Daftar Isi [Tampilkan]
Di era digital kini masyarakat Indonesia sudah banyak sekali yang menggunakan internet. Bukan sesuatu yang mewah, karena internet merupakat suatu keharusan yang tidak boleh tidak dipahami, terutama di bidang marketing. Sebanyak kurang lebih 130 juta jiwa atau sekitar 52% orang Indonesia sudah terlayani internet. 

Semakin hari jumlah pengguna internet di negara kita semakin meningkat. Nah, ini merupakan sebuah peluang besar yang harus dimanfaatkan dengan baik dan cepat, apalagi untuk mengenalkan brand dan memasarkan produk, baik berupa barang maupun jasa. 
 




Pada hari Senin, 21 Agustus 2107 lalu saya beserta beberapa teman bloggers dari komunitas Blogger Crony berkesempatan hadir pada acara Digital Marketing From Trend to Necessity di Bandahara Room, Merchantile Athletic Club, World Trade Center 1, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.
 


Ada lima narasumber yang nama-namanya sudah tak asing lagi di bidang teknologi informasi dan dunia marketing. Ada Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B. Sc selaku Dirjen Aplikasi Informatika, mewakili Menteri Komunikasi dan Informatika, Bapak Rudiantoro. Hadir pula Bapak Hermawan Kartajaya sebagai Founder & Chairman of MarkPlus, Inc., Presiden Indonesia Council for Small Business (ICSB) dan Co-Founder Asia Marketing Federation. Ada Bapak Tanto Surioto yang merupakan Chief Enterprise & Business Solution Smartfren, Penulis Naked Sales, Pakar IT dan Marketing.


Selain itu ada Bapak Budianto Andreas Nawawi selaku Managing Director Paramount Enterprise, Pendiri Komunitas NurKhazanah dan Instruktur IndonesiaX, The Art of Selling. Turut hadir juga Bapak Juanda Rovelim, seorang Praktisi Digital Marketing dan Penulis Digital Marketing In Action serta Wilson Partogi sebagai CEO Ladova Group. 




Ibu Lucy Mangoendipoero Pandjaitan yang merupakan Presiden Direktur dan CEO IndonesiaX, memberikan kata sambutan. Beliau mengatakan bahwa konferensi ini adalah yang kelima kalinya diadakan oleh IndonesiaX. IndonesiaX merupakan  MOOC (Massive Open Online Course) di mana kursus ini diselenggarakan secara online dengan cuma-cuma.




Nah, buat teman-teman yang ingin menambah pengetahuan di bidang digital marketing dan sebagainya kursus ini bisa diikuti lho. Hingga saat ini sudah ada 21 kursus yang temanya beragam seperti manajemen TI, pemasaran, broadcasting dan lainnya. Para pengajarnya berasal dari universitas ternama seperti ITB, UI, ITS, BUMN seperti BNI, institusi swasta seperti NET dan sebagainya. Selanjutnya IndonesiaX akan menyertakan Universitas Padjajaran, Universitas Gajah Mada dll serta KSP dan BNPB.

Oh ya, kata ‘X’ di IndonesisX berarti ‘expand’, extend yang artinya perpanjangan dari edukasi konvensional. IndonesiaX merupakan cara baru belajar yang melengkapi pembelajaran konvensional dengan bertatap wajah yang masih ada hingga saat ini.

Bertambahnya kepemilikan mobile phone sebanyak 69 juta pada tahun 2016, meningkatnya bidang ITE dan demografi merupakan peluang bagi IndonesiaX. Namun masih rendahnya pertumbuhan ekonomi, akses terbatas untuk pendidikan tinggi dan pelatihan, SDM yang berkualitas harus semakin ditingkatkan dan training bagi para pengajar merupakan pekerjaan rumah/ tantangan bagi IndonesiaX agar pendidikan di Indonesia semakin maju.
 











Menurut Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B. Sc, internet sudah menjadi bagian dari kehidupan di perkotaan di mana 80% penglihatan manusia masuk ke era digital. Indonesia sedang mengerjakan Proyek Palapa Ring yang diharapkan selesai pada tahun 2019 nanti. 


Bagian barat menyambungkan kota-kota di kabupaten dengan fiber optic. Harga spending 200 ribu dengan kecepatan tinggi untuk memasuki dunia digital. Dengan adanya Palapa Ring ini maka jaringan broadband akan bisa menjangkau seluruh kabupaten di Indonesia, tidak hanya di sebagiannya saja.

Broadband internet access membuka peluang bisnis makin besar. Di perbatasan misalnya di Atambua Timur Leste, disayangkan sekali untuk akses internetnya belum baik. Setting jaringan otomatis, sinyal besar mengakibatkan terjadinya langsung roaming ke sinyal negara tetangga lebih kuat.


Proyek Palapa Ring akan sangat bermanfaat bagi UMKM serta pelaku perdagangan di Indonesia. Saat ini bukan hanya modal/ intensive capital yang dibutuhkan, melainkan juga kreativitas, keberanian dan digital ekonomi. Keep doing innovation. Misalnya Tokopedia 1.1 billion USD kemudian Bukalapak dan Gojek. Tanpa modal besar. 

UMKM harus dilibatkan karena merupakan bagian terbesar dalam bisnis ekonomi digital. Agar ‘The Digital Energy of Asia’ tercapai, Kemenkominfo akan bekerjasama dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait seperti dimunculkannya 1000 digital technopreneur hingga tahun 2020. 

Berbagai upaya dilakukan agar para petani dan nelayan serta pelaku UKM lainnya untuk ‘go digital’. Untuk itu diharapkan adanya partisipasi investor asing. Pemerintah memiliki standarisasi KBLI. 6112 digital platform untuk kode bisnis. Saat ini kode-kode berbeda tapi akan segera disamakan.


Ada 7 kunci utama yang harus diperhatikan dalam mensukseskan program pemerintah menciptakan e-commerce yakni edukasi dan kualitas SDM, sumber pendanaan, logistic, cyber security, infrastuktur TIK, perlindungan konsumen dan pajak.


Berikut adalah penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Markplus., Inc :


Yang membentuk bukan pemerintah melainkan komunitas. Maka harus difasilitasi agar gap terbesar dapat menaikkan komunitas SDM kita. Tidak bisa semua lulusan diterima bekerja di perusahaan maupun instansi tertentu. Maka dari itu lembaga-lembaga harus membantu pendanaan, SDM di luar negeri. Gojek misalnya dapat dijadikan sebuah contoh di mana begitu terlihat gapnya.

Deskripsi terhadap barang dijual harus sesuai dengan yang dibayangkan konsumen. Ada undang-undang dan lembaga perlindungan konsumen yang dapat melindungi jika terdapat keluhan atas produk. kalau di Indonesia ada YLKI. Dari sekitar 132 juta orang, baru 35 juta merupakan masyarakat pengguna transaksi online, sisanya belum online. Untuk meningkatkan keamanan, perlindungan ada Cyber security, comfort logistik contohnya kirim produk Jakarta-Surabaya-Papua tidak ada barrier.

Untuk meningkatkan E-Commerce kick off tahun 2020 adalah sebesar 1800 trilyun, capital Go Digital Vision 2020, membuka diri dengan pelaku masyarakat. Start up technopreneurs national moment. Farmer and Fisherman. SME’s Go Digital. Program 1000 digital stamps selama 6 bulan.


Bapak Hermawan Kertajaya yang juga merupakan Staf Menteri Khusus Organisasi UMKM mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya nabi yang berbisnis dengan jujur. Ada contoh di negara Cina saat berbelanja, pembayaran transaksi dengan mobile. Everybody works hard, everbody works smart. Beliau mengatakan lagi bahwa perusahaan bisa menjadi besar bukan karena opportunity melainkan necessity.




Jangan terlalu banyak motivasi. Online harus ada offline. Tak mudah menjadi unicorn. Lebih baik perusahaan yang sudah berbisnis memiliki toko offline kemudian ekspansi ke toko online, daripada toko online saja. Karena biar bagaimana pun toko offline lebih dipilih konsumen melihat barang dan jasa secara nyata. Oleh karena itu, produk di toko online harus mampu memenuhi keingintahuan dan kebutuhan konsumen dengan cara deskripsi prduk sesuai yang dibayangkan. Tidak bisa berkesinambungan bisnisnya jika tidak jujur.







Ada 3 hal penting dalam transformasi organisasi yaitu professional, kreativitas dan entrepreneurship. Sales, brand, marketing sudah tentu memegang peranan penting.




Customer Path from individual to social ada 4 yaitu Aware, attitude, act, act again. Yang memengaruhi adalah youth, woman, citizen.




Customer path from individual to social yang kini bertambah satu yakni aware,  appeal, ask, act act again. Mesin yang memanusia, sapa customer, human to machine to offline ke online lebih kuat daripada online ke offline.

Produk, marketing, kejujuran, digital tetap memegang teguh kejujuran. 

Ketika customer merasa terabaikan karena produk maupun jasa yang dibeli tidak sesuai dengan harapan, maka bisa jadi tak akan kembali lagi, malah mencari toko lain. Masih banyak pula kini yang lebih menyukai toko offline dibandingkan toko online. Alasannya adalah produk bisa dilihat langsung, disentuh/ pegang dan barangkali masih bisa terjadi penawaran harga. Inilah yang membedakan antara mesin dan manusia.
 








Bapak Tanto Surioto


Tujuan marketing adalah awareness, selling dan loyalty.  Target marketnya marketing versus tradisional. 





Target spesifik dan melebar. Memasarkan produk dengan cara endorsement pun terbilang bagus, jangan hard selling. Contoh paling umum sekarang biasanya dengan jasa artis-artis terkenal meng-endorse produk. Sebagai public figure, artis seringkali diikuti oleh massyarakat, mulai gaya hidup, apa pun yang dikonsumsi dan sebagainya. 

Sepertinya cara ini sangat efektif. Tidak hanya artis, tokoh masyarakat serta bloggers bisa menjadi sasaran endorsement produk lho. Semua bisa komunal seperti asosiasi, komunitas dan lain-lain. Sulit jika tidak komunal alias sendiri-sendiri karena dalam marketing semua hal berkaitan satu sama lain.

Smartfren menggunakan sistem Quadsdruple Helix Concept




Pak Tanto berujar bahwa mahir digital technology memiliki mindset manjadi pebisnis bukan pegawai.










Menurut Bapak Budianto Andreas Nawawi, perilaku manusia perlu dipelajari. Jika kita mampu memahaminya, maka dapat membantu banyak hal dalam hal ini penjualan produk, baik berupa barang maupun jasa. Pada era low trust society, ada baiknya merek atau brand dan si penjual harus mengerti benar tentang marketing yang bisa dijalankan secara berkesinambungan yakni ‘How to sell yourself, how to sell your company dan how to sell your product’.


Mesin secanggih apa pun tidak bisa mengikuti perubahan secara pribadi, sehingga manusia menjadi poin utama yang sangat penting dalam dunia marketing. Customer lebih menyukai penjual yang ramah, memiliki attitude dan bersahabat dibandingkan dilayani mesin ibarat robot, meskipun transaksi menjadi lebih cepat namun kurang manusiawi.

Generasi sebelumnya yaitu generasi X dan Y masih mengutamakan rasa, mahal dan merek kemudian keaslian/ otentik . Generasi Z kini sangat mempengaruhi pasar. Perusahaan harus memikirkan bagaimana cara tepat menjadikan prospek menjadi pembeli.  Contoh ringan saja misalkan cara makan, berpakaian dan cara hidup generasi Z.  


Menjamurnya restoran kini berubah menjadi trend bukan idola. Belum kekinian kan kalau belum mencicipi mie instan hitam? Masih banyak contoh lain yang kini didominasi generasi Z yang berusia hingga 24 tahun.
Generasi Z adalah mereka yang lahir mulai tahun 1995 hingga 2010. 

Menurut data BPS Indonesia 2010, jumlah mereka sudah mencapai lebih dari 60 juta jiwa. Mereka mencapai usia matang/ poroduktif di tahun 2013-2020. Pada akhir tahun 2020 populasi mereka akan mendominasi 40% dari populasi Indonesia. Data BPS 2016 wilayah Tangerang menunjukkan jumlah generasi Z domisili di wilayah Tangerang sendiri sudah mencapai 2 juta jiwa bahkan lebih. 



Sebagian ciri khas generasi Z adalah mereka begitu dekat dengan teknologi, sangat terkoneksi, tingkat pendidikan yang dimiliki sangat baik, bersifat sosial mampu berbaur dengan sesama, bersifat nyata dan termasuk visual. Selain itu mereka juga dekat dengan keluarga. 

Sebagai contoh saja, ketiga anak Pak Andreas yang bersekolah di luar negeri pasti seringkali menyempatkan pulang ke tanah air. Ketika ditanya oleh ayahnya,”Kenapa kalian pulang?’. Jawab anak-anak beliau,”Kan ingin ketemu papa”. Sangat menyentuh, bukan? 

Bisnis jalan-jalan dan hiburan kini semakin bergejolak. Ini juga salah satu memuaskan hati generasi Z yang ingin terlihat eksis dan kekinian. Jika sudah bertandang ke sebuah tempat unik, misalnya, maka mereka akan mengabadikan dalam bentuk foto, video, dll kemudian mengunggahnya ke social media. Apa yang terjadi? Semakin banyak followers-nya, semakin merasa bangga dan eksistensinya semakin nyata. 

Sisi positif generasi Z ini banyak lho. Membuat dunia kagum akan sifat pendobrak sistem dan berani mencoba hal-hal baru yang  berhasil memajukan bangsa. Di Indonesia kita memiliki Faye Hasian Simanjuntak yang berusia baru 15 tahun ini sudah mampu mendirikan ‘Rumah Faye’. 





Rumah Faye adalah yayasan non profit yang bergerak di bidang pencegahan child trafficking. Ada juga Davyn C. Sudirdjo, 16 tahun, merupakan penggagas aplikasi e-Tani, yakni aplikasi untuk mempertemukan para petani dan pembeli. Generasi Z mampu bertahan dan berjuang keras untuk memanfaatkan segala potensi yang mereka miliki sehingga semua keinginannya tercapai.



Ketika orangtua terutama seorang ibu hendak berbelanja kebutuhan, sang ibu merasa bahwa anak-anak kini turut andil/ memperngaruhi produk barang maupun jasa yang dikomsumsi. Contohnya adalah mainan, pakaian, menu makan, hiburan, liburan, tv, computer, furniture rumah tangga, kendaraan keluarga.



Bapak Juanda Rovelim 

Salah satu social media marketing yang paling banyak digunakan dan berhasil adalah aplikasi Facebook. Menurut Bapak Juanda Rovelim, ada strategi penting yang mesti kita pahami dan diaplikasikan nyata dalam marketing.







Strategi 32 yaitu pilih jadwal postingan. Tentukan waktu yang paling tepat di mana pagi, siang dan malam merupakan saat tepat masyarakat ber-social media. Strategi 33 yaitu katakan dengan gambar. Foto termasuk poin penting yang harus diperhatikan lho. Untuk mencapai interaksi engagement, bisa tiga sampai 5 kali mengunggah foto. 

Strategi 34 yaitu update status secara konsisten. Kita harus dapat menarik perhatian pengunjung maupun pembaca dengan rajin terus-menerus, tidak sesekali saja, agar status maupun gambar terekam di pikiran pembaca. Adapun strategi 35 yakni stimulate engagement, di mana age rank FB postingan yang sering berinteraksi dengan kita. Like, comment dan share harus diberi perhatian khusus. 

Strategi selanjutnya yaitu strategi 36, make it viral. Ikuti trend hingga menjadi viral. Contohnya adalah ketika beberapa waktu lalu Pokemon mendunia. Strategi 37 adalah Facebook graph search. Memancing pengunjung misalnya kita ketik "hijab", kemudian akan muncul aneka nama maupun jenis apa pun yang berkaitan dengan kata hijab. Kita add friend agar menjadi potential market.

Strategi 38 yakni Facebook Adds. Iklan bisa menjadi target market dengan
kebutuhan kita. Strategi 39 adalah audience insight. Siapa yang audience nya menampung data audience, aksesnya free. Strategi 40 yaitu Facebook pixel. Misalkan kita klik 'Hotel Le Meridien' lalu ke FB akan muncul lagi nama hotel tersebut. begitu juga saat kita ketik di web lain, nama hotel akan muncul, sehingga terekam. 

Tidak ada privacy di dunia digital. Oleh karena itu kita harus paham benar 'setting' nya mau seperti apa sesuai keinginan kita. Strategi 41 yang terakhir adalah otomatisasi postingan kita.  

Bersama Komunitas Blogger Crony (Foto: Satto Raji)

Sebelum Pulang Foto Bareng Dulu Bareng Ibu Lucy danTeman-teman Blogger Crony (Foto: Satto Raji)

Teman-teman, semoga tulisan ini bermanfaat ya. Dengan menguasai digital marketing, apa pun pasti bisa. Wassalam.