Daftar Isi [Tampilkan]
Dear Bang Arinando, apa kabarmu hari ini? Aku harap kamu selalu dalam keadaan baik, sehat tanpa kurang suatu apapun. Kaget ya, tiba-tiba aku berkirim surat seperti ini? Biasanya kita kan saling telepon, chatting, whatsapp atau email. Sekali ini aja kayak orang jadoel hehehe. Kamu lagi ngapain sekarang? Hhmm…jangan bilang deh kalau kamu sedang bersama si Marl! 

Ingat nggak saat kita bertemu beberapa bulan yang lalu? Di pojok kursi kafe itu kamu nggak henti-hentinya bergandengan tangan dengan si Marl. Masih saja ya….Berapa semua? Ada enam ya kalau nggak salah? Memang sih…kamu nggak salah karena sengaja memilih ruangan khusus perokok.
Kamu malah santai saja ketika kita membesuk teman kita, Fifi, yang baru saja melahirkan puteri pertamanya di sebuah rumah sakit. Padahal di depan kursi tunggu tertera tulisan peringatan bahaya merokok seperti yang ada di setiap bungkus candu yang berisi ratusan bahan kimia yang mematikan itu.

“Peringatan:
MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN”.

Bang, kamu hanya tersenyum simpul sambil memelinting batang rokokmu. Dengan gaya duduk yang santai, bahu bersandar ke kursi tunggu, kamu menatapku tiada makna. Kenapa ya, peringatan itu nggak pernah menyurutkan niatmu untuk berusaha hidup tanpa rokok? Paling tidak, berniatlah. Hingga kamu lebih memilih si candu dibandingkan aku yang hingga detik ini masih, selalu dan akan selalu mencintaimu. 

Sampai kapan kamu akan seperti ini, sayang? Mungkinkah calon isterimu kelak bisa menghentikan kebiasaan burukmu itu? Masih ingatkah kamu betapa mamaku nggak merestui hubungan kita hanya karena kamu nggak bisa berhenti merokok? Sudah lupakah kamu cerita tentang papaku yang meninggal karena penyakit jantung dan stroke saat usia beliau masih muda?

Bang Arinando, bahaya merokok bukan berakibat fatal bagi kamu saja. Bahkan lebih mematikan bagi orang-orang yang berada di dekatmu. Perokok pasif malah tiga kali lebih berbahaya ketimbang perokok aktif. Tahu nggak apa sebabnya? Karena asap rokok yang terhisap perokok pasif lebih bersumber dari ujung batang rokok yang terbakar tanpa melalui filter di ujung yang lainnya.

Sedikit curhat nih dan kamu pasti tahu. Mamaku sering berpesan agar aku kelak mempunyai suami yang bebas alkohol dan rokok. Mama nggak ingin aku bernasib sama seperti beliau. Ditinggal mati oleh pasangan hidup dan jiwanya karena nafsu sesaat yang nggak pernah bisa dihentikan. Sebetulnya bukan nggak mampu, tapi nggak ada niat. 

Aku nggak rela jika bersuamikan yang membantu melemahkan fungsi otak pada anak kita, sulit berkonsentrasi, gejala kematian mendadak. Kamu sudah hafal di luar kepala. Ya, namanya sudden infant death syndrome atau SIDS. Aneh, kamu mengerti semua teori tapi nggak mampu merealisasikan itu pada diri sendiri. 

Abang, aku ingin sekali kamu memberikan aku bunga, coklat, es krim seperti teman-temanku yang lain. Aku marah padamu! Aku protes kenapa kamu lebih memilih kesayanganmu, si Marlboro itu dari pada aku! Memangnya kamu  nggak gentar dengan tar dan karbon yang bisa membuatmu terkena kanker paru-paru, jantung dan stroke?

Jika kamu sulit berhenti merokok, cobalah berpikir ke depan. Bukankah suatu hari kamu akan berkeluarga? Memiliki isteri dan anak-anak yang manis? Anggap saja demi kesehatan dan kelangsungan hidup keluarga tercinta. Mungkin hanya itu yang bisa kukatakan padamu. 

Tanpa niat yang besar, rasanya mustahil sekali kamu bisa berhenti. Saran aku, kamu tidak usahlah berkumpul dengan teman-teman gank yang merokoknya sangat aktif. Itu hanya akan membuatmu sakau. Ingin lagi, lagi dan lagi.

Sesudah niat yang besar dan belajar membenci rokok, aku pikir kamu harus bergaul dengan orang yang nggak merokok. Kalau hang out ke mall lalu wisata kuliner, ada baiknya kamu pilih ruangan yang ber-AC. Jadi kamu mau nggak mau dan karena malu jadinya nggak merokok deh. Kalau perlu, singkirkan saja korek api dan koleksi rokokmu itu. 

Paling nggak, hal itu akan mengurangi jumlah batang rokok yang seperti biasanya. Memang sih, nggak mungkin bisa langsung berhenti begitu saja. Bawa koran atau majalah ke mana-mana deh. Jadi kalau sedang menunggu, kan bisa baca-baca. Bisa juga permen atau coklat sebagai penggantinya. Kalau masih gagal, coba lagi dan lagi.

Bang, kemarin, hari ini, esok atau lusa, aku selalu ingin melihatmu baik dan lebih baik lagi. Aku memimpikan perubahan pada dirimu walaupun sedikit. Aku tahu, mungkin kamu mengatakan bahwa aku ini sok tahu. Mungkin aku juga kurang pantas seperti ini karena aku bukan lagi seseorang yang memiliki arti penting bagimu. 

Namun ini semua kulakukan karena aku masih sayang padamu. Aku nggak mau kamu sakit parah. Aku cuma mau kamu yang mendampingiku seumur hidup. Aku akan bahagiaaaaaa sekali jika kamu mau menghabiskan sisa hidupmu sama aku. Bang, pliiiiiiiiisssss……!

Seandainya kamu mau berubah. Bukan demi aku, tapi demi dirimu sendiri, aku masih berharap bisa melanjutkan hubungan kita. Kembali merajut asa yang terhempas menuju arah yang lebih serius. Aku tahu, kamu masih tersinggung dengan ucapan mamaku waktu dulu. Itu karena beliau ingin yang terbaik untukku. Mamaku mau merestui kok, asal kamu juga serius punya niat berhenti merokok. 

Oh ya, beberapa bulan lalu kan kamu pernah cerita padaku, ternyata kamu berhasil mengurangi hobimu itu. Hebat deh! Dari enam menjadi empat batang per hari. Lumayan lah...Coba lagi deh, sedikit demi sedikit, aku yakin kamu pasti bisa! Yes, you can do it, beib. Aku kangen banget, ingin bertemu denganmu, Bang. Kutunggu selalu kabar baik darimu.


Cover Buku Goodbye Cigarettes: Antara Marl dan Aku




Goodbye Cigarettes (Antologi): Antara Marl dan Aku, Penerbit Green Lung Indonesia, 2012.










Terima kasih sudah membaca tulisanku. Wassalam.



4 comments:

  1. Semoga kisah mereka kembali terajut indah dan si marl dihempas pergi jauh-jauh saja.


    Ini tulisan Mba Nurul ya? Keren ��

    ReplyDelete
  2. Iya. Makasih ya, Mas Awan :) Tulisan2 mas di blog keren2 semua hehehe (y)

    ReplyDelete
  3. berasa melihat 2 orang sedang bercakap cakap mbak. Semoga membuka mata hati para perokok ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, semoga perokok aktif dan pasif berkurang ya aamiin. Tks kunjungannya mb Febrianty.

      Delete

Terima kasih atas kunjungan teman-teman :) Semoga betah membaca kisah seru dan penuh memori di blogku ini. Silakan tinggalkan pesan, kesan maupun saran. FYI, seluruh komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu. Oh ya, komentar dengan link hidup tidak akan aku munculkan.