Daftar Isi [Tampilkan]

Mendengar kata 'rumah sakit' terutama 'jantung', sungguh membuat saya langsung teringat akan papa saya yang hingga saat ini total ring yang sudah terpasang ada 5 buah. Tahun 2002 lalu papa saya pernah melakukan 'by pass' jantung. Sempat pula di suatu ketika kami sekeluarga hampir kehilangan beliau. Cemas, takut? Pasti. Oleh karena itu, saya antusias terhadap tema kesehatan terutama pada kesehatan jantung.


Alhamdulillaah saya mendapatkan kesempatan hadir pada Grand Opening Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Timur pada Hari Rabu, 1 November 2017 bersama bloggers lainnya. Rumah sakit tersebut berada di Jalan H.M. Joyomartono RT 003 RW 21 Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, 17311. Website: awalbros.com dan telepon yang bisa dihubungi yaitu 021-86279999. Tentu saya akan mendapatkan informasi lebih banyak dan menambah pengetahuan tentang kesehatan dan penyakit jantung.

Kami berangkat dari Menara Karya Kuningan, Jakarta Selatan menggunakan sebuah bus yang nyaman ke sana. Dari Kota Metropolitan menuju Bekasi Timur melewati jalan tol sehingga lebih cepat tiba. Ooooh, ternyata RS. Awal Bros letaknya bersebelahan dengan Bekasi Trade Center (BTC) dan dari pintu tol keluar dari Bekasi Timur hanya sekitar 100 meter saja.


Grand Opening RS. Awal Bros Bekasi Timur

Grand Opening RS. Awal Bros Bekasi Timur (Foto: Nurul Sufitri)



RS. Awal Bros merupakan jaringan rumah sakit swasta nasional yang bertujuan memberikan layanan prima kepada masyarakat di wilayah penyangga ibu kota dan kota-kota besar luar provinsi. RS. Awal Bros Bekasi Timur ini diresmikan langsung oleh Walikota Bekasi yaitu Bapak Rahmat Effendi dan disaksikan oleh seluruh pemangku kepentingan RS. Awal Bros. 

 
Kata Sambutan oleh Bapak Walikota Bekasi dan Penjelasan Tentang Jantung Koroner pada Grand Opening RS. Awal Bros Bekasi Timur

Grand opening RS. Awal Bros Bekasi Timur diawali dengan pembacaan doa dari pihak rumah sakit, kemudian dilanjutkan dengan beberapa sambutan. Kata sambutan pertama dari CEO Rumah Sakit Awal Bros yaitu Bapak Arfan Awaloeddin. Beliau mengatakan bahwa betapa sangat bersyukur dengan telah berdirinya rumah sakit ini yang siap melayani seluruh warga terutama yang berada di wilayah Bekasi.
 
Teman-teman termasuk saya tadinya mungkin belum tahu kalau RS. Awal Bros Bekasi Timur merupakan rumah sakit yang kedua di Kota Bekasi. RS. Awal Bros Hospital Group (Awal Bros) berawal dari RS. Awal Bros Pekanbaru pada tahun 1998. Sampai dengan saat ini Awal Bros telah memiliki 11 rumah sakit yang terletak di Batam, Bekasi Barat, Bekasi Timur, Pekanbaru, Tangerang, Jakarta, Makassar, Ujung Batu, Panam dan Palangkaraya (akan segera hadir). Ternyata RS. Awal Bros ini memang sudah melebarkan sayapnya ke berbagai wilayah dan provinsi di Indonesia. 
 
RS. Awal Bros juga memiliki klinik lho. Berada di kawasan industri Cikarang dan Karawang CMC Clinic dan rumah bersalin, Klinik Spesialis kulit dan estetika Harmonia di Jakarta, Bekasi, Tangerang, Makassar dan Pekanbaru, Laboratorium Klinik Westerindo dan jasa evakuasi medis darat dan udara 24Medicare. Wah, keren kan!

Peresmian dan Pengguntingan Pita pada Grand Opening RS. Awal Bros Bekasi Timur (Foto: Nurul Sufitri)

CEO RS. Awal Bros dr. Ferdy Tiwow menjelaskan, "Kehadiran RS Awal Bros di Bekasi Timur merupakan dukungan kami terhadap pemerintah dalam meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan untuk masyarakat khususnya di wilayah Bekasi Timur".
 
"RS. Awal Bros fokus terhadap kenyamanan dan keselamatan pasien mulai dari pasien masuk rumah sakit, bertemu dengan pasien dokter, memperoleh obat hingga kenyamanan untuk keluarga pasien. RS. Awal Bros telah terakreditasi JCI sejak 2014. Pencapaian ini merupakan prestasi dan komitmen RS Awal Bros dalam menciptakan Continous Quality Improvement di mana pelayanan dan keselamatan pasien di rumah sakit menjadi hal yang utama", kata COO RS. Awal Bros, Leona Karnali.

Penandatanganan Peresmian RS. Awal Bros Bekasi Timur (Foto: Nurul Sufitri)

Foto Bersama Walikota Bekasi dan Pemangku Kepentingan RS. Awal Bros Bekasi Timur (Foto: Nurul Sufitri)
 
Data Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa dari 2.598 rumah sakit di Indonesia, sebanyak 777 rumah sakit telah terakreditasi secara nasional, yang terdiri dari 327 rumah sakit Pemerintah dan 450 rumah sakit swasta dan yang lebih membanggakan, sebanyak 24 rumah sakit di Indonesia telah terakreditasi secara internasional.

Saat ini Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 258 juta jiwa dengan ketersediaan tempat tidur sebesar 319 ribu sehingga rasionya sebesar 1,23. Namun ketersediaan tempat tidur rumah sakit masih belum merata antar daerah. Contohnya di Jawa barat rasio jumlah tempat tidur di rumah sakit ganya 0,84 per 1.000 orang, sementara di Jakarta sudah 2,43.

Di Indonesia hanya ada 14 rumah sakit swasta yang telah mendapatkan akreditasi JCI dan empat diantaranya dimiliki oleh RS Awal Bros dimana grup rumah sakit ini memiliki jumlah akreditasi JCI terbanyak di Indonesia. Rumah sakit yang telah mendapatkan akreditasi JCI berada di wilayah Tangerang, Bekasi, Batam dan Pekanbaru.

Sebagai salah satu kelompok rumah sakit besar di Indonesia, Awal Bros senantiasa memberikan mutu pelayanan yang sama di setiap jaringan pelayanannya kepada semua pasien dengan mengutamakan keselamatan, kenyamanan, kepiawaian, kecepatan dan keakuratan dalam melayani kebutuhan pasien. RS. Awal Bros didukung sumber daya dokter yang profesional, paramedis dan karyawan yang cakap di bidangnya. 

KIS atau Kartu Indonesia Sehat untuk Warga Bekasi Bisa Digunakan berobat di RS. Awal Bros Bekasi Timur


“Mendapatkan akreditasi JCI (Joint Commision International) adalah proses yang panjang, namun hal ini merupakan value yang bermanfaat. Hal ini pada akhirnya dapat menciptakan kepuasan masyarakat terhadap RS Awal Bros sehingga menciptakan trust masyarakat kepada kami sebagai bagian dari pelaku industri pelayanan kesehatan di Indonesia”, jelas Leona.

Leona menambahkan, "Memasuki era globalisasi, RS. Awal Bros siap untuk bersaing dengan rumah sakit di luar negeri. Rumah sakit kami, khusus mengembangkan bidang jantung agar pasien jantung dapat segera ditangani, dapat menjalankan kateterisasi jantung, dan juga intervensi jantung koroner (PCI) tanpa harus keluar negeri".


Talk Show Tentang Kesehatan Jantung, 'Pergeseran Lifestyle dan Risiko Penyakit Jantung'

Marcellino Lefrant dan dr. Manoefris Kasim, Sp. JP(KN), Sp. KN.

Nah, rupanya ini yang ditunggu-tunggu oleh para undangan. Saya dan teman-teman bloggers menyimak talk show tentang penyakit jantung dengan tema jantung koroner. Wah, hebat sekali dr. Manoefris Kasim, Sp. JP(KN), SP. KN ini ternyata beliau juga dokter spesialis kedokteran nuklir lho, teman-teman. 

Ada bintang tamunya juga hehehehe, siapa tak kenal dengan aktor sekaligus atlet bela diri ini? Ya, benar namanya Marcellino Lefrant. Pembicara dari Yayasan Jantung Sehat Indonesia yang kini berusia 43 tahun ini masih kelihatan segar dan awet muda ya? Tak disangka kalau penyakit jantung pernah menghampirinya. Namun pemasangan ring yang telah dijadwalkan akhirnya dibatalkan. Hal ini disebabkan oleh faktor genetik yang melekat pada diri Marcellino. Oh ya, ternyata ayahanda Marcel adalah seorang dokter spesialis jantung yang juga menjalin pertemanan dengan dr. Manoefris.

Penyebab Penyakit Jantung (Foto: Nurul Sufitri-slide show RSAB)

Penyakit jantung dan pembuluh darah meliputi penyakit jantung koroner, jantung bawaan, jantung katup, otot jantung, gangguan irama jantung, penyakit pembuluh darah tepi dan darah tinggi/ hipertensi. Faktor risiko adalah keadaan yang ada pada seseorang yang membuatnya lebih berisiko menderita penyakit dibandingkan dengan orang lain yang ciri-cirinya sama dengan dia tetapi tidak memiliki keadaan itu.

Contohnya, seorang pria perokok berusia 40 tahun memiliki faktor risiko terkena serangan jantung dua kali dibanding pria seusia dia tetapi tidak merokok. Tetapi bisa saja pria perokok itu meninggal karena kecelakaan sedangkan si pria tidak merokok bisa meninggal karena serangan jantung.


Grafik Angka Kematian Akibat Penyakit Jantung di Beberapa Negara (Foto: Nurul Sufitri-slide show RSAB)

Angka kematian tertinggi yaitu di negara Rusia, terendah di Jepang. Kematian karena PJK dan Stroke di beberapa negara per 100.000 populasi dengan jenis kelamin laki-laki usia 35 hingga 74 tahun ada pada tabel di atas. Berikut slide show mengenai jantung koroner. Silakan simak bersama-sama!


Orang yang berusia 28 sampai 72 tahun biasanya penyakit jantung koroner disebabkan karena merokok, darah tinggi, dislipidemia, riwayat keluarga, stres dan tidak pernah atau jarang berolahraga. Ada juga pengaruh faktor genetik, pengaruh usia tertentu, gender, merokok, gangguan dislipidemia atau gangguan lipid, darah tinggi dan diabetes. 

Sakit pada dada yang khas merupakan ciri pada orang berpenyakit jantung. Seperti yang dialami papa saya itu, jalan sedikit saja sesak dada, berat rasanya. Papa saya pernah stroke juga, menurut dokter hal ini disebabkan oleh pembuluh darah yang tersumbat dan penyakit hipertensi. Ada 50% penyakit jantung tak diketahui apa penyebabnya, maka kita terutama yang sudah berusia 40 tahun ke atas harus check up rutin.  

 
Untuk faktor risiko terhadap perempuan dan laki-laki di Indonesia, perbandingannya adalah 3:1. Tetap saja menjaga kesehatan apapun jenis kelaminnya, mesti dijaga benar dengan mengatur pola makan yang benar dan olahraga teratur. Gaya hidup pun harus diperhatikan lho. Seorang Marcellino Lefrant memiliki kiat khusus untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Olahraga itu pasti. Kalau ingin minum kopi katanya sih cukup dua kali sehari yakni di pagi dan siang hari saja. 

 
Makan ala Marcellino untuk sarapan biasa mengonsumsi oatmeal, buah-buahan dan sayur-sayuran, tidak merokok dan istirahat secukupnya. Tes kesehatan yang sebaiknya rutin dilakukan adalah general check up, echo, treadmill dan MRI. Dari tes MRI bisa terlihat apakah ada atau tidak penyumbatan. Untuk pemasangan ring, jika memang karena faktor genetik penyempitan pembuluh darahnya, maka ring tidak dipasang.


Pertolongan Pertama Bagi Orang yang Terkena Serangan Jantung

Cara Cepat Memberikan Pertolongan Kepada Orang yang Jatuh Atau Terkena Serangan Jantung

Ada beberapa hal yang harus secepatnya dilakukan jika seseorang jatuh kemudian pingsan maupun kemungkinan terkena serangan penyakit jantung. Pertama, cek situasi apakah aman atau tidak serta memperkenalkan diri. Kedua, cek kesadaran dengan cara memanggil-manggil nama, menepuk bahu korban. Lalu periksa urat nadi pada leher atau tangan untuk mengetahui apakah masih ada kesadaran padanya. Jika keluar keringat dingin dan sakit dada, kemungkinan terkena serangan jantung. Cek nadi, gunakan tiga jari diletekkan di belakang jempol. Tiga jari ke atas dada posisi tangan pemijatan jantung. Tindakan seperti ini yaitu kompresi 2 inci atau 5 centimeter.

Selanjutnya, kita lakukan resusitasi jantung paru dengan menekan dada dan memberikan bantuan pernapasan. Usahakan korban berada di alas yang rata. Tekan dengan kuat dan terus-menerus, lakukan jangan terputus sampai bantuan ahli datang. Posisi kita sebagai penolong yaitu dengan duduk berlutut di sebelah korban tersebut. Posisi telapak tangan di tengah dada korban, letakkan tangan yang lain di atas tangan pertama, jari-jari mengunci. Terakhir, angkat dagu dan kepala korban agar ia dapat bernapas. Jepit hidung korban, berikan bantuan napas dari mulut ke mulut .



Hospital Tour di RS. Awal Bros Bekasi Timur

Sesi selanjutnya adalah berkeliling rumah sakit (hospital tour). Teman-teman pasti penasaran kan seperti apa sih ruangan dan fasilitas yang ada di dalam rumah sakit ini? Wah, kesempatan ini membuat saya menjadi tahu tentang layanan terbaik yang ditawarkan oleh RS. Awal Bros Bekasi Timur. Memang saya dan bloggers lain tidak melihat-lihat secara keseluruhan, tapi beberapa foto di bawah ini cukup mewakili lah ya.

Saya Berada di Salah Satu Ruang Rawat Inap RS. Awal Bros Bekasi Timur (Foto: Nurul Sufitri)
Ruang Periksa Jantung di RS. Awal Bros Bekasi Timur (Foto: Nurul Sufitri)

MSCT 128 Slice di RS. Awal Bros Bekasi Timur (Foto: Nurul Sufitri)

Kamar Bayi di RS. Awal Bros Bekasi Timur (Foto: Nurul Sufitri)

Kamar Rawat Inap VIP di RS. Awal Bros Bekasi Timur (Foto: Nurul Sufitri)

UGD/ Unit Gawat Darurat, Ruang Kontrol dan Ruang Periksa Mata di RS. Awal Bros Bekasi Timur (Foto: Nurul Sufitri)

Kiri ke Kanan: April Hamsa, Saya, Rach Alida. B dan Nunu Halimi

Nah, itulah hasil kunjungan saya dalam acara pembukaan dan peresmian RS. Awal Bros Bekasi Timur. Bagi seluruh masyarakat Indonesia terutama warga Bekasi, silakan menikmati layanan dan fasilitas RS. Awal Bros. Mari kita jaga kesehatan dengan check up rutin, olahraga teratur, pola makan yang benar dan sehat serta memperhatikan gaya hidup. Sayangi jantung kita! Wassalam.