ada Willgoz,, aku suka nonton youtubenya..
ReplyDeletePasti senang ya mbak, bljr langsung sama cheff terkenal gini
Wah, suka juga sama Chef Willgoz? Senang dong!
DeleteBeruntung bgt bisa ikutan Talkshow WALHI Forest Cuisine Blogger Gathering dan Masak Bersama. Kerennn
ReplyDeleteThanks :) ALhamdulillaah, mas.
DeleteTerharu banget dengan dedikasi para pejuang lingkungan ini, terasa sekali kecintaan mereka pada hutan, semoga selalu diberikan kekuatan dan kesehatan aamiin
ReplyDeletePara perempuan hebat yang berjuang demi kelestarian hutan dan manfaatnya bagi manusia ya, kerennya bukan main!
DeleteLengkap ini, ada memasak, peduli lingkungan, & silaturahim juga. Pastinya banyak ilmu yang diperoleh
ReplyDeleteAll in 1 pokoknya paket komplit hahaha :D
Deleteasiik aktivitasnya ….
ReplyDeletedan enak makananya….yummy
Yeyeye, thank you :)
DeleteAde belibet tuh pas ice breaking ha hi ho... hahaha. Seru pas acara masak2 sama chef bening. Mudah ya ternyata buat fettuchini mashroom ragu. Mau praktekin nanti pas ada Abang Fi.
ReplyDeleteIyaaa ya aku juga ada yang salah hahaha :) Seru amat ya kita bisa diundang hadir di acara hebat ini. Mudah ternyata, aku juga rencana mau bikin resepnya.
DeleteMbaa, aku jadi naksir pengen masak olahan jamur gitu mba. Kliatan sekali enaknya mba. Dan senang juga datang ke kegiatanini. Kapan yuk praktek masak resep ini. Hehehe
ReplyDeleteDan salut apa yang dilakukan ini biar bisa tetap menjaga kelestarian hutan dengan baik sehingga bisa bermanfaat juga ya buat anak cucu ya
DeleteJadi pengen sirop pala. Kesukaan suami saya banget deh itu buah pala. Dia suka kalau dibikin manisan atau sirop
ReplyDeleteEnak loh sirup pala. Aku pernah beli di toko oleh2 di Stasiun Bogor :D
DeleteIya kalau ke Bogor, pasti deh carinya manisana tau sirop pala. Sama pengen praktekin resep ini juga
DeleteNah, bener deh. AKu pertama kali beli 1 botol sirup pala di Stasiun Bogor. Tau gitu beli banyak ya eh ternyata enak banget :D
DeleteJamur ini kesukaan saya sejak kecil. Maklum hidup di desa, kalau musim hujan biasanya menemukan jamur itu ibarat ketiban durian runtuh. Jadi bukan karena beli hehehe.
ReplyDeleteSekarang jamur sudah dibudidayakan sih ya. Jadi mudah saja kalau mau mengolahnya
Iya ya, ngebayangin kalau metik langsung jamurnya di hutan trus dimasak...uwooow lebih nikmat deh rasanya.
Deleteseru banget kegiatan masak-masaknya mba, semoga next kalo ada lomba lagi mau ikutan hihi walaupun masih belum jago masak
ReplyDeleteSeruuu dong :) Sip2 ikutan ya kapan2 :D
DeleteIni acaranya asyik banget ya
ReplyDeleteLengkp dari semua unsur. Masakmasak juga, belajar tentang hutan Indonesia dan melihat kiprah para pahlawan bumi juga
TEntunya banyak ilmu yang didapat ya
Komplit semua di acara ini :) Belajar tentang hutan dan masak2 seruuuuu :D
DeleteTernyata kekayaan hutan Indonesia jika dieksplore memberikan hasil di luar dugaan ya? Termasuk perasaan H2C masak under supervision seleb chef ^_^
ReplyDeleteBetul. Hahaha iyaaa, bisa belajar masak sama chef Willgoz itu amazing deh :)
DeleteTernyata hasil hutan bukan hanya kayu jati yang kuat akan tetapi inilah yang bikin Indonesia tambah kaya. Ternyata manfaat hutan banyak sampai bisa di rasakan di dapur
ReplyDeleteBuanyak banget hasil hutan Indonesia. Dari tempat tidur sampai daur dll menjadi harta manusia demi kelangsungan hidup.
DeleteAkhirnya setelah sering mampir ke blog Mba Nurul, ketemu juga di sana, walaupun nggak sempat ngobrol lama lama. Seru banget ya acara kemarin. Semoga kita bisa berjumpa di acara acara lainnya ya Mba.
ReplyDeleteHaloooo, MBak Acha :D Wuuiiih senangnya ya kita bisa bertemu wajah, akhirnyaaaa hahaha. Sip mudah2an ya kapan2 ketemu lagi di acara lainnya.
DeleteSeseruan bareng moms yang lain pasti happy ya, apalagi bisa berkesempatan masak bersama chef william gazali nya.
ReplyDeleteCuss langsung beli bahan dan praktekin dirumah juga, hahaha.
Apalagi di acara Talkshow tersebut membahas juga tentang kekayaan yang ada di hutan agar lebih di eksplor dengan baik,keren dech
Yoi dong :) Kapan lagi punya kesempatan keren kayak begini? Bersyukur banget aku. Yuk2 masak jamur di rumah :)
DeleteSeru sekaliiii, akupun setuju banget dengan gerakan pelestarian hutan. Kalo bukan kita yang menjaga, siapa lagi kan? huhu. Sekalian ijin nyontek resep fetucininya aaaah, maaci sharingnya ya maaaak
ReplyDeleteIyaaa. Tentu harus kita yang turut menjaga kelestarian hutan :)
DeleteWah mantep banget Mbak Nurul jadi finalis lomba blog WALHI. Beruntung banget mbak bisa ikut acara talkshownya juga dan ketemu perempuan-perempuan hebat.Keren banget gak cuma memanfaatkan isi hutan tapi tetap melestarikan hutannya juga. Inspiring banget!
ReplyDeleteAlhamdulillaah. Terima kasih, Mbak Nisa :) Iya, talkshownya bagus banget dan kami belajar masak sama Chef Willgoz hehehe...
Deleteselamat y mb
ReplyDeletemoga menang dan ini kemarin misua jg dapat undangan cuma karena ragu datang atau tidak akhirnya memilih tidak datang
Makasih, alhamdulillaah :) Aamiin. Oh begitu :) Maybe next time jodoh ya mbak.
DeleteWah seneng deh bisa belajar masak dari cheff kenamaan...pasti seru banget..
ReplyDeleteTapi menurutku hutan bukan cuma sumber pangan tapi juga sumber kehidupan. Terlebih hutan sebagai paru paru bumi kita mba. Dengan berkurangnya jumlah hutan, semakin menua juga jumlah oksigen , pohon yg bisa menghasilkan oksiden dan menyerap karbondioksida.
Alhasil bumi kira jadi makin panas
Iyaaa dong :) Betul, hutan itu banyak sekali fungi maupun manfaatnya bagi kita semua. Hutan berkurang karena keperluan umat manusia yang ga bakalan ada habis2nya.
DeleteAku suka campaign WALHI ini karena mengembalikan hutan ke fungsi nya sebagai penyedia pangan gak mudah, sebab belakangan hutan justru beralih jadi objek industri dan perkebunan.
ReplyDeleteIya, aku pun demikian. Mari kita sama2 menjaga dan melestarikan hutan demi bumi tercinta.
DeleteSelamat ya bunsay udah terpilih masuk 30 tulisan terbaik tentang makanan dari hutan ini. Aduh kapan atuh ya aku bisa sejago bunsay nulisnya 😍
ReplyDeleteMakasih, bun Yeni :) Aamiin. Aiiiih, sama2 aja tuh hehehe bunda Yeni juga keren2 tulisannya.
DeleteDari dulu nggak pernah suka bagian masak. Sukanya bagian makan aja. Ahahaha
ReplyDeleteSalut sama Ibu Sri Hartati. Terlihat sekali dia begitu niat untuk datang ke acara tersebut. Aku sendiri baru tahu kalau kulit buah Pala ini bisa digunakan untuk membuat sirup.
Dan bicara soal sagu, ini sih bukan makanan baru buat saya. Di kampung saya, jika sedang tidak ada beras, ya makannya sagu :)
Ah, bisa aja, Mas Darius hahaha :) Masak lalu makan itu juga nikmat loh. Bener banget, mereka adalah Walhi CHampion yang kontribusinya terhadap hutan dan masyarakat yang hidup di sekitarnya patut diacungi jempol dan diikuti kiat2nya.
DeleteKebayang aku kalau ikutan lomba masak hahaha bakalan kalah, selamat ya mbak terpilih sebagai salah satu finalis. Aku suka campaign ini, karena hutan punya fungsi yang sangat penting untuk kelangsungan hidup semua makhluk hidup dan ngak hanya manusia, karenanya kita harus menjaga kelestarian hutan kita yang luasnya makin berkurang setiap tahun.
ReplyDeleteMakasih, Mbak Mutia :) Iyaaa, aku juga suka :) Ternyata buanyaaaak sekali makanan dari hutan yang bisa memberikan penghasilan bagi masyarakat dan berbagai manfaatnya bagi kita semua.
DeleteProgram dari WALHI ini bagus sekali, semoga saja banyak film dokumentar ataupun film berseri membahas mengenai WALHi oni sehingga kita semua cinta bumi
ReplyDeleteIya, film dokumenter bisa menjadi gambaran buat kita2 ini tentang bencana alam dan upaya penyelamatan hutan di Indonesia.
DeleteDan aku sudah coba dong Fetuccini Mushroom Ragout di rumah. Anak-anak suka
ReplyDeleteDan, salut dengan perjuangan WALHI, Bu Tati, Mba Tresna..dan semua pejuang pelestari hutan ini. Semoga makin banyak yang sadar dan peduli sehingga hutan akan terus ada dan bermanfaat bagi anak cucu kita nanti
AKu juga mau bikin masakan ala Chef Willgoz cuma belum sempat2 hahaha ngeles :D Aamiin, semoga aja ya.
DeleteAcara ini keren banget mbak, apalagi ada acara masak-memasak nya. Beberapa resep di atas akan dieksekusi mbak apalagi dengan fetucini mushroom ragu pasti enak banget. Program WALHI ini semakin mengingatkan saya juga untuk lebih mencintai lingkungan dan hutan.
ReplyDeleteIya :) Jamur ternyata bisa menjadi pengganti protein. Simple kok masaknya, yuk dicoba! Iya, Walhi ini punya program2 bagus untuk menjaga hutan2 di Indonesia.
DeleteWah temanya beda banget ya! Jarang-jarang ada yang mau ngajak blogger dengan tema tentang hutan dan sumber pangan. Acaranya pasti asyik, apalagi ada acara masak-masak!
ReplyDeleteIya hehehe :) Tema yang jarang tentu eksklusif ya :D Bisa menambah pengetahuan dan wawasan plus masak2 deh. Seru!
DeleteWuih, tuntasnya tulisannya. Berasa ikut acara ini dan bertemu tokoh2nya langsung. Acara kuliner yg gak biasa,karena bisa ikut melestarikan hutan
ReplyDeleteThanks, Mbak Lidha :) Senangnya aku bisa rame2 ketemu blogger finalis dan bisa masak bareng yeay!
DeleteAcaranya seru sekali :) Pasti pulang-pulang dapat banyak insight ya mba, mulai dari sharing nya WALHI sampai masak-masak dengan Chef William Ghozali. Kalau mau melihat lebih dekat, hutan kita memang sangat kaya akan sumber pangan ya mba :)
ReplyDeleteHehehe, acaranya begitu membekas di hati :) Kayak paket komplit deh, ada pengetahuan, wawasan dan masak2nya :)
Deletewah susuai dengan judul postingannya, keliatan banget ya serunya bisa masak bareng chef.
ReplyDeleteAku setuju banget sih dengan mendukung petani lokal, produk lokal kualitasnya sudah banyak dan bagus ya mba..
btw fetucini nya terlihat enaaak, pengen icip mba..
Para petani lokal mesti didukung penuh oelh pemerintah dan masyarakat. Mudah2an ga perlu impor kebutuhan pangan, in sya allah kita bisa :)
DeleteSeru sekali acaranya. Aku suka acara seperti ini karena membuat kita cinta dengan lingkungan sekitar. Dan makin asik lagi jika acaranya banyak lomba dan hadiah.
ReplyDeleteJadi makin cinta hutan dan lingkungan sekitarnya deh :) Iyaaaa dong.
Deleteseru bgt acaranya, apalagi ada cooking class masakan yang sumbernya dari hutan Indonesia. seruuu
ReplyDeletebtw, makanan dari hutan Indonesia emang banyak bgt ya. kali dah nggak keitung lagi
Saking banyaknya sumber pangan dari hutan, bisa jadi ga terhitung lagi hahaha :)
Deletekeren mba, dari menang lomba trs nambah pengalaman
ReplyDeleteBaru finalis kok hehehe, makasih ya :D
DeleteKok aku baca sambil liat gambar jadi ngiler ya ehhehee. Dan salute dari hutan banyak sekali bahan pangan yang bisa dibuat masakan enak
ReplyDeleteIya dong, makanan dari hutan ternyata ga sulit mengolahnya menjadi masakan yang enak kan? yeyeye!
DeleteGapapa nggak menang, mbak. Yang penting udah foto sama chef Willgoz #eaaa. Baca tulisan ini serasa mengikuti acaranya langsung, mbak. Salut sama bu Tati. Selain dedikasinya, juga niatnya memakai baju adat Minang.
ReplyDeleteIni baru masuk 30 finalis, Mas Nugi :) Hehehe udah happy tentunyaaa.... Hahaha iya...kapan lagi bisa foto bareng Chef Willgoz kalau ga event ini wkwkwkkwkwwk :) Sip.
DeleteSelamat ya mba...terpilihikut salah satu acara seru seperti ini. Dan izinnyontek resepnya..hehe..
ReplyDeleteMakasih 😊 Yuk2 masak di rumah 😍
DeleteHutan adalah tempat bumi bisa mempertahankan suhu sejuknya, sayangnya kian banyak hutan yang ditebangi dengan beragam alasan sehingga suhu bumi kian panas.
ReplyDeletePerkara kebakaran hutan, setiap tahun musim kemarau di luar rumah selalu saja saya menyaksikan kebakaran hutan di arah bentang pegunungan barat sampai timur. Terakhir kebakaran hebat di seberang rumah yang kilometer jaraknya entah), Gunung Nangkod terbakar. Sedih banget.
Sagu harus dibudidayakan sebagai pangan utama juga. Pohon aren harus lebih banyak ditanam masyarakat. Di kampung ini pohon aren mulai berkurang. Di samping pohon gondrong di luar rumah yang jaraknya 50 meter lebih ada pohon aren, dan ketika ditebang, pohon gondrong sempat sakit, daunnya rontok padahal biaanya setiap tahun selalu rimbun dengan daun sehingga jadi tempat benaung yang aman bagi aneka burung termasuk tempat nongkrong favorit elang hitam yang mulai punah.
Sejak kecil saya sudah baca perihal Walhi dari majalah Intisari. Salut masih tetap eksis sampai sekarang.
Sayang saya tidak ikutan lombanya. Sibuk dengan Indonesia Saling Follow, he he. Padahal pengen cerita tentang suung atau kupa. Jamur hutan manis yang selalu diburu orang kampung termasuk saya.
Duh hihihihi kapan2 ikutan atuh laaah lomba nulis :) Pas banget padahal ya teh Rohyati kan tinggal dekat hutan. Natural banget ceritanya tuh buat orang2 yg berada dekat hutan tinggalnya. Iya bener, jamur memang salah satu hasil pangan hutan yang enak dimasak apa aja :D
DeleteResep ya aku mau cobaaaa :D.nth Napa kalo pasta dengan saucecreamy dan ngeju gini aku slalu paling doyaaan mba. Makanya LBH milih yg creamy drpd bolognaise. ..chef wilgoz memang kereen ah skill masaknya. Aku bbrp kali nyontek resep dr YouTube dia, dan berhasil. Tp pasti resep yg murah2 aja :D
ReplyDeleteIyaaa ya..pasta creamy emang enaaaak banget apalagi kalau taburan kejunya buanyak hahaha anak2 doyaan deh 😍 Yoi, Chef WillGoz emang keren 😘
Deleteemag kok hutan dan segala kekayaan di dalamnya adalah anugrah dan lebih berharga dari emas. waktu kecil aku sering menjelajah hutan di desa nenekku, ah jadi kangen
ReplyDeleteDi hutan kita bisa memperoleh sumber daya alam yang tiada duanya ya, apalagi pangan sebagai sumber makanan kita dari hutan juga :D
DeleteWah keren banget acaranya, apalagi ketemu chef Williams Ghozali yg hits banget, pasti banyak dapat ilmu tentang masak-memasak.
ReplyDeleteIya dooong. AKu adinya ga ngeh tentang sang chef. Eh, bisa masak2 bareng dan fotoan juga ahahaha :D
Delete